6.8.18

Contoh Soal KMB Perawat dan Kunci Jawaban Edisi 12

Contoh Soal Keperawatan Medikal Bedah / KMB Perawat serta Kunci Jawaban Lengkap Edisi 12

Contoh Soal Keperawatan Medikal Bedah / KMB Perawat serta Kunci Jawaban Lengkap Edisi 12, soal ukom perawat, soal keperawatan medikal bedah, contoh keperawatan medikal bedah, soal ukom keperawatan medikal bedah, keperawatan medikal bedah

Dibawah ini adalah contoh soal UKOM KMB disertai kunci jawabannya


Halo semuanya, kali ini kita tetap berfokus ke soal UKOK KMB yaa, mari kita pelajari sama-sama soal UKOM Keperawatan Medikal Bedahnya


1. Antagonis ( H-2) reseptor histamin akan diresepkan untuk klien obat manakah di bawah ini yang merupakan antagonia reseptor hiatamin yg harus di pahami oleh perawat?

A. Antasida
B. Ranitidin
C. Esomeprazol
D. Lansoprazol
E. Metoclorpramide

Jawaban : B. Ranitidin.
Rasional:
Antagonis H-2 Reseptor menekan sekresi asam lambung, menurunkan gejala panas dalam perut,  dan mencegah komplikasi dari penyakit ulkus peptikum. Obat ini juga menekan sekresi asam lambung dan sering di gunakan untuk mengatsi pwnyakit ulkus aktif. Esofagitis erosif, dan kondisi hipersekresi patologis obat di pilihan jawaban yang lain adalah inhibitor proton pump.

Strategi Mengerjakan soal:
Perhatikan subjek obat yang diklarifikasikan sevbagai antagonis H-2 reseptor ingat. Ingat  bahwa obat dengan nama yang ber akhiran -din akan membantu anda menjawab pertnyaan pilihan A dan pilihan E merupakan antiemetik juga, ingat  bahwa obat yang namanya berakhiran -zole merupakan  obat inhibitor proton pump.



2. Perawat sedang membantu melakukan defribrilasi pada klien dengan fibrilasi ventrikular. Setelah memasang paddles di dada klien dan sebelum mengisi daya intervensi manakah yang seharusnya dilakukan ?

A. Pastikan bahwa klien telah diintubasi
B. Atur defibrilator ke mode "sinkronisasi"
C. Berikan amiodaron intravena per bolus
D. Konfrirmasi bahwa irama jantung benar fibrilasi ventrikular
E. Pastikan nitroglycerin patch sudah terpasang

Jawaban : D. Konfrirmasi bahwa irama jantung benar fibrilasi ventrikular.
Rasional:
Samapi defibrilator di tempelkan dan di isi daya, klien di resusitasi dengan resusitasi dengan kardio polmunal. Saat defibrilator ditempelkan.  Elektrokardiagram di cek untuk memperifikasi bahwa irama jantung memang benar fibrilasi ventrikuler  atau takikardi ventrikuler tanpa nadi. Leads juga di cek koneksinya. Jika ada nitroglycerin patch, segera pindahkan. Klien tidak perlu diintubasi saat melakukan difibrilasi. Meain tidak diset untuk sinkronisasi. Amiodaron  mungkin diberikan kemudian. Tetapi tidak di butuhkan sebelum defibrilasi.

Strategi Mengerjakan soal:
Perhatikan kata penanda. Fibrilasi ventrikuler. Perhatikan  bahwa pilihan yang benar adalah yang langsung menunjukan kejadian dan langsung melakukan pengkajian pada klien
Review: Defibrilasi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: jantung, pembuluh darah dan siatem limfatiky
Daftar pustaka: ignatavicus, workman (2013). Pp 737-738



3. Perawat memberikan petunjuk pada klien diabetes mellitus yang baru pulih dari diabetik ketoadosis (DKA) mengenai pengambilan tes untuk pencegahan kambuhnya serangan. Petunjuk manakah yang penting ditekankan oleh perawat?

A.  Makan 6 kali dalam jumlah kecil tiap hari
B.  Tes kadar keton urin
C.  Monitor glukosa darah dengan sering
D.  Lakukan follow up kesehatan yang memadai
E.  Makan secara teratur sesuai anjuran diet

Jawaban : C.  Monitor glukosa darah dengan serin.
Rasional:
Pendidikan kesehatan pada klien setelah perawatan DKA harus menekankan pada kebutuhan monitoring glukosa darah antara 4 sampai 5 kali perhari. Penting juga diinstruksikan kepada klien untuk memberitahukan kepada tenaga kesehatan bila serangan terjadi. Adanya keton urin mengindikasikan bahwa DKA terjadi. Klien harus makan dengan kandungan gizi seimbang, termasuk snack seperti yang dianjurkan.

Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, cegah terjadinya diabetik ketoadosis. Ingat bahwa perawatan DKA berfokus pada mempertahankan kadar glukosa yang sesuai. Makan 6 kali sehari porsi kecil bukanlah perwatan untuk diabetes. Tinfdakan follow up bukan untuk mencegah DKA. Mengecek kadar keton urin tidak mencegah DKA namun membantu memastikan diagnosa.



4. Seorang perawat mencatat bahwa klien dengan diabetes tipe I mengalami lipodystrophy pada kedua paha atas. Manakah informasi selanjutnya yang harus didapatkan perawat selama proses pengumpulan data?

A.  Rencana rotasi lokasi untuk injeksi
B.  Konsistensi hasil aspirasi
C.  Persiapan area yang akan diinjeksi
D.  Sudut dimana pemberian obat akan diberikan
E.  Merencanakan obat peroral

Jawaban : A.  Rencana rotasi lokasi untuk injeksi.
Rasional:
Liposdistrofi (adalah hipertrofi pada jaringan subkutan tempat injeksi) terjadi pada beberapa klien diabetes saat tempat injeksi yang sama digunakan dalam waktu lama. Klien kemudian diminta untuk merotasi tempat injeksi untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan kulit. Persiapan tempat, aspirasi, dan sudut penyuntikan insulin tidak menyebabkan kerusakan jaringan.

Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, Liposdistrofi. Ingat bahwa liposdistrofi adalah hypertrophy jaringan subkutan pada tempat penyuntikan.



5. Seorang perawat memastikan lokasi fistula arteriovenosus pada lengan kiri klien untuk mempersiapkan tindakan hemodialisis. Indikasi manakah yang menunjukkan bahwa fistula dimaksud telah paten?

A.  Terdapat denyutan pada fistula saat dipalpasi
B.  Kehadiran nadi radialis pada lengan kiri
C.   Hilangnya suara desiran pada fistula saat diauskultasi
D.  Capillary refill time (CRT) kurang dari 3 detik pada kuku di jari tangan kiri
E.  Kehadiran nadi ulnaris pada pergelangan tangan kiri.

Jawaban : A.  Terdapat denyutan pada fistula saat dipalpasi.
Rasional:
Seorang perawat memastikan fistula dengan mempalpasi untuk adanya denyutan atau suara desiran saat auskultasi. Kehadiran denyutan atau suara desiran mengindikasikan kepatenan fistula.  Meski nadi radialis pada pergelangan tangan kiri dan CRT kurang dari 3 detik pada jari tangan kiri adalah kondisi normal yang diharapkan, kedua hal tersebut tidak memastikan kepatenan dari fistula. 

Strategi mengerjakan soal:
Hilangkan pilihan B, D, dan E terlebih dahulu karena ketiganya mirip dan serupa, dan mengukur kecukupan sirkulasi pada area distal ekstremitas, bukan memastikan fistula. Dari sisa pilihan yang ada, fokus pada subjek dan perhatikan kata ‘ketiadaan’ dalam pilihan C untuk mengarahkan pada pilihan yang benar.



6. Seorang klien dengan diabetes mellitus tipe I memanggil perawat untuk melaporkan terjadinya episode hipoglikemia berulang. Manakah dari pernyataan klien yang mengindikasikan pemahaman yang benar mengenai insulin Humulin N dan latihan fisisk?

A.  “Saya tidak harus latihan fisik setelah makan siang”
B.  “Saya tidak harus latihan fisik setelah sarapan pagi”
C.  “Saya tidak harus latihan fisik pada larut malam”
D.  Saya tidak harus latihan fisik pada siang hari”
E.  “Saya tidak harus latihan fisik pada pagi hari”

Jawaban : D.  Saya tidak harus latihan fisik pada siang hari”.
Rasional:
Reaksi hipoglikemi dapat terjadi sebagai respons terhadap peningkatan latihan fisik. Klien seharusnya menghindari latihan fisik selama waktu puncak insulin. Puncak insulin Humulin N pada 12 sampai 24 jam. Karena itu latihan fisik siang hari tidak dilakukan selama waktu puncak kadar obat.

Strategi mengerjakan soal:
Catat subjek, waktu yang paling tepat dari reaksi hipoglikemi. Ingat kembali waktu puncak insulin Humulin N akan mengarahkan anda pada pilihan waktu siang hari.



7. Klien baru saja memulai terapi pancrelipase ( pancrean MT). Perawat mengevaluasi bahwa pengobatan telah berfungsi optimal jika terdapat gambaran informasi yang mana di bawah ini ?

A.  Penurunan berat badan
B.  Nyeri seperti jantung terbakar
C. Reduksi steatthorea
D.  Hilangnya nyeri abdomen
E.  Hilang rasa mual dan muntah

Jawaban : C. Reduksi steatthorea.
Rasional:
Pancrealipase (pancrease MT) adalah enzim pancreas yg di gunakan klien  sebagai bantuan proses pencernaan.  obat akn bekerja untuk mengurangi terjadinya steattorhea ( lemak pada feses ). Efek lain yang di harapkan adalah  memperbaiki status nutrisi. Karena tidak bermanfaat  mengobati nyeri abdomen  dan dada rasa terbakar penggunaan obat tersebut akan menimbulkan pertambahan berat badan, bukan penurunan berat badan  jika membantu pencernaan.

Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah , efek obat optimal  yang di harapkan sesuai nama obat. Gunakan pengetahuan fiaiologis pancreas untuk membabtu mengarahka  anda memilih jawabab yg tepat.
Review: pancrealipase
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: eliminasi
Sistem tubuh ; pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: hodshon, kizior ( 2015 ),pp. 919-920



8. Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik. Tanda dan gejala mana yang harus dilakukan pengkajian perawat untuk karateristik kelainan itu?

A. Bradikardi dan hiperaktifitas
B. Penurunan rerata dan kedalaman pernapasan
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
D. Bradipnea, pusing, parestesi
E. Irama napas tidak teratur, dan berkeringat banyak

Jawaban : C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung.
Rasional:
Ketika klien mengalami asidosis respiratorik, rerata kedalaman pernapasan meningkat sebagai kompensasi. Klien juga mengalami sakit kepala sulit tidur; perubahan status mental, seperti mengantuk dan bingung; gangguan visual; diaforesis; sianosis karena hipoksia menjadi semakin akut; hiperkalemia; nadi cepat dan ireguler; serta distrimia. Pilihan A, B, D, dan E tidak secara spesifik berhubungan dengan kelainan ini.

Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada subjek manifestasi klinis yang berhubungan dengan asidosis respiratorik, dan gunakan pengetahuan tentang tanda dan gejala asidosis respiratorik untuk menjawab soal. Abaikan pilihan B dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan menuliskan rerata penurunan pernapasan. Ingat bahwa sakit kepala, sulit tidur dan bingung muncul pada asidosis respiratorik.
Review: Manifestasi dari asidosis respiratorik
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204



Dibawah ini merupakan contoh soal UKOM Keperawatan Medikal Bedah disertai kunci jawaban Versi Tabel

No Pertanyaan Soal Pilihan Jawaban Kunci Jawaba
1 Antagonis ( H-2) reseptor histamin akan diresepkan untuk klien obat manakah di bawah ini yang merupakan antagonia reseptor hiatamin yg harus di pahami oleh perawat? A. Antasida
B. Ranitidin
C. Esomeprazol
D. Lansoprazol
E. Metoclorpramide
Jawaban : B
Rasional: antagonis H-2 Reseptor menekan sekresi asam lambung, menurunkan gejala panas dalam perut,  dan mencegah komplikasi dari penyakit ulkus peptikum. Obat ini juga menekan sekresi asam lambung dan sering di gunakan untuk mengatsi pwnyakit ulkus aktif. Esofagitis erosif, dan kondisi hipersekresi patologis obat di pilihan jawaban yang lain adalah inhibitor proton pump.

Strategi Mengerjakan soal: perhatikan subjek obat yang diklarifikasikan sevbagai antagonis H-2 reseptor ingat. Ingat  bahwa obat dengan nama yang ber akhiran -din akan membantu anda menjawab pertnyaan pilihan A dan pilihan E merupakan antiemetik juga, ingat  bahwa obat yang namanya berakhiran -zole merupakan  obat inhibitor proton pump.
2 Perawat sedang membantu melakukan defribrilasi pada klien dengan fibrilasi ventrikular. Setelah memasang paddles di dada klien dan sebelum mengisi daya intervensi manakah yang seharusnya dilakukan ? A. Pastikan bahwa klien telah diintubasi
B. Atur defibrilator ke mode "sinkronisasi"
C. Berikan amiodaron intravena per bolus
D. Konfrirmasi bahwa irama jantung benar fibrilasi ventrikular
E. Pastikan nitroglycerin patch sudah terpasang
Jawaban : D
Rasional: samapi defibrilator di tempelkan dan di isi daya, klien di resusitasi dengan resusitasi dengan kardio polmunal. Saat defibrilator ditempelkan.  Elektrokardiagram di cek untuk memperifikasi bahwa irama jantung memang benar fibrilasi ventrikuler  atau takikardi ventrikuler tanpa nadi. Leads juga di cek koneksinya. Jika ada nitroglycerin patch, segera pindahkan. Klien tidak perlu diintubasi saat melakukan difibrilasi. Meain tidak diset untuk sinkronisasi. Amiodaron  mungkin diberikan kemudian. Tetapi tidak di butuhkan sebelum defibrilasi.

Strategi Mengerjakan soal: perhatikan kata penanda. Fibrilasi ventrikuler. Perhatikan  bahwa pilihan yang benar adalah yang langsung menunjukan kejadian dan langsung melakukan pengkajian pada klien
Review: Defibrilasi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: jantung, pembuluh darah dan siatem limfatiky
Daftar pustaka: ignatavicus, workman (2013). Pp 737-738
3 Perawat memberikan petunjuk pada klien diabetes mellitus yang baru pulih dari diabetik ketoadosis (DKA) mengenai pengambilan tes untuk pencegahan kambuhnya serangan. Petunjuk manakah yang penting ditekankan oleh perawat? A.  Makan 6 kali dalam jumlah kecil tiap hari
B.  Tes kadar keton urin
C.  Monitor glukosa darah dengan sering
D.  Lakukan follow up kesehatan yang memadai
E.  Makan secara teratur sesuai anjuran diet
Jawaban : C
Rasional: Pendidikan kesehatan pada klien setelah perawatan DKA harus menekankan pada kebutuhan monitoring glukosa darah antara 4 sampai 5 kali perhari. Penting juga diinstruksikan kepada klien untuk memberitahukan kepada tenaga kesehatan bila serangan terjadi. Adanya keton urin mengindikasikan bahwa DKA terjadi. Klien harus makan dengan kandungan gizi seimbang, termasuk snack seperti yang dianjurkan.

Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, cegah terjadinya diabetik ketoadosis. Ingat bahwa perawatan DKA berfokus pada mempertahankan kadar glukosa yang sesuai. Makan 6 kali sehari porsi kecil bukanlah perwatan untuk diabetes. Tinfdakan follow up bukan untuk mencegah DKA. Mengecek kadar keton urin tidak mencegah DKA namun membantu memastikan diagnosa.
4 Seorang perawat mencatat bahwa klien dengan diabetes tipe I mengalami lipodystrophy pada kedua paha atas. Manakah informasi selanjutnya yang harus didapatkan perawat selama proses pengumpulan data? A.  Rencana rotasi lokasi untuk injeksi
B.  Konsistensi hasil aspirasi
C.  Persiapan area yang akan diinjeksi
D.  Sudut dimana pemberian obat akan diberikan
E.  Merencanakan obat peroral
Jawaban : A
Rasional: Liposdistrofi (adalah hipertrofi pada jaringan subkutan tempat injeksi) terjadi pada beberapa klien diabetes saat tempat injeksi yang sama digunakan dalam waktu lama. Klien kemudian diminta untuk merotasi tempat injeksi untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan kulit. Persiapan tempat, aspirasi, dan sudut penyuntikan insulin tidak menyebabkan kerusakan jaringan.

Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, Liposdistrofi. Ingat bahwa liposdistrofi adalah hypertrophy jaringan subkutan pada tempat penyuntikan.
5 Seorang perawat memastikan lokasi fistula arteriovenosus pada lengan kiri klien untuk mempersiapkan tindakan hemodialisis. Indikasi manakah yang menunjukkan bahwa fistula dimaksud telah paten? A.  Terdapat denyutan pada fistula saat dipalpasi
B.  Kehadiran nadi radialis pada lengan kiri
C.   Hilangnya suara desiran pada fistula saat diauskultasi
D.  Capillary refill time (CRT) kurang dari 3 detik pada kuku di jari tangan kiri
E.  Kehadiran nadi ulnaris pada pergelangan tangan kiri.
Jawaban : A
Rasional: Seorang perawat memastikan fistula dengan mempalpasi untuk adanya denyutan atau suara desiran saat auskultasi. Kehadiran denyutan atau suara desiran mengindikasikan kepatenan fistula.  Meski nadi radialis pada pergelangan tangan kiri dan CRT kurang dari 3 detik pada jari tangan kiri adalah kondisi normal yang diharapkan, kedua hal tersebut tidak memastikan kepatenan dari fistula. 

Strategi mengerjakan soal: Hilangkan pilihan B, D, dan E terlebih dahulu karena ketiganya mirip dan serupa, dan mengukur kecukupan sirkulasi pada area distal ekstremitas, bukan memastikan fistula. Dari sisa pilihan yang ada, fokus pada subjek dan perhatikan kata ‘ketiadaan’ dalam pilihan C untuk mengarahkan pada pilihan yang benar.
6 Seorang klien dengan diabetes mellitus tipe I memanggil perawat untuk melaporkan terjadinya episode hipoglikemia berulang. Manakah dari pernyataan klien yang mengindikasikan pemahaman yang benar mengenai insulin Humulin N dan latihan fisisk? A.  “Saya tidak harus latihan fisik setelah makan siang”
B.  “Saya tidak harus latihan fisik setelah sarapan pagi”
C.  “Saya tidak harus latihan fisik pada larut malam”
D.  Saya tidak harus latihan fisik pada siang hari”
E.  “Saya tidak harus latihan fisik pada pagi hari”
Jawaban : D
Rasional: Reaksi hipoglikemi dapat terjadi sebagai respons terhadap peningkatan latihan fisik. Klien seharusnya menghindari latihan fisik selama waktu puncak insulin. Puncak insulin Humulin N pada 12 sampai 24 jam. Karena itu latihan fisik siang hari tidak dilakukan selama waktu puncak kadar obat.

Strategi mengerjakan soal: Catat subjek, waktu yang paling tepat dari reaksi hipoglikemi. Ingat kembali waktu puncak insulin Humulin N akan mengarahkan anda pada pilihan waktu siang hari.
7 Klien baru saja memulai terapi pancrelipase ( pancrean MT). Perawat mengevaluasi bahwa pengobatan telah berfungsi optimal jika terdapat gambaran informasi yang mana di bawah ini ? A.  Penurunan berat badan
B.  Nyeri seperti jantung terbakar
C. Reduksi steatthorea
D.  Hilangnya nyeri abdomen
E.  Hilang rasa mual dan muntah
Jawaban : C
Rasional: pancrealipase (pancrease MT) adalah enzim pancreas yg di gunakan klien  sebagai bantuan proses pencernaan.  obat akn bekerja untuk mengurangi terjadinya steattorhea ( lemak pada feses ). Efek lain yang di harapkan adalah  memperbaiki status nutrisi. Karena tidak bermanfaat  mengobati nyeri abdomen  dan dada rasa terbakar penggunaan obat tersebut akan menimbulkan pertambahan berat badan, bukan penurunan berat badan  jika membantu pencernaan.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah , efek obat optimal  yang di harapkan sesuai nama obat. Gunakan pengetahuan fiaiologis pancreas untuk membabtu mengarahka  anda memilih jawabab yg tepat.
Review: pancrealipase
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: eliminasi
Sistem tubuh ; pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: hodshon, kizior ( 2015 ),pp. 919-920
8 Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik. Tanda dan gejala mana yang harus dilakukan pengkajian perawat untuk karateristik kelainan itu? A. Bradikardi dan hiperaktifitas
B. Penurunan rerata dan kedalaman pernapasan
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
D. Bradipnea, pusing, parestesi
E. Irama napas tidak teratur, dan berkeringat banyak
Jawaban : C
Rasional: Ketika klien mengalami asidosis respiratorik, rerata kedalaman pernapasan meningkat sebagai kompensasi. Klien juga mengalami sakit kepala sulit tidur; perubahan status mental, seperti mengantuk dan bingung; gangguan visual; diaforesis; sianosis karena hipoksia menjadi semakin akut; hiperkalemia; nadi cepat dan ireguler; serta distrimia. Pilihan A, B, D, dan E tidak secara spesifik berhubungan dengan kelainan ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek manifestasi klinis yang berhubungan dengan asidosis respiratorik, dan gunakan pengetahuan tentang tanda dan gejala asidosis respiratorik untuk menjawab soal. Abaikan pilihan B dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan menuliskan rerata penurunan pernapasan. Ingat bahwa sakit kepala, sulit tidur dan bingung muncul pada asidosis respiratorik.
Review: Manifestasi dari asidosis respiratorik
Kompetensi: Pengembangan profesional
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 203-204
Baca Juga :
Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah Edisi 11
Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah Edisi 10
Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah Edisi 9
Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8

Sumber : Contoh soal-soal uji kompetensi ke[erawatan ini berasal dari beberapa sumber yang kami ambil dan rangkum kedalam website ini, berikut ini merupakan sumber website tersebut :
  • https://kumpulanukom.blogspot.com
  • https://perawatkitasatu.blogspot.com
  • KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018

Sekian dan demikanlah contoh soal Uji kompetensi keperawatan ini saya berikan kepada teman-teman semua, semoga bermanfaat.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon