25.7.18

Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat 2017, 2018, 2019, 2020 Edisi 5

Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat Dan Kunci Jawabannya 2017, 2018, 2019, 2020 Edisi 5

Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Gawat Darurat Dan Kunci Jawabannya 2017, 2018, 2019, 2020 Edisi 5
ukomperawat.blogspot.com

Hai, kita balik lagi, kita lanjut soal-soal yaah, langsung saja kita pelajari soal UKOM Keperawatan Gawat Darurat Dibawah Ini

1. Perawat mengetahui anak berusia 5 tahun tersedak, tetapi saat ini masih sadar dan terjaga. Perawat bergegas untuk melakukan manuver abdominat thrust. Di mana seharusnya perawat menempatkan kedua tangannya?

A. Umbilikus dan paha (Groin)
B. Perut bawah dan dada
C. Umbilikus dan processus Xiphoideus
D. Paha (groin) dan processus Xiphoideus
E. Pusar dan dada

Jawaban : C. Umbilikus dan processus Xiphoideus
Rasional: Untuk melakukan manuver abdominal thrust, penyelamat berdiri di belakang korban dan merangkul korban dengan tangan di bawah ketiak korban. Kedua kepalan tangan diletakkan di atas umbilikus di bawah procesus xhipoideus korban. Processus xhipoideus dan tulang rusuk dijaga untuk mencegah kerusakan organ internal. Kepalan tangan digenggam dengan tangan yang lain, lalu hentakan dilakukan.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek yaitu area untuk melakukan manuver abdominal thrust Sisihkan pilihan B karena tidak jelas. Pilihan A juga disiskan karena posisi anatominya terlalu ke bawah. Gunakan prinsip yang sama dan bayangkan prosedur untuk memilih di antaratiga pilihan jawaban yang tersisa.
Review: Manuverabdominal thrust
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapsan
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 851


2. Seorang klien yang dibawa ke UGD mangatakan bahwa dia tidak sengaja telah mengkonsumsi 2 kali dosis warfarini (coumadin) uang telah dibuatkan resep untuknya seminggu kemarin. Setelah mencatat bahwa klien tidak terbukti mengalami perdarahan, maka perawat berencana untuk mengambil tindakan yang mana?

A. Bersiap untuk pemberian antidote
B. Ambil sampel untuk melihat tipe, mencocokan lalu melakukan tranfusi untuk klien
C. Ambil sampel untuk melihat Level Activated Partian Tromboplastin time (APTT)
D. Ambil sampel untuk melihat Prothrombin Time (PT) dan international noemalized ratio (INR)
E. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan PaO2

Jawaban : D. Ambil sampel untuk melihat Prothrombin Time (PT) dan international noemalized ratio (INR)
Rasional: Timdakan selanjutnya adalah mengambil sampel untuk mengetahui level PT dan INR untuk menentukan status antikoagulasi klien dan resiko perdarahan. Hail pemeriksaan ini akan memberikan informasi bagaimana penatalaksanaan terbaik untuk klien (misalnya jika memerlukan antidote seperti vitamin K atau tranfusi darah). PTT memonitor efek terapi heparin.

Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan subjek “seorang yang kelebihan dosis warfarin.” Sisihkan pilihan dengan aPTT dulu karena itu tidak l berhubungan dengan terapi warfarin, tetpi berhubungan dengan terapi heparin. Selanjutnya pilihan yang mengindikasikan pemberian antidote dan melakukan tranfusi untuk klien karena terapi ini tidak akan digunakan kecuali level PT dan INR telah diketahui.
Review: Perawatn klien yang mendapatkan terapi warfarin (Coumadin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Kee, Hayes, McCuistion (2012), p. 674, 676-677


3. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat infark 4 tahun yang lalu, terdapat clubbing finger, pasien menyatakan setiap aktivitas biasa saja menyebabkan sesak napas, batuk berdahak, tidak dapat tidur, tidak ada napsu makan.TD 150/80mmHg, frekuensi napas 34x/menit, frekuensi nadi 70x/menit, suhu 37,2oC. Rontgent Hypertropy ventrikel kiri dan kanan.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

A.  Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
B.  Ganggun bersihan jalan napas
C.  Gangguan isntirahat dan tidur 
D.  Penurunan curah jantung 
E.  Pola napas tidak efektif

Jawaban D.  Penurunan curah jantung 



4. Seorang perempua  berusia 25 tahun dirawat di ruang IGD dengan KLL. Hasil pengkajian didapatkan fraktur pelvis, keluar darah dari orificium uretra externa, pasien tampak lemah, terdengar pasien mengerang, GCS 10, akral dingin, Kandung kemih penuh. TD 90/60mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuesi napas 26x/menit, suhu 36,4oC. Hb 8gr/dl, BB 40  kg.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?

A.  Pasang infus 2 jalur
B.  Berikan oksige dengan NRM
C.  Siapkan Tranfusi Darah
D.  Pasang Dower kateter
E.  Bebat daerah pelvis

Jawaban A.  Pasang infus 2 jalur



5. Seorang perawat yang sedang berjalan di area bisnis pusat kota melihat seorang pekerja jatuh dari tangga. Perawat bergegas menghampiri korban, yang tidak ada respons. Bagaimana seharusnya perawat membuka jalan napas korban ?

A. Posisi chin lift
B. Head tilt-chin lift
C. Manuver jaw thrust
D. Head tilt-jaw thrust
E. Chin lift-jaw thrust

Jawaban : C. Manuver jaw thrust
Rasional: Apabila ada dugaan terjadi cedera lehaer, maka manuver jaw-thrust dapat digunakan dalam BLS untuk membuka jalan napas. Head-tilt-chin-lift menyebabkan hiperekstensi leher dan menimbulkan komplikasi, jika terjadi cedera leher. Tidak ada posisi head tilt-jwa thrust atau chin lift untuk membuka jalan napas.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda, yaitu prosedur untuk membuka jalan napas korban. Bayangkan setiap posisi. Sisihkan setiap pilihan. Sisihkan pilihan A, B, D, dan E karena prinsipnya kepala tidak boleh dimiringkan. Selain itu, pengetahuan yang akurat tentang BLS akan mengarahkan anda ke pilihan yang benar.
Review: Metode yang tepat untuk membukan jalan napas
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 1767



6. Seorang perawat pembimbing klinik menanyakan kepada mahasiswa bagaimana cara membebaskan sumbatan jalan napas pada wanita hamil yang tidak sadarkan diri dengan usia kehamilan 8 bulan. Bagaimanakah prosedur yang seharusnya digambarkan dengan tepat oleh mahasiswa?

A. Letakkkan kedua tangan pada pelvis untuk melakukan dorongan
B. Lakukan Abdomianl thrust (dorongan pada perut) sampai benda asing keluar
C. Lakukan Abdomianl thrust (dorongan pada perut) dengan posisi miring sampai benda asing keluar
D. Tempatkan gulunganhanduk di bawah antara perut dan pinggang kanan
E. Tempatkan kedua tangan pada epigastrium untuk melakukan dorongan

Jawaban : D. Tempatkan gulunganhanduk di bawah antara perut dan pinggang kanan
Rasional: Untuk membebaskan sumbatan jalan napas pada wanita hamil yang tidak sadarkan diri dengan kondisi kehamilan yang cukup besar, tempatkan wanita hamil pada posisi telentang. Sebuah bantal atau gulungan handuk, diletakkan dibawah antara perut dan pinggang kanan untuk memindahkan rahim ke sisi kiri perut. Pilihan A, B, C dan E  adalah tidak benar karena dapat membahayakan ibu dan janinnya.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek yaitu wanita hamil yang tidak sadar dengan usia kehamilan 8 bulan. Ingat kembali komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan posisi telentang pada wanita hamil dapat mengakibatkan hipotensi akan menuntun anda pada pilihan jawaban yang benar.
Review: Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembebasan jalan napas pada wanita hamil
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 237-238.



7. Bagaimanakah pedoman Cadiopulmonary rescusitation (CPR) yang tepat terhadap orang dewasa yang pat dilakukan oleh petugas kesehatan?

A. Diberikan 1 kali vantilasi setiap 5 kompresi
B. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 15 kompresi
C. Pada awalnya, diberikan 2 ventilasi secepat mungkin
D. Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan pengembangan dada
E. Diberikan 2 kali ventilasi setiap 5 kompresi

Jawaban : D. Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan pengembangan dada.

Rasional: Selama CPR, Setiap bantuan napas diberikan ventilasi lebih dari 1 detik dan harus memperlihatkan pengembangan dada. Ventilasi yang berlebihan dada (terlalu banyak ventilasi per menit atau pemberian ventilasi terlalu kuat) mungkin dapat berbahaya dan tidak perlu dilakukan. Petugas kesehatan seharusnya menggunakan rasio 30 kompresi : 2 ventilasi untuk klien dewasa. Pilihan A, B, C, dan E adalah jawaban yang tidak benar.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pad subjek yaitu bantuan pernapasan. Baca setai pilihan jawaban dengan hati-hati. Perhatikan kata-kata yang memperlihatkan pengembangan dada akan menuntun anda pada jawaban yang benar.
Review: Pedoman pada CPR
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Potter et al (2014), p. 658, 688



8. Seorang anak perempuan berusia 1,5 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan : berak encer >3 kali, muntah, demam, rewel, tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik : keadaan umum lemah, mukosa bibir kering, ubun ubun besar cekung, mata cekung, suhu 380C, nadi 120 x/mnt, nafas 30 x/mnt.
Pertanyaan Soal
Apa data lain yang perlu dikaji untuk menilai kekurangan cairan /status hidrasi ?..
Jawaban Soal

A.Pengeluaran urine
B.Capilary reffil time
C.Turgor kulit abdomen
D.Hasil pemeriksaan HB
E.Status tingkat kesadaran

Jawaban C.Turgor kulit abdomen



9. Perawat merupakan tim maju pertama setelah gempa yang menghancurkan banyak rumah di komunitas. Korban mana yang harus didatangi perawat pertama kali?

A. Ibu hamil berusia 32 tahun yang mengeluh “Bayiku tidak bergerak”
B. Seorang anak berusia 2 tahun yang berdiri dekatanggota keluarganya yang telah dewasa sambil berteriak “Aku mau ibuku”
C. Anak 4 tahun yang mengeluh “Kakiku berdarah sangat banyak, aku takut kakiku lepas”
D. Lansia berusia 88 tahun yang sedang duduk di samping suaminya sambil terisak “Suamiku meninggal, suamiku meninggal”
E. Ibu yang sedang menyusui yang sedang berada pada tempat berkumpul

Jawaban : C. Anak 4 tahun yang mengeluh “Kakiku berdarah sangat banyak, aku takut kakiku lepas”
Rasional: Prioritas layanan keperawatan pada situasi bencana perlu diberikan pada yang hidup dan bukan pada yangtelah meninggal. Seorang anak yang berdarah banyak merupakan prioritas. Perdarahan bisa terjadi pada pembuluh darah arteri; jika perdarahan tidak dihentikan, anak tersebut beresiko shok dan menyebabkan kematian. Klien ibu haiml meruapakan prioritas berikutnya, namun tidak adanya pergerakan bayi bisa jadi atau tidak mengindikasikan kegawatan janin. Anak usia 2 tahun yang berada bersama anggota keluarganya dan aman saatini. Lansia 88 tahun membutuhkan tindakan penanganan; tidak ada informasi yang mengindikasikan bahwa ia terluka secara fisik. Ibu yang menyusui suda berada di tempat aman.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kalimat strategis “pertama kali.” Gunakan teori Hierarki kebutuhan Maslow ketika menjawab soal. Fisik sebelum psikologis dan pergunakan ABC. Perdarahan adalah prioritas.
Review: Bencana dan triage
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan Kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 157-158


Baca Juga :


Sumber : Tulisan ini diambil dan disaring dari website yang ada, dan dengan mencantumkan sumbernya, berharap sebagai izinnya.
https://perawatkitasatu.blogspot.com
https://kumpulanukom.blogspot.com 
KBS UKOM Keperawatan Indonesia

Semoga apa yang kami sajikan ini dapat bermanfaat, sekian dari kami, sampai jumpa.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon