7.8.18

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah Beserta Kunci Jawaban pdf Edisi 13

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah Beserta Kunci Jawaban pdf Edisi 13


Berikut ini saya sajikan contoh soal UKOM Keperawatan Medikal Bedah / KMB disertai jawaban

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah Beserta Kunci Jawaban pdf Edisi 13, soal ukom ners, soal ukom perawat, soal ukom d3 perawat, contoh ukom, soal kmb, soal keperawatan medikal bedah
pray for Lombok Indonesia

Hai semuanya, semangat pagi yaa, kali ini saya akan memberikan contoh soal uji kompetensi perawat medikal bedah dan kunci jawabannya, selamat belajar.


1. Seorang wanita 50 th dibawa kerumah sakit karena mengalami luka bakar pada  lengan tangan kiri serta kaki kanan bagian atas,TD 110/80 mmhg, nadi 110x/ menit, RR 20x/menit Bb 50 kg dengan formula parkland beberapa tetesa infuse untuk 8 jam pertama( faktor tetesan 1cc: 20 tetes)

A. 76 tts/menit
B. 90 tts/menit
C. 80 tts/ menit
D. 96 tts/menit
E. 85 tts/menit

Jawaban A. 76 tts/menit.
4x50x18 = 3600ml/2 = 1800 ml
1800x20/8x60= 36000/480=75 tpm
jawaban : A. 75 mendekati 76 tpm



2. Perawat sedang manganalisis hasil laboratorium klien dengan sirosis dan menemukan bahwa tingkat amonianya tinggi. Manakaha yang seharusnya diresepkan perawat kepada klien?

A. Diet rendah protein
B. Diet tinggi protein
C. Diet lemak sednag
D. Diet tinggi karbohidrat
E. Diet rendah karbohidrat

Jawaban : A. Diet rendah protein.
Rasional: Sirosis merupakan penyakit hati kronis, progresif yang ditandai dengan degenerasi difus dan kerusakan hepatosit. Kebanyakan amonia dalamtubuh ditemukan pada saluran GI. Protein yang diperoleh dari diet diangkut ke hati dengan vena portal. Hati memecah protein yang menghasilkan pembentukan amonia. Jika klien memiliki ensefalopati, diet renda protein akan diresepkan.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, peningkatan level amonia. Ingat kembali fisiologi hati untuk membantu menjawab. Juga perhatikan bahwa pilihan yang benar dan pilihan dua berlawanan yang akan menunjukkan pilihan yang tepat.



3. Seorang klien dirawat dengan diagnosis depresi berat. Selama diagnostik, perawta menemukan klien telah terjadi gangguan nutrisi berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Intervensi manakah yang perlu dilakukan pertama kali berhubungan dengan keadaan gangguan nutrisi?

A. Timbang berat badan klien tiga kali setiap pekan, sebelum sarapan
B. Jelaskan kepada klien tentang pentingnya menjaga asupan makanan dengan baik
C. Laporkan keadaan status nutrisi klien kepada psikiater dan lakukan konsultan tentang nutrisis sesegera mungkin
D. Tawarkan klien beberapa makan dalam jumlah kecil dan teratur setiap hari dan jadwalkan interaksi keperawatan singkat setiap saat pemberian makanan
E. Lakukan terapi nutrisi parenteral

Jawaban : D. Tawarkan klien beberapa makan dalam jumlah kecil dan teratur setiap hari dan jadwalkan interaksi keperawatan singkat setiap saat pemberian makanan.
Rasional: Peubaham nafsu makan adalah salah satu gejala utama depresi. Dengan menawarkan makan adalam porsi kecil dan sering kapada klien, kehadiran perawat untuk mendukung atau bahkan memberi makan kepada klien adalah intervensi yang paling tepat. Klien depresi akan mengalami penurunan kemampuan konsentrasi dan tidak mampu memahami pentingnya asupan nutrisi adekuat. Melaporkan masalah nutrisi kepada psikiater adalah tindakan yang dapat dibenarkan, namun tidak menjawab kebutuhan intake nutrisi klien.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci soal “Pertama kali.” Dan fokus pada subjek, asupan nutrisi tidak adekuat. Jawaban yang benar terletak pada pilihan yang tepat menjawab gangguan nutrisi secara nyata dan memungkinkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisi.
Review: Gangguan nutrisi berhubungan dengan depresi
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nutrisi
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 1058



4. Seorang anak berusia 4 tahun di bawa ke rumah sakit dengan kecurigaan lymphocitic leokemia ( ALL ). Pemeriksaan diagnostik manakah yang perlu di ketahui perawat untuk meyakinkan kecurigaan ALL ?

A. Pemeriksaan hitung platelet
B. Fungsi lumbal
C. Biopsi sumsum tulang
D. Pemeriksaan hitung sel darah putih
E. Pemeriksaan hitung sel darah merah

Jawaban : C. Biopsi sumsum tulang.
Rasional: Uji untuk mengkonfirmasi leukimia adalah pemeriksaan mirkroskopik sumsum tulang yang didapatkan melalui biopsi dan aspirasi. Jumlah sel darah putih dapat meningkat ataupun menurun pada leukimia. Pungsi lumbal dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya sel blast dalam cairan spinal sebagai indikasi penyakit yang terjadi pada SSP. Gangguan pada jumlah platelet dapat terjadi karena efek samping kemoterapi.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, diagnosis leukimia. Dengan mengingat patofisiologi leukimia dan bahwa sumsum tulang turut terpengaruh penyakit ini, akan mengarahkan pada jawaban yang benar.
Review: Pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan leukimia
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan afektif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Darah dan sistem kekebalan imun
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 1274



5. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dl suhu tubuh 38,4 C nadi 88 x per menit, frekuensi napas 22x per menit dan tekanan darah 100/72 mmHg, manakah hasil yg paling menjadi perhatian perawat?

A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
E. Gula darah puasa

Jawaban C. Suhu tubuh



6. Perawat membantu untuk mempersiapkan klien untuk irigasi telingat seperti di intruksi oleh tim medis. Manakah tindakan yang harus disiapkan?

A. Hangatkan cairan irigasi menjadi 37o C
B. Posisikan klien pada bagian yang tidak sakit berada di ats setelah irigasi
C. Lakukan irigasi dengan perlahan, aliran cairan irigasi dengan lancar sampai gendang telinga
D. Bantu klien untuk merubah posisi kepala sehingga telinganya berada di atas
E. Posisikan klien untuk duduk setelah irigasi

Jawaban : A. Hangatkan cairan irigasi menjadi 37o C.
Rasional: Cairan irigasi yang berada pada tubuh klien akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan injury, nausea, dan vertigo. Klien diposisikan sedemikian rupa agar telinga yang diirigasi mengarah ke bawah kerena kemungkinan gravitasi membantu mengeluarkan was dan cairan dari telinga. Setelah irigasi klien dibaringkan pada telinga yang sakit agar cairan dapat keluar dengan tuntas. Aliran yang lancar harus diarahkan pada bagian atas liang telinga bukan ke arah gendang telinga. Terlalu kuat irigasi akan merusak gendang telinga menjadi ruptur.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, irigasi telinga. Baca pilihan jawaban dengan hati-hatidan ingat bahwa perawat harus memeperhatikan pencegahan kerusakan membran timpani. Dan juga, ingat bahwa klien harus diposisikan pada bagian yang sakit mengarah ke bawah untuk memudahkan pengeluaran cairan irigasi.
Review: Prosedur tindakan irigasi telinga
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyamanl
Sistem Tubuh: Penginderaan
Daftar pustaka: Cooper, Gosnell (2015), p. 619-620



7. Seorang klien mendapat digoksin (Lanoxin) setiap hari. Perawat mencurigai terjadinya keracunan setelah terdapat tanda dan gejala yang mana?

A. Nyeri dada
B. Pusing
C. Kadar serum digoksin 2,3 mg/mL
D. Kadar serum potasium 3,9 mEq/L
E. Denyut nadi apikalDenyut nadi apikal 63x/menit

Jawaban : C. Kadar serum digoksin 2,3 mg/mL.
Rasional: Tanda dan gejala keracunan digoksin diantaranya adalah gangguan pada sistem pencernaan, bradukardi, gangguan penglihatan, dan hipokalemia. Kadar serum digoksi yang terapeutik adalah 0,5 sampai 2 ng/mL. Kadar serum kalium normal 3,5 sampai 5,0 mEq/L. Denyut nadi apikal normal 60x/menit atau lebih.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, Keracunan digoksin. Ketahui tanda dan gejala keracunan digoksin diperlukan untuk menjawab soal dengan benar.
Review: Tanda dan keracunan digoksin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyamanl
Sistem Tubuh: Jantung, pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 439; Hodgson, Kizior (2015), p. 363



8. Klien mengalami vertigo berat. Manakah intruksi yang harus diberikan perawat pada klien untuk membantu mengontrol vertigonya?

A. Meningkatkan sodium dalam makanan
B. Menghindari pergerakan kepala tiba-tiba
C. Terlentang dan melihat televisi
D. Meningkatkan konsumsi cairan sampai 3000mL/hari
E. Menfhindari lampu yang terang

Jawaban : B. Menghindari pergerakan kepala tiba-tiba.
Rasional: Perawat mengintuksikan klien untuk melakukan pergerakan kepal secara perlahan untuk mencegah vertigo memberat. Perubahan diet seperti menghindari garam dan cairan bisa menurunkan jumlah cairan endolimfatik kadang diresepkan. Terlentang sambil melihat televisi dan menghindari lampu yang terang tidak akn mengontrol vertigo.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda, “mengontrol vertigo.” Perhatiakn hubungan antara vertigo dan menghindari pergerakan kepala yang tiba-tiba pada pilihan jawaban yang benar.
Review: Langkah-langkah mengurangi vertigo
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Penginderaan
Daftar Pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 1096.

Contoh Soal UKOM Keperawatan Medikal Bedah pdf


Berikut ini versi tabel soal uji kompetensi keperawatan medikal bedah edisi 13

No Pertanyaan Soal Pilihan Jawaban Kunci Jawaban Soal
1 Seorang wanita 50 th dibawa kerumah sakit karena mengalami luka bakar pada  lengan tangan kiri serta kaki kanan bagian atas,TD 110/80 mmhg, nadi 110x/ menit, RR 20x/menit Bb 50 kg dengan formula parkland beberapa tetesa infuse untuk 8 jam pertama( faktor tetesan 1cc: 20 tetes) A. 76 tts/menitB. 90 tts/menit
C. 80 tts/ menit
D. 96 tts/menit
E. 85 tts/menit
4x50x18 = 3600ml/2 = 1800 ml
1800x20/8x60= 36000/480=75 tpm
jawaban : A. 75 mendekati 76 tpm
2 Perawat sedang manganalisis hasil laboratorium klien dengan sirosis dan menemukan bahwa tingkat amonianya tinggi. Manakaha yang seharusnya diresepkan perawat kepada klien? A. Diet rendah protein
B. Diet tinggi protein
C. Diet lemak sednag
D. Diet tinggi karbohidrat
E. Diet rendah karbohidrat
Jawaban : A
Rasional: Sirosis merupakan penyakit hati kronis, progresif yang ditandai dengan degenerasi difus dan kerusakan hepatosit. Kebanyakan amonia dalamtubuh ditemukan pada saluran GI. Protein yang diperoleh dari diet diangkut ke hati dengan vena portal. Hati memecah protein yang menghasilkan pembentukan amonia. Jika klien memiliki ensefalopati, diet renda protein akan diresepkan.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, peningkatan level amonia. Ingat kembali fisiologi hati untuk membantu menjawab. Juga perhatikan bahwa pilihan yang benar dan pilihan dua berlawanan yang akan menunjukkan pilihan yang tepat.
3 Seorang klien dirawat dengan diagnosis depresi berat. Selama diagnostik, perawta menemukan klien telah terjadi gangguan nutrisi berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Intervensi manakah yang perlu dilakukan pertama kali berhubungan dengan keadaan gangguan nutrisi? A. Timbang berat badan klien tiga kali setiap pekan, sebelum sarapan
B. Jelaskan kepada klien tentang pentingnya menjaga asupan makanan dengan baik
C. Laporkan keadaan status nutrisi klien kepada psikiater dan lakukan konsultan tentang nutrisis sesegera mungkin
D. Tawarkan klien beberapa makan dalam jumlah kecil dan teratur setiap hari dan jadwalkan interaksi keperawatan singkat setiap saat pemberian makanan
E. Lakukan terapi nutrisi parenteral
Jawaban : D
Rasional: Peubaham nafsu makan adalah salah satu gejala utama depresi. Dengan menawarkan makan adalam porsi kecil dan sering kapada klien, kehadiran perawat untuk mendukung atau bahkan memberi makan kepada klien adalah intervensi yang paling tepat. Klien depresi akan mengalami penurunan kemampuan konsentrasi dan tidak mampu memahami pentingnya asupan nutrisi adekuat. Melaporkan masalah nutrisi kepada psikiater adalah tindakan yang dapat dibenarkan, namun tidak menjawab kebutuhan intake nutrisi klien.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci soal “Pertama kali.” Dan fokus pada subjek, asupan nutrisi tidak adekuat. Jawaban yang benar terletak pada pilihan yang tepat menjawab gangguan nutrisi secara nyata dan memungkinkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisi.
Review: Gangguan nutrisi berhubungan dengan depresi
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nutrisi
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 1058
4 Seorang anak berusia 4 tahun di bawa ke rumah sakit dengan kecurigaan lymphocitic leokemia ( ALL ). Pemeriksaan diagnostik manakah yang perlu di ketahui perawat untuk meyakinkan kecurigaan ALL ? A. Pemeriksaan hitung platelet
B. Fungsi lumbal
C. Biopsi sumsum tulang
D. Pemeriksaan hitung sel darah putih
E. Pemeriksaan hitung sel darah merah
Jawaban : C
Rasional: Uji untuk mengkonfirmasi leukimia adalah pemeriksaan mirkroskopik sumsum tulang yang didapatkan melalui biopsi dan aspirasi. Jumlah sel darah putih dapat meningkat ataupun menurun pada leukimia. Pungsi lumbal dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya sel blast dalam cairan spinal sebagai indikasi penyakit yang terjadi pada SSP. Gangguan pada jumlah platelet dapat terjadi karena efek samping kemoterapi.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, diagnosis leukimia. Dengan mengingat patofisiologi leukimia dan bahwa sumsum tulang turut terpengaruh penyakit ini, akan mengarahkan pada jawaban yang benar.
Review: Pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan leukimia
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan afektif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Darah dan sistem kekebalan imun
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 1274
5 Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dl suhu tubuh 38,4 C nadi 88 x per menit, frekuensi napas 22x per menit dan tekanan darah 100/72 mmHg, manakah hasil yg paling menjadi perhatian perawat? A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
E. Gula darah puasa
Jawaban C. Suhu tubuh
6 Perawat membantu untuk mempersiapkan klien untuk irigasi telingat seperti di intruksi oleh tim medis. Manakah tindakan yang harus disiapkan? A. Hangatkan cairan irigasi menjadi 37o C
B. Posisikan klien pada bagian yang tidak sakit berada di ats setelah irigasi
C. Lakukan irigasi dengan perlahan, aliran cairan irigasi dengan lancar sampai gendang telinga
D. Bantu klien untuk merubah posisi kepala sehingga telinganya berada di atas
E. Posisikan klien untuk duduk setelah irigasi
Jawaban : A
Rasional: Cairan irigasi yang berada pada tubuh klien akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan injury, nausea, dan vertigo. Klien diposisikan sedemikian rupa agar telinga yang diirigasi mengarah ke bawah kerena kemungkinan gravitasi membantu mengeluarkan was dan cairan dari telinga. Setelah irigasi klien dibaringkan pada telinga yang sakit agar cairan dapat keluar dengan tuntas. Aliran yang lancar harus diarahkan pada bagian atas liang telinga bukan ke arah gendang telinga. Terlalu kuat irigasi akan merusak gendang telinga menjadi ruptur.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, irigasi telinga. Baca pilihan jawaban dengan hati-hatidan ingat bahwa perawat harus memeperhatikan pencegahan kerusakan membran timpani. Dan juga, ingat bahwa klien harus diposisikan pada bagian yang sakit mengarah ke bawah untuk memudahkan pengeluaran cairan irigasi.
Review: Prosedur tindakan irigasi telinga
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyamanl
Sistem Tubuh: Penginderaan
Daftar pustaka: Cooper, Gosnell (2015), p. 619-620
7 Seorang klien mendapat digoksin (Lanoxin) setiap hari. Perawat mencurigai terjadinya keracunan setelah terdapat tanda dan gejala yang mana? A. Nyeri dada
B. Pusing
C. Kadar serum digoksin 2,3 mg/mL
D. Kadar serum potasium 3,9 mEq/L
E. Denyut nadi apikalDenyut nadi apikal 63x/menit
Jawaban : C
Rasional: Tanda dan gejala keracunan digoksin diantaranya adalah gangguan pada sistem pencernaan, bradukardi, gangguan penglihatan, dan hipokalemia. Kadar serum digoksi yang terapeutik adalah 0,5 sampai 2 ng/mL. Kadar serum kalium normal 3,5 sampai 5,0 mEq/L. Denyut nadi apikal normal 60x/menit atau lebih.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, Keracunan digoksin. Ketahui tanda dan gejala keracunan digoksin diperlukan untuk menjawab soal dengan benar.
Review: Tanda dan keracunan digoksin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyamanl
Sistem Tubuh: Jantung, pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 439; Hodgson, Kizior (2015), p. 363
8 Klien mengalami vertigo berat. Manakah intruksi yang harus diberikan perawat pada klien untuk membantu mengontrol vertigonya? A. Meningkatkan sodium dalam makanan
B. Menghindari pergerakan kepala tiba-tiba
C. Terlentang dan melihat televisi
D. Meningkatkan konsumsi cairan sampai 3000mL/hari
E. Menfhindari lampu yang terang
Jawaban : B
Rasional: Perawat mengintuksikan klien untuk melakukan pergerakan kepal secara perlahan untuk mencegah vertigo memberat. Perubahan diet seperti menghindari garam dan cairan bisa menurunkan jumlah cairan endolimfatik kadang diresepkan. Terlentang sambil melihat televisi dan menghindari lampu yang terang tidak akn mengontrol vertigo.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda, “mengontrol vertigo.” Perhatiakn hubungan antara vertigo dan menghindari pergerakan kepala yang tiba-tiba pada pilihan jawaban yang benar.
Review: Langkah-langkah mengurangi vertigo
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Penginderaan
Daftar Pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 1096.

Baca Juga : 
Contoh soal Uji Kopetensi Perawat KMB dan Kunci Jawaban Edisi 12
Contoh soal Uji Kopetensi Perawat KMB dan Kunci Jawaban Edisi 11
Contoh soal Uji Kopetensi Perawat KMB dan Kunci Jawaban Edisi 10
Contoh soal Uji Kopetensi Perawat KMB dan Kunci Jawaban Edisi 9

Sumber :  Contoh soal-soal uji kompetensi keperawatan ini berasal dari beberapa sumber dan sebagai penghormatan kepada website tersebut, kami cantumkan alamat subernya dibawah ini :

Demikianlah contoh soal uji kompetensi perawata medikal bedah / KMB ini semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua, aamiin.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon