Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan (KMB) dan Kunci Jawaban Edisi Ke 9
Dibawah ini adalah contoh soal Uji Komptensi Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
i hope what i write it's help all nurse Indonesia |
Hai semuanya, semangat pagi yaa, kali ini kita masih berfokus dan tetep berfokus memberikan contoh-contoh soal uji kompetensi keperawatan. Kali ini saya berikan contoh soal UKOM KMB dari sumber soal yang luar biasa, langsung saja kita belajar yok.
1. Perawat sedang merencanakan asuhan keperawatan kepada klien yang merupakan saksi Jehovah. Klien sudah diberitahu bahwa dia memerlukan prosedur pembedahan. Perawat mempertimbangkan keyakinan religius klien dalam menyusun perencanaan dan harus mendokumentasikan informasi yang mana?
A. Klien meyakini bahwa masih ada kehidupan setelah kematian
B. Pemberian obat tidak diperbolehkan
C. Pembedahan dilarang dalam pemeluk keyakinan ini
D. Pemberian darah dan produk darah tidak diizinkan
E. Pembedahan bertentangan dengan kehendak tuhan
Jawaban : D. Pemberian darah dan produk darah tidak diizinkan .
Rasional:
Di antara saksi Jehovah, pembedahan tidak dilarang tetapi pemberian darah dan produk darah dilarang. Pemeluk keyakinan ini percaya bahwa tidak ada kehidupan pasca kematian. Pemberian obat dapat diterima kecuali jika obat tersebut berasal dari produk darah. Pembedahan bertentangan dengan kehendak tuhan bukan keyakinan yang dilarang dalam keyakinan ini.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan subjek, keyakinan Saksi Jehuvah. Ingat bahwa pemberian darah dan semua produk yang berasal dari darah dilarang pada keyakinan mereka.
Review: Keyakinan saksi Jehovah
Kompetensi: Praktik profesional, etis legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nilai dan Keyakinan
Sistem Tubuh: Darah dan sistem kekebalan imun
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 28
2. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang ICU mendapatkan terapi cairan via infuse pump dengan kecepatan 125 ml/jam/ perawat memeriksa daerah insersi venipuncture di daerah radialis berwarna merah, bengkak, hangat dan nyeri pada area proksimal
Manakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan pertama kali?
a. Memperlambat tetesan infus sampai 10ml/jam
b. Mengompres dingin daerah insersi
c. Menghentikan infus
d. Memasang infus
e. mencatat hasil observasi
Kunci Jawaban c. Menghentikan infus.
Kata Kunci :Intervensi keperawatan
Analisa :kemerahan, hangat, nyeri, dan bengkak di area proksimal tusukan merupakan indikasi terjadinya phlebitis yang menyebabkan jalur infus tersebut harus segera distop, dan dipasang kembali di area lainnya
Sumber : Septiari, B., B. 2014.
Uji kompetensi ners Indonesia UKNI . Yogyakarta : Nuha Media
3. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati. Pada pengkajian diperoleh data pasien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun yang lalu dan sering kambuh, pasien biasa mengkonsumsi kopi, skala nyeri 2. Pasien masih bisa makan dan minum walaupun sedikit.
Apakah prioritas masalah pada pasien?
a. Nyeri akut
b. Defisit pengetahuan
c. Resiko defisit volume cairan
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan
e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan
Jawaban B. Defisif pengetahuan
Karena data menunjukan pasien masih kurang pengetahuan.
4. Klien dengan TBC sedang memulai terapi antituberkulosis dengan isoniazid. Sebelum memberikan klien dosis yang pertama, manakah analisa dasar yang harus sudah dilakukan oleh perawat?
A. Tingkat elektrolit
B. Waktu koagulasi
C. Tingkat enzim hati
D. Tingkat serum kreatinin
E. Nilai hemoglobin
Jawaban : C. Tingkat enzim hati .
Rasional:
Terapi isoniazid dapat menyebabkan peningkatan tingkat enzim hati dan hepatitis. Oleh karena itu, tingkat enzim hati dipantau ketika awal terapi dan selama 3 bulan pertama terapi. Pada klien yang berusia lebih dari 50 tahun atau ketergantungan alkohol, pelu dipantau lebih lama lagi. Tes laboratorium pada pilihan A, B, D, dan E tidak diperlukan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan subjek nilai laboratorium untuk memantau. Mengingat bahwa obat-obatan ini bisa menjadi racun bagi hati akan menunjukkan anda jawaban yang tepat.
Review: Isoniazid
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatn
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Lehne (2013), p. 1129
5. Seorang anak laki-laki berusia 4 bulan dibawa orang tuanya ke rumah sakit dan dirawat di Ruang Anak karena mengalami BAB mencret dan muntah terus menerus selama 3 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data anak tampak lemas dan rewel, terdapat kemerahan di sekitar anus, hasil auskultasi bunyi peristaltik usus 15x/menit, perkusi abdomen hipertimpani (kembung), BAB lebih dari 4x dengan konsistensi cair berampas, berat badan anak sebelum BAB mencret 5,3 Kg dan berat badan anak saat BAB mencret 4,9 Kg.
Apa masalah keperawatan utama yang dihadapi oleh anak tersebut?
A. Kekurangan kebutuhan nutrisi
B. Kelebihan kebutuhan nutrisi
C. Kerusakan integritas kulit
D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
E. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
Kunci jawabannya D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit.
Kata kuncinya bab mencret lebih 4x, muntah, lemas
6. Tim perawat pencegahan dan penegndalian infeksi salah satu RS melakukan skrinning MRSA di sebuah bangsal penyakit dalam, karena ditemukan salah satu klien dengan Immuno kompromis terdiagnosa MRSA. Dari hasil skrinning didapatkan 3 perawat positif dan beberapa peralatan mengandung kolonisasi MRSA. Apakah tindakan yang tepat yang harus dilakukan tim PPI tersebut?
A. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi
B. Menganjurkan perawat untuk mandi 3 kali sehari
C. Menganjurkan perawat untuk istrahat di rumah selama sebulan
D. Menutup sementara bangsal penyakit dalam tersebut
E. Melakukan skrinning di seluruh bangsal RS
Jawaban : A. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi .
Rasional:
Ditemukan terdapat kolonisasi MRSA menunjukkan bahwa individu tersebut berpotensi terjadinya transmisis MRSA ke orang dan benda mati lainnya. Oleh karena itu barang yanf terkontaminasi harus dibersihkan dan individu harus ditangani. Selain itu, hal ini merupakan pihak RS harus kembali mensosialisakan tentang perlindungan seperti mencuci tangan dengan benar dan menggunkan alat pelindung diri ketika berinteraksi dengan klien., karena kita tidak mengetahui klien mana yang berpotensi menularkan MRSA. Perawat dengan kontaminasi MRSA harus mandi dengan klorin 2 kali sehari selam 2 minggu berturut-turut dan mendapat pengobatan dari dokter.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada tindakan untuk pencegahan penyebaran MRSA. Penutupan bangsal dan meliburkan perawat tanpa adanya dekontaminasi tidak akan menghilangkan kolnisasi MRSA. Melakukan skrinning MRSA di seluruh RS akan memberatkan biaya management RS.
Review: Penatalaksanaan keperawatn pada klien dengan MRSA
Kompetensi: Asuhan dan manjemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implemtasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 417-418
7. Perawat sedang melihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal ?
A. Penurunan kadar serum kreatinin
B. Peningkatan jumlah trombosit
C. Penurunan jumlah sel darah merah (SDM)
D. Penurunan jumlah sel darah putih (SDP)
E. Penurunan kadar BUN dalam darah
Jawaban : C. penurunan jumlah sel darah merah
Rasional:
Tes BUN seringkali dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat saat laju filtrasi glomerulus menurun di bawah 40% sampai 60%. Penurunan jumlah sel darah merah menjaadi bermakna jika fungsi eritropoetik terganggu. Peningkatan sel darah putih (SDP) seringkali terjadi pada gangguan ginjal. Jumlah sel trombosit tidak mengindikasikan penurunan fungsi ginjal.
Strategi mengerjakan soal :
Fokus pada pokok masalah, hasil laboratorium mengindikasika penurunan fungsi ginjal. Abaikan pilihan B lebih dulu karena berhubungan dengan systen renal. Peningkatan SDP seringkali terjadi pada gangguan pada ginjal, jadi pilihan D dapat diabaikan. Ingat bahwa kadar BUN dan kreatinin seringkali digunakan pada uji laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal.
Daftar pustaka : deWit, Kumagai (2013), pp. 767,770
8. Perawat sedang memberikan penjelasan pada klien tentang cara mencampur insulin regular dan insulin NPH pada spuit yg sama. Manakah dari tindakan klien berikut ini yang mengindikasikan bahwa klien membutuhkan penjelasan lebih lanjut ?
A. Menunda insulin NPH lebih dulu
B. Menunda insulin regular lebih dulu
C. Masukan udara dalam vial insulin NPH lebih dulu
D. Injeksikan sejumlah udara yang sama dengan dosis yang diiginkan ke dalam vial
E. Gunakan spuit terpisah antara insulin regular dan insulin NPH.
Jawaban : A. Menunda insulin NPH lebih dulu.
Rasional:
Saat mempersiapkan campuran reguler insulin dengan insulin lain, insulin reguler diambil dengan spuit pertama dahulu. Urutan ini mencegah kontaminasi vial insulin reguler dengan insulin tipe lain. Pilihan B, C, D, dan E mengidentifikasi tindakan yang tepat dalam persiapan insulin reguler atau NPH.
Strategi Mengerjakan Soal: Catat kata penting, membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Kata-kata ini mengindikasikan pencarian kejadian negatif dan meminta anda untuk memilih jawaban yang tidak tepat. Ingat oerawat senior (RN) mengambil insulin reguler lebih dahulu sebelum insulin NPH.
Review: Mencampur insulin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 864; Lilley et al (2014), p. 516, 528.
A. Klien meyakini bahwa masih ada kehidupan setelah kematian
B. Pemberian obat tidak diperbolehkan
C. Pembedahan dilarang dalam pemeluk keyakinan ini
D. Pemberian darah dan produk darah tidak diizinkan
E. Pembedahan bertentangan dengan kehendak tuhan
Jawaban : D. Pemberian darah dan produk darah tidak diizinkan .
Rasional:
Di antara saksi Jehovah, pembedahan tidak dilarang tetapi pemberian darah dan produk darah dilarang. Pemeluk keyakinan ini percaya bahwa tidak ada kehidupan pasca kematian. Pemberian obat dapat diterima kecuali jika obat tersebut berasal dari produk darah. Pembedahan bertentangan dengan kehendak tuhan bukan keyakinan yang dilarang dalam keyakinan ini.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan subjek, keyakinan Saksi Jehuvah. Ingat bahwa pemberian darah dan semua produk yang berasal dari darah dilarang pada keyakinan mereka.
Review: Keyakinan saksi Jehovah
Kompetensi: Praktik profesional, etis legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nilai dan Keyakinan
Sistem Tubuh: Darah dan sistem kekebalan imun
Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 28
2. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang ICU mendapatkan terapi cairan via infuse pump dengan kecepatan 125 ml/jam/ perawat memeriksa daerah insersi venipuncture di daerah radialis berwarna merah, bengkak, hangat dan nyeri pada area proksimal
Manakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan pertama kali?
a. Memperlambat tetesan infus sampai 10ml/jam
b. Mengompres dingin daerah insersi
c. Menghentikan infus
d. Memasang infus
e. mencatat hasil observasi
Kunci Jawaban c. Menghentikan infus.
Kata Kunci :Intervensi keperawatan
Analisa :kemerahan, hangat, nyeri, dan bengkak di area proksimal tusukan merupakan indikasi terjadinya phlebitis yang menyebabkan jalur infus tersebut harus segera distop, dan dipasang kembali di area lainnya
Sumber : Septiari, B., B. 2014.
Uji kompetensi ners Indonesia UKNI . Yogyakarta : Nuha Media
3. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati. Pada pengkajian diperoleh data pasien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun yang lalu dan sering kambuh, pasien biasa mengkonsumsi kopi, skala nyeri 2. Pasien masih bisa makan dan minum walaupun sedikit.
Apakah prioritas masalah pada pasien?
a. Nyeri akut
b. Defisit pengetahuan
c. Resiko defisit volume cairan
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan
e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan
Jawaban B. Defisif pengetahuan
Karena data menunjukan pasien masih kurang pengetahuan.
4. Klien dengan TBC sedang memulai terapi antituberkulosis dengan isoniazid. Sebelum memberikan klien dosis yang pertama, manakah analisa dasar yang harus sudah dilakukan oleh perawat?
A. Tingkat elektrolit
B. Waktu koagulasi
C. Tingkat enzim hati
D. Tingkat serum kreatinin
E. Nilai hemoglobin
Jawaban : C. Tingkat enzim hati .
Rasional:
Terapi isoniazid dapat menyebabkan peningkatan tingkat enzim hati dan hepatitis. Oleh karena itu, tingkat enzim hati dipantau ketika awal terapi dan selama 3 bulan pertama terapi. Pada klien yang berusia lebih dari 50 tahun atau ketergantungan alkohol, pelu dipantau lebih lama lagi. Tes laboratorium pada pilihan A, B, D, dan E tidak diperlukan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan subjek nilai laboratorium untuk memantau. Mengingat bahwa obat-obatan ini bisa menjadi racun bagi hati akan menunjukkan anda jawaban yang tepat.
Review: Isoniazid
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatn
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Lehne (2013), p. 1129
5. Seorang anak laki-laki berusia 4 bulan dibawa orang tuanya ke rumah sakit dan dirawat di Ruang Anak karena mengalami BAB mencret dan muntah terus menerus selama 3 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data anak tampak lemas dan rewel, terdapat kemerahan di sekitar anus, hasil auskultasi bunyi peristaltik usus 15x/menit, perkusi abdomen hipertimpani (kembung), BAB lebih dari 4x dengan konsistensi cair berampas, berat badan anak sebelum BAB mencret 5,3 Kg dan berat badan anak saat BAB mencret 4,9 Kg.
Apa masalah keperawatan utama yang dihadapi oleh anak tersebut?
A. Kekurangan kebutuhan nutrisi
B. Kelebihan kebutuhan nutrisi
C. Kerusakan integritas kulit
D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
E. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
Kunci jawabannya D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit.
Kata kuncinya bab mencret lebih 4x, muntah, lemas
6. Tim perawat pencegahan dan penegndalian infeksi salah satu RS melakukan skrinning MRSA di sebuah bangsal penyakit dalam, karena ditemukan salah satu klien dengan Immuno kompromis terdiagnosa MRSA. Dari hasil skrinning didapatkan 3 perawat positif dan beberapa peralatan mengandung kolonisasi MRSA. Apakah tindakan yang tepat yang harus dilakukan tim PPI tersebut?
A. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi
B. Menganjurkan perawat untuk mandi 3 kali sehari
C. Menganjurkan perawat untuk istrahat di rumah selama sebulan
D. Menutup sementara bangsal penyakit dalam tersebut
E. Melakukan skrinning di seluruh bangsal RS
Jawaban : A. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi .
Rasional:
Ditemukan terdapat kolonisasi MRSA menunjukkan bahwa individu tersebut berpotensi terjadinya transmisis MRSA ke orang dan benda mati lainnya. Oleh karena itu barang yanf terkontaminasi harus dibersihkan dan individu harus ditangani. Selain itu, hal ini merupakan pihak RS harus kembali mensosialisakan tentang perlindungan seperti mencuci tangan dengan benar dan menggunkan alat pelindung diri ketika berinteraksi dengan klien., karena kita tidak mengetahui klien mana yang berpotensi menularkan MRSA. Perawat dengan kontaminasi MRSA harus mandi dengan klorin 2 kali sehari selam 2 minggu berturut-turut dan mendapat pengobatan dari dokter.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada tindakan untuk pencegahan penyebaran MRSA. Penutupan bangsal dan meliburkan perawat tanpa adanya dekontaminasi tidak akan menghilangkan kolnisasi MRSA. Melakukan skrinning MRSA di seluruh RS akan memberatkan biaya management RS.
Review: Penatalaksanaan keperawatn pada klien dengan MRSA
Kompetensi: Asuhan dan manjemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implemtasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 417-418
7. Perawat sedang melihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal ?
A. Penurunan kadar serum kreatinin
B. Peningkatan jumlah trombosit
C. Penurunan jumlah sel darah merah (SDM)
D. Penurunan jumlah sel darah putih (SDP)
E. Penurunan kadar BUN dalam darah
Jawaban : C. penurunan jumlah sel darah merah
Rasional:
Tes BUN seringkali dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat saat laju filtrasi glomerulus menurun di bawah 40% sampai 60%. Penurunan jumlah sel darah merah menjaadi bermakna jika fungsi eritropoetik terganggu. Peningkatan sel darah putih (SDP) seringkali terjadi pada gangguan ginjal. Jumlah sel trombosit tidak mengindikasikan penurunan fungsi ginjal.
Strategi mengerjakan soal :
Fokus pada pokok masalah, hasil laboratorium mengindikasika penurunan fungsi ginjal. Abaikan pilihan B lebih dulu karena berhubungan dengan systen renal. Peningkatan SDP seringkali terjadi pada gangguan pada ginjal, jadi pilihan D dapat diabaikan. Ingat bahwa kadar BUN dan kreatinin seringkali digunakan pada uji laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal.
Daftar pustaka : deWit, Kumagai (2013), pp. 767,770
8. Perawat sedang memberikan penjelasan pada klien tentang cara mencampur insulin regular dan insulin NPH pada spuit yg sama. Manakah dari tindakan klien berikut ini yang mengindikasikan bahwa klien membutuhkan penjelasan lebih lanjut ?
A. Menunda insulin NPH lebih dulu
B. Menunda insulin regular lebih dulu
C. Masukan udara dalam vial insulin NPH lebih dulu
D. Injeksikan sejumlah udara yang sama dengan dosis yang diiginkan ke dalam vial
E. Gunakan spuit terpisah antara insulin regular dan insulin NPH.
Jawaban : A. Menunda insulin NPH lebih dulu.
Rasional:
Saat mempersiapkan campuran reguler insulin dengan insulin lain, insulin reguler diambil dengan spuit pertama dahulu. Urutan ini mencegah kontaminasi vial insulin reguler dengan insulin tipe lain. Pilihan B, C, D, dan E mengidentifikasi tindakan yang tepat dalam persiapan insulin reguler atau NPH.
Strategi Mengerjakan Soal: Catat kata penting, membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Kata-kata ini mengindikasikan pencarian kejadian negatif dan meminta anda untuk memilih jawaban yang tidak tepat. Ingat oerawat senior (RN) mengambil insulin reguler lebih dahulu sebelum insulin NPH.
Review: Mencampur insulin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 864; Lilley et al (2014), p. 516, 528.
Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan (KMB) dan Kunci Jawaban Edisi Ke 9
Dibawah ini adalh contoh soal Uji Komptensi Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
No | Pertanyaan | Pilihan Jawaban | Kunci Jawaban |
1 | Perawat sedang merencanakan asuhan keperawatan kepada klien yang merupakan saksi Jehovah. Klien sudah diberitahu bahwa dia memerlukan prosedur pembedahan. Perawat mempertimbangkan keyakinan religius klien dalam menyusun perencanaan dan harus mendokumentasikan informasi yang mana? | A. Klien meyakini bahwa masih ada kehidupan setelah kematian B. Pemberian obat tidak diperbolehkan C. Pembedahan dilarang dalam pemeluk keyakinan ini D. Pemberian darah dan produk darah tidak diizinkan E. Pembedahan bertentangan dengan kehendak tuhan |
Jawaban : D Rasional: Di antara saksi Jehovah, pembedahan tidak dilarang tetapi pemberian darah dan produk darah dilarang. Pemeluk keyakinan ini percaya bahwa tidak ada kehidupan pasca kematian. Pemberian obat dapat diterima kecuali jika obat tersebut berasal dari produk darah. Pembedahan bertentangan dengan kehendak tuhan bukan keyakinan yang dilarang dalam keyakinan ini. Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, keyakinan Saksi Jehuvah. Ingat bahwa pemberian darah dan semua produk yang berasal dari darah dilarang pada keyakinan mereka. Review: Keyakinan saksi Jehovah Kompetensi: Praktik profesional, etis legal dan peka budaya Domain: Pengetahuan Kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Perencanaan Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Nilai dan Keyakinan Sistem Tubuh: Darah dan sistem kekebalan imun Daftar pustaka: Lewis et al (2011), p. 28 |
2 | Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang ICU mendapatkan terapi cairan via infuse pump dengan kecepatan 125 ml/jam/ perawat memeriksa daerah insersi venipuncture di daerah radialis berwarna merah, bengkak, hangat dan nyeri pada area proksimal Manakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan pertama kali? |
a. Memperlambat tetesan infus sampai 10ml/jam b. Mengompres dingin daerah insersi c. Menghentikan infus d. Memasang infus e. mencatat hasil observasi |
Kunci Jawaban C Kata Kunci :Intervensi keperawatan Analisa :kemerahan, hangat, nyeri, dan bengkak di area proksimal tusukan merupakan indikasi terjadinya phlebitis yang menyebabkan jalur infus tersebut harus segera distop, dan dipasang kembali di area lainnya Sumber : Septiari, B., B. 2014. Uji kompetensi ners Indonesia UKNI . Yogyakarta : Nuha Media |
3 | Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati. Pada pengkajian diperoleh data pasien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun yang lalu dan sering kambuh, pasien biasa mengkonsumsi kopi, skala nyeri 2. Pasien masih bisa makan dan minum walaupun sedikit. Apakah prioritas masalah pada pasien? |
a. Nyeri akut b. Defisit pengetahuan c. Resiko defisit volume cairan d. Nutrisi kurang dari kebutuhan e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan |
Jawaban B. Defisif pengetahuan Karena data menunjukan pasien masih kurang pengetahuan. |
4 | Klien dengan TBC sedang memulai terapi antituberkulosis dengan isoniazid. Sebelum memberikan klien dosis yang pertama, manakah analisa dasar yang harus sudah dilakukan oleh perawat? | A. Tingkat elektrolit B. Waktu koagulasi C. Tingkat enzim hati D. Tingkat serum kreatinin E. Nilai hemoglobin |
Jawaban : C Rasional: Terapi isoniazid dapat menyebabkan peningkatan tingkat enzim hati dan hepatitis. Oleh karena itu, tingkat enzim hati dipantau ketika awal terapi dan selama 3 bulan pertama terapi. Pada klien yang berusia lebih dari 50 tahun atau ketergantungan alkohol, pelu dipantau lebih lama lagi. Tes laboratorium pada pilihan A, B, D, dan E tidak diperlukan. Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek nilai laboratorium untuk memantau. Mengingat bahwa obat-obatan ini bisa menjadi racun bagi hati akan menunjukkan anda jawaban yang tepat. Review: Isoniazid Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatn Domain: Pengetahuan kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajian Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Pernapasan Daftar pustaka: Lehne (2013), p. 1129 |
5 | Seorang anak laki-laki berusia 4 bulan dibawa orang tuanya ke rumah sakit dan dirawat di Ruang Anak karena mengalami BAB mencret dan muntah terus menerus selama 3 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data anak tampak lemas dan rewel, terdapat kemerahan di sekitar anus, hasil auskultasi bunyi peristaltik usus 15x/menit, perkusi abdomen hipertimpani (kembung), BAB lebih dari 4x dengan konsistensi cair berampas, berat badan anak sebelum BAB mencret 5,3 Kg dan berat badan anak saat BAB mencret 4,9 Kg. Apa masalah keperawatan utama yang dihadapi oleh anak tersebut? |
A. Kekurangan kebutuhan nutrisi B. Kelebihan kebutuhan nutrisi C. Kerusakan integritas kulit D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit E. Kelebihan volume cairan dan elektrolit |
Kunci jawabannya D. Kata kuncinya bab mencret lebih 4x, muntah, lemas |
6 | Tim perawat pencegahan dan penegndalian infeksi salah satu RS melakukan skrinning MRSA di sebuah bangsal penyakit dalam, karena ditemukan salah satu klien dengan Immuno kompromis terdiagnosa MRSA. Dari hasil skrinning didapatkan 3 perawat positif dan beberapa peralatan mengandung kolonisasi MRSA. Apakah tindakan yang tepat yang harus dilakukan tim PPI tersebut? | A. Mensosialisasikan kembali universal precaution di semua instansi B. Menganjurkan perawat untuk mandi 3 kali sehari C. Menganjurkan perawat untuk istrahat di rumah selama sebulan D. Menutup sementara bangsal penyakit dalam tersebut E. Melakukan skrinning di seluruh bangsal RS |
Jawaban : A Rasional: Ditemukan terdapat kolonisasi MRSA menunjukkan bahwa individu tersebut berpotensi terjadinya transmisis MRSA ke orang dan benda mati lainnya. Oleh karena itu barang yanf terkontaminasi harus dibersihkan dan individu harus ditangani. Selain itu, hal ini merupakan pihak RS harus kembali mensosialisakan tentang perlindungan seperti mencuci tangan dengan benar dan menggunkan alat pelindung diri ketika berinteraksi dengan klien., karena kita tidak mengetahui klien mana yang berpotensi menularkan MRSA. Perawat dengan kontaminasi MRSA harus mandi dengan klorin 2 kali sehari selam 2 minggu berturut-turut dan mendapat pengobatan dari dokter. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada tindakan untuk pencegahan penyebaran MRSA. Penutupan bangsal dan meliburkan perawat tanpa adanya dekontaminasi tidak akan menghilangkan kolnisasi MRSA. Melakukan skrinning MRSA di seluruh RS akan memberatkan biaya management RS. Review: Penatalaksanaan keperawatn pada klien dengan MRSA Kompetensi: Asuhan dan manjemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Implemtasi Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 417-418 |
7 | Perawat sedang melihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal ? | A. Penurunan kadar serum kreatinin B. Peningkatan jumlah trombosit C. Penurunan jumlah sel darah merah (SDM) D. Penurunan jumlah sel darah putih (SDP) E. Penurunan kadar BUN dalam darah |
Jawaban : C. penurunan jumlah sel darah merah Rasional: Tes BUN seringkali dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat saat laju filtrasi glomerulus menurun di bawah 40% sampai 60%. Penurunan jumlah sel darah merah menjaadi bermakna jika fungsi eritropoetik terganggu. Peningkatan sel darah putih (SDP) seringkali terjadi pada gangguan ginjal. Jumlah sel trombosit tidak mengindikasikan penurunan fungsi ginjal. Strategi mengerjakan soal : Fokus pada pokok masalah, hasil laboratorium mengindikasika penurunan fungsi ginjal. Abaikan pilihan B lebih dulu karena berhubungan dengan systen renal. Peningkatan SDP seringkali terjadi pada gangguan pada ginjal, jadi pilihan D dapat diabaikan. Ingat bahwa kadar BUN dan kreatinin seringkali digunakan pada uji laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal. Daftar pustaka : deWit, Kumagai (2013), pp. 767,770 |
8 | Perawat sedang memberikan penjelasan pada klien tentang cara mencampur insulin regular dan insulin NPH pada spuit yg sama. Manakah dari tindakan klien berikut ini yang mengindikasikan bahwa klien membutuhkan penjelasan lebih lanjut ? | A. Menunda insulin NPH lebih dulu B. Menunda insulin regular lebih dulu C. Masukan udara dalam vial insulin NPH lebih dulu D. Injeksikan sejumlah udara yang sama dengan dosis yang diiginkan ke dalam vial E. Gunakan spuit terpisah antara insulin regular dan insulin NPH. |
Jawaban : A Rasional: Saat mempersiapkan campuran reguler insulin dengan insulin lain, insulin reguler diambil dengan spuit pertama dahulu. Urutan ini mencegah kontaminasi vial insulin reguler dengan insulin tipe lain. Pilihan B, C, D, dan E mengidentifikasi tindakan yang tepat dalam persiapan insulin reguler atau NPH. Strategi Mengerjakan Soal: Catat kata penting, membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Kata-kata ini mengindikasikan pencarian kejadian negatif dan meminta anda untuk memilih jawaban yang tidak tepat. Ingat oerawat senior (RN) mengambil insulin reguler lebih dahulu sebelum insulin NPH. Review: Mencampur insulin Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Evaluasi Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 864; Lilley et al (2014), p. 516, 528. |
Baca Juga :
Sumber : contoh soal-soal UKOM KMB ini berasal dari beberapa website yang kami cantumkan dibawah ini :
- KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018
- https://kumpulanukom.blogspot.com
- https://perawatkitasatu.blogspot.com
Demikianlah contoh soal UKOM KMB dan Kunci Jawaban Edisi 9 ini , semoga bermanfaat bagi teman teman semua yang ingin menghadapi Uji Kompetensi Keperawatan Indonesia yang seshungguhnya.
EmoticonEmoticon