20.8.18

Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat

Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Gawat Darurat dan Kunci Jawaban Edisi 9


Berikut ini saya berikan kisi contoh soal uji kompetensi keperawatan gawat darurat disertai kunci jawaban

Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat pdf, doc, Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat 2017, Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat 2018, Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat 2019, Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat 2020, saol ukom gadar, soal ujikomp perawat gadar, gawat darurat perawat
i have a dream
Hai hai hai hai...

kali ini kita lanjut soal yaa, mumpung lagi semangat memberikan contoh soal nih, yuk langsung saja kita belar soal-soal berikut ini

1. Pasien perempuan usia 50 tahun dirawat di ICU. Pasien mengalami penurunan kesadaran gagal nafas. Hasil pemeriksaan fisik terlihat retraksi dada.saturasi oksigen 90%. Respirasi 34x/ mnit. TD 100/60 mmhg. Nadi 110x/menit. Apa rencana kolaboratif yang tepat pada ksus tersebut?

A. Pasang oksigen dengan sungkup
B. Pasang endotraceal tube
C. Pasang elektrokardiografi
D. Pasang orofaringeal tube
E. Pasang bed site monitor.

Jawaban : B. Pasang endotraceal tube
Pembahasan :
Pada kasus di atas klien mengalami gagal nafas. Tampak retraksi dada. Saturasi oksigen 90%. Respirasi 34x/ mnt.  Oleh karena itu tindakan kolaboratif yang tepat yaitu pemasangn endotraceal tube.



2. Perawat komunitas bekerja untuk bencana gempa. Tujuan perawat untuk komunitas adalah mencegah kecelakaan dan kematian lebih banyak dari kejadian yang tidak diduga. Mencari rumah yang aman untuk korban bencana, memberikan dukungan pada keluarga, mengorganisasikan konseling, dan memberikan perawatn fisik saat dibutuhkan adalah beberapa contoh untuk level pencegahan yang mana?

A. Pencegahan level satu
B. Pencegahan level dua
C. Pencegahan level tiga
D. Pencegahan level empat
E. Pencegahan level lima

Jawaban : C. Pencegahan level tiga
Rasional: Penecgahan level tiga termasuk pengurangan jumlah dan derajat disabilitas, perlukaan dan kerusakan setelah krisis. Pencegahan level satu berarti mencegah krisis terjadi, dan pecegahan level dua berfokus padapengurangan intensitas dan durasi krisis. Tidak ada yang disebut pencegahan level empat dan lima.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan informasi pada soal. Fokus pada subjel, menemukan perumahan, memberikan dukungan, mengirganisasi, dan mengamankan perawatan fisik. Selanjutnya gunakan pengetahuan anda terkait level pencegahanuntuk menjawab soal. Ingat kembali definisi dari pencegahan level tiga akan mengarahkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: Level pencegahan
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan Kesehatan
Daftar pustaka: Nies, McEwen (2011), p. 557



3. Seorang laki-laki usia 17 tahun mengalami kecelakaan dan polisi menghubungi 118 terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Berdasarkan kesaksian pada saat kecelakaan kepala klien terbentur aspal dan sempat tidak sadarkan diri selama kurang lebih 15 menit, dan tidak ada satupun saksi yang berani menolong klien karena menunggu petugas kesehatan datang demi keselamatan klien. Setelah petugas Triage RSSA malang datang dilakukan savety klien dengan menginstruksikan klien agar tidak bergerak atau tidak menggerakkan kepala dan badan, GCS 456, T : 100/70 mmHg, N : 50 x/mnt, RR : 20 X/mnt, suhu 37°C.
Apakah langkah selanjutnya harus dilakukan oleh petugas triage tersebut ?

a. Lakukan rapid assesment
b. Pelihara jalan nafas denga jaw trush dan berikan higt flow oksigen
c. Lakukan jaw trush dan cek AVPU
d. Pindah klien ke spinal board
e. Pasang neck collar denagn jaw trush tetap dilakukan

Jawaban c. Lakukan jaw trush dan cek AVPU



4. Seorang laki-laki usia 54 tahun BB : 70 kg mengalami kecelakaan di Jalan Pantura Tuban dan polisi menghubungi 118 terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Setelah petugas Triage RS Koesma Tuban didapatkan klien mengalami perdarahan hebat pada daerah 1/3 femur distal, petugas dengan cepat menghentikan perdarahan dengan balut tekan pada daerah tersebut, GCS klien 336, T : 100/90 mmHg, N : 110 x/mnt, RR : 20 X/mnt, suhu 37°C, dan segera klien diangkut ke ambulan untuk di bawa ke IGD RS. Apakah yang harus segera dilaksanakan petugas di dalam mobil ambulance ?

a. Segera pasang oksigenasi
b. Resusitasi cairan dengan cepat kurang lebih 10 – 20 menit
c. Observasi GCS klien
d. Mengontrol perdarahan
e. Lakukan pemberian tranfusi darah

jawaban a. Segera pasang oksigenasi



5. Seorang laki-laki usia 54 tahun BB : 70 kg mengalami kecelakaan di Jalan Pantura Tuban dan polisi menghubungi 118 terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Setelah petugas Triage RS Koesma Tuban didapatkan klien mengalami perdarahan hebat pada daerah 1/3 femur distal, petugas dengan cepat menghentikan perdarahan dengan balut tekan pada daerah tersebut, GCS klien 336, T : 100/90 mmHg, N : 110 x/mnt, RR : 20 X/mnt, suhu 37°C, segera klien dilakukan prosedur pemasangan infus 10 – 20 menit. Berapa ml infus yang diberikan oleh klien tersebut (infus RL) ?

a. 1400 – 2800 ml dalam 10 – 20 menit
b. 700 – 1400 ml dalam 20 – 30 menit
c. 1400 – 2800 ml dalam 30 – 1 jam
d. 700 – 2100 ml dalam 10 – 30 menit
e. 2800 – 3500 ml dalam 20 – 30 menit

Jawaban a. 1400 – 2800 ml dalam 10 – 20 menit



6. Seorang perempuan usia 40 tahun mempunyai mengalami nyeri dada dan diantar keluarganya ke UGD RS, saat pengkajian didapatkan klien memegangi dada sebelah kiri, grimace +, skala nyeri 4 – 6, RR : 20 x/mnt, Nadi : 100 x/mn, TD : 130 / 80 mmHg, Tidak didapatkan tanda sesak nafas. Nyeri dada yang dirasakan menjalar ke punggung dan lengan. EKG : iskemik posterior.
Apakah tindakan yang harus dilaksanakan oleh perawat UGD ?

a. Observasi tingkat dan skala nyeri
b. Melaksanakan EKG 12 lead
c. Kolaborasi pemberian analgesik (nitrat atau narkotik)
d. Latih distraksi relaksasi
e. Anjurkan nafas panjang dan dalam

jawaban c. Kolaborasi pemberian analgesik (nitrat atau narkotik)



7. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, dibawa oleh keluarganya ke UGD RS terdekat dari rumahnya karena pingsan, Karena mempunyai riwayat CHF maka pasien segera di bawa ke ICCU untuk segera mendapatkan pertolongan. Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, GCS 211, TD : 90/70 mmHg, Nadi : 40 x/mnt lemah dan segera dipasang monitor EKG. Setelah beberapa jam monitor tersebut menggambarkan Ventrikel Fibrilasi, tanpa nadi
Apakah tindakan yang harus dilaksanakan oleh perawat ?

a. Cek Circulasi, Airway dan Breathing
b. Kolaborasi pemberian pengobatan kardiovaskuler
c. Monitor TTV tiap 10 menit
d. Monitor EKG serial
e. Melakukan DC shock

Jawaban e. Melakukan DC shock



8. Seorang perempuan berusia 41 tahun mengalami keluhan sesak napas saat beraktivitas. Pada saat pengkajian didapatkan : Sesak, suara napas krekels pada lapang paru lateral sinistra, menggunakan alat bantu nafas simple mask dengan O2 flow 10 lpm. Hasil pemeriksaan BGA tanggal 09/03/2015:Ph 7,27, pCO2 45mmHg, PaO2 127 mmHg, HCO3¯ 20,7 mmol/L dan Be - 6,2 mmol/L, Irama jantung reguler, CRT 3 detik, akral hangat kering, CVP 26 mmH2O. Pasien terpasang TPM, setting HR: 80, sensitivity: .Apakah hasil interpretasi BGA pada kasus di atas ?

a. Asidosis respiratorik kompensasi
b. Asidosis metabolik kompensasi
c. Asidosis metabolik
d. Asidosis respiratorik
e. Alkalosis respiratorik kompensasi

Jawaban c. Asidosis metabolik

Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Gawat Darurat dan Kunci Jawaban Edisi 9


Berikut ini saya berikan kisi contoh soal uji kompetensi keperawatan gawat darurat disertai kunci jawaban

No Pertanyaan Soal Pilihan Jawaban Kunci Soal
1 Pasien perempuan usia 50 tahun dirawat di ICU. Pasien mengalami penurunan kesadaran gagal nafas. Hasil pemeriksaan fisik terlihat retraksi dada.saturasi oksigen 90%. Respirasi 34x/ mnit. TD 100/60 mmhg. Nadi 110x/menit. Apa rencana kolaboratif yang tepat pada ksus tersebut? A. Pasang oksigen dengan sungkup

B. Pasang endotraceal tube

C. Pasang elektrokardiografi

D. Pasang orofaringeal tube

E. Pasang bed site monitor.
Jawaban : B
Pembahasan :
Pada kasus di atas klien mengalami gagal nafas. Tampak retraksi dada. Saturasi oksigen 90%. Respirasi 34x/ mnt.  Oleh karena itu tindakan kolaboratif yang tepat yaitu pemasangn endotraceal tube.
2 Perawat komunitas bekerja untuk bencana gempa. Tujuan perawat untuk komunitas adalah mencegah kecelakaan dan kematian lebih banyak dari kejadian yang tidak diduga. Mencari rumah yang aman untuk korban bencana, memberikan dukungan pada keluarga, mengorganisasikan konseling, dan memberikan perawatn fisik saat dibutuhkan adalah beberapa contoh untuk level pencegahan yang mana? A. Pencegahan level satu

B. Pencegahan level dua

C. Pencegahan level tiga

D. Pencegahan level empat

E. Pencegahan level lima
Jawaban : C
Rasional: Penecgahan level tiga termasuk pengurangan jumlah dan derajat disabilitas, perlukaan dan kerusakan setelah krisis. Pencegahan level satu berarti mencegah krisis terjadi, dan pecegahan level dua berfokus padapengurangan intensitas dan durasi krisis. Tidak ada yang disebut pencegahan level empat dan lima.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan informasi pada soal. Fokus pada subjel, menemukan perumahan, memberikan dukungan, mengirganisasi, dan mengamankan perawatan fisik. Selanjutnya gunakan pengetahuan anda terkait level pencegahanuntuk menjawab soal. Ingat kembali definisi dari pencegahan level tiga akan mengarahkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: Level pencegahan
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan Kesehatan
Daftar pustaka: Nies, McEwen (2011), p. 557
3 Seorang laki-laki usia 17 tahun mengalami kecelakaan dan polisi menghubungi 118 terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Berdasarkan kesaksian pada saat kecelakaan kepala klien terbentur aspal dan sempat tidak sadarkan diri selama kurang lebih 15 menit, dan tidak ada satupun saksi yang berani menolong klien karena menunggu petugas kesehatan datang demi keselamatan klien. Setelah petugas Triage RSSA malang datang dilakukan savety klien dengan menginstruksikan klien agar tidak bergerak atau tidak menggerakkan kepala dan badan, GCS 456, T : 100/70 mmHg, N : 50 x/mnt, RR : 20 X/mnt, suhu 37°C.
Apakah langkah selanjutnya harus dilakukan oleh petugas triage tersebut ?
a. Lakukan rapid assesment

b. Pelihara jalan nafas denga jaw trush dan berikan higt flow oksigen

c. Lakukan jaw trush dan cek AVPU

d. Pindah klien ke spinal board

e. Pasang neck collar denagn jaw trush tetap dilakukan
Jawaban c. Lakukan jaw trush dan cek AVPU
4 Seorang laki-laki usia 54 tahun BB : 70 kg mengalami kecelakaan di Jalan Pantura Tuban dan polisi menghubungi 118 terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Setelah petugas Triage RS Koesma Tuban didapatkan klien mengalami perdarahan hebat pada daerah 1/3 femur distal, petugas dengan cepat menghentikan perdarahan dengan balut tekan pada daerah tersebut, GCS klien 336, T : 100/90 mmHg, N : 110 x/mnt, RR : 20 X/mnt, suhu 37°C, dan segera klien diangkut ke ambulan untuk di bawa ke IGD RS. Apakah yang harus segera dilaksanakan petugas di dalam mobil ambulance ? a. Segera pasang oksigenasi

b. Resusitasi cairan dengan cepat kurang lebih 10 – 20 menit

c. Observasi GCS klien

d. Mengontrol perdarahan

e. Lakukan pemberian tranfusi darah
jawaban a. Segera pasang oksigenasi
5 Seorang laki-laki usia 54 tahun BB : 70 kg mengalami kecelakaan di Jalan Pantura Tuban dan polisi menghubungi 118 terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Setelah petugas Triage RS Koesma Tuban didapatkan klien mengalami perdarahan hebat pada daerah 1/3 femur distal, petugas dengan cepat menghentikan perdarahan dengan balut tekan pada daerah tersebut, GCS klien 336, T : 100/90 mmHg, N : 110 x/mnt, RR : 20 X/mnt, suhu 37°C, segera klien dilakukan prosedur pemasangan infus 10 – 20 menit. Berapa ml infus yang diberikan oleh klien tersebut (infus RL) ? a. 1400 – 2800 ml dalam 10 – 20 menit

b. 700 – 1400 ml dalam 20 – 30 menit

c. 1400 – 2800 ml dalam 30 – 1 jam

d. 700 – 2100 ml dalam 10 – 30 menit

e. 2800 – 3500 ml dalam 20 – 30 menit
Jawaban a. 1400 – 2800 ml dalam 10 – 20 menit
6 Seorang perempuan usia 40 tahun mempunyai mengalami nyeri dada dan diantar keluarganya ke UGD RS, saat pengkajian didapatkan klien memegangi dada sebelah kiri, grimace +, skala nyeri 4 – 6, RR : 20 x/mnt, Nadi : 100 x/mn, TD : 130 / 80 mmHg, Tidak didapatkan tanda sesak nafas. Nyeri dada yang dirasakan menjalar ke punggung dan lengan. EKG : iskemik posterior.
Apakah tindakan yang harus dilaksanakan oleh perawat UGD ?
a. Observasi tingkat dan skala nyeri

b. Melaksanakan EKG 12 lead

c. Kolaborasi pemberian analgesik (nitrat atau narkotik)

d. Latih distraksi relaksasi

e. Anjurkan nafas panjang dan dalam
jawaban c. Kolaborasi pemberian analgesik (nitrat atau narkotik)
7 Seorang laki-laki berusia 45 tahun, dibawa oleh keluarganya ke UGD RS terdekat dari rumahnya karena pingsan, Karena mempunyai riwayat CHF maka pasien segera di bawa ke ICCU untuk segera mendapatkan pertolongan. Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran, GCS 211, TD : 90/70 mmHg, Nadi : 40 x/mnt lemah dan segera dipasang monitor EKG. Setelah beberapa jam monitor tersebut menggambarkan Ventrikel Fibrilasi, tanpa nadi
Apakah tindakan yang harus dilaksanakan oleh perawat ?
a. Cek Circulasi, Airway dan Breathing

b. Kolaborasi pemberian pengobatan kardiovaskuler

c. Monitor TTV tiap 10 menit

d. Monitor EKG serial

e. Melakukan DC shock
Jawaban e. Melakukan DC shock
8 Seorang perempuan berusia 41 tahun mengalami keluhan sesak napas saat beraktivitas. Pada saat pengkajian didapatkan : Sesak, suara napas krekels pada lapang paru lateral sinistra, menggunakan alat bantu nafas simple mask dengan O2 flow 10 lpm. Hasil pemeriksaan BGA tanggal 09/03/2015:Ph 7,27, pCO2 45mmHg, PaO2 127 mmHg, HCO3¯ 20,7 mmol/L dan Be - 6,2 mmol/L, Irama jantung reguler, CRT 3 detik, akral hangat kering, CVP 26 mmH2O. Pasien terpasang TPM, setting HR: 80, sensitivity: .Apakah hasil interpretasi BGA pada kasus di atas ? a. Asidosis respiratorik kompensasi

b. Asidosis metabolik kompensasi

c. Asidosis metabolik

d. Asidosis respiratorik

e. Alkalosis respiratorik kompensasi
Jawaban c. Asidosis metabolik

Baca Juga :
Soal UKOM Perawat Gadar dan Kunci Jawaban Edisi 8
Soal UKOM Perawat Gadar dan Kunci Jawaban Edisi 7
Soal UKOM Perawat Gadar dan Kunci Jawaban Edisi 6
Soal UKOM Perawat Gadar dan Kunci Jawaban Edisi 5
Soal UKOM Perawat Gadar dan Kunci Jawaban Edisi 4

Sumber : Contoh Soal Soal ini berasal dari beberapa sumber berikut ini yaitu :
  • KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018
  • https://perawatkitasatu.blogspot.com
  • https://kumpulanukom.blogspot.com

Akhirnya sampai disini dahulu perjumpaan kita, apabila ada pertanyaan ataupun koreksi jawaban silahkan memberikan komentarnya di kolom komentar dibawah, sekian dari saya terimakasih.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon