Kumpulan Soal UJi Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah/ KMB Ners dan Kunci Jawaban Edisi 6
Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi Keperawtan Medikal Bedah serta kunci Jawabannya.
Halo teman-teman semuanya, disini kita lanjutkan soal-soal uji kompetensi keperawatan ya, kali ini kita masih membahas contoh soal UKOM KMB edisi 6, selamat belajar
1. Perawat mengajarkan klien emfisema tentang posisi yang membantu pernapasan selama episode dispnea. Perawat menginstruksikan klien untuk menghindari yang manakah yang bisa memperburuk pernapasan ?
A. Duduk dan bersandar pada meja
B. Berdiri dan bersandar di dinding
C. Duduk dengan siku bertumpu pada lutu
D. Berbaring pada punggung dengn posisi low fowler
E. Posisi semi fowler
Jawaban : D. Berbaring pada punggung dengn posisi low fowler.
Rasional:
Klien harus menggunakan posisi yang diuraikan dalam pilihan A, B, C dan E. Hal ini memungkinkan ekspansi dada maksimal. Klien tidak harus berbaring pada punggung karena mengurangi pergerakan daerah yang lebih besar dari dinding dada klien. Posisi duduk lebih baik dari berdiri, bila memungkinkan. Jika tidak ada kursi yang tersedia, bersandar di dinding selama berdiri memungkinkan otot aksesori yang akan digunakan untuk bernapas dan bukan mengendalikan postur tubuh. Posisi semi Fowler yang memungkinkan ekspansi dada maksimal.
Strategi mengerjakan soal :
Fokus pada subjek, posisi untuk menghindari hal yang bisa memperburuk pernapasan. Juga, perhatikan bahwa Pilihan A, B, C dan E yang mirip atau sama yaitu berbicara tentang posisi tegak.
Daftar pustaka : Ignatavicius, Workman (2013), p. 618
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
2. Seorang klien masuk unit gawat darurat dengan keluhan nyeri bagian bawah dan hematuria. Klien tidak mengalami demam. Kondisi riwayat manakah yang perlu dikaji oleh perawat?
A. Pielonefritis
B. Glomerulonefritis
C. Trauma abdomen atau kandung kemih
D. Riwayat kanker renal pada keluarga klien
E. Uretritis
Jawaban : C. Trauma abdomen atau kandung kemih.
Rasional: Trauma pada kandung kemih perlu diwaspadai pada klien yang mengeluh nyeri perut bagian bawah dan hematuria. Glomerulofritis, pielonefritis dan uretritis mungkin disertai demam, dan karenanya tidak sesuai dengan kondisi klien dalam soal. Kanker renal tidak menimbulkan nyeri pada perut bawah, tetapi menimbulkan nyeri pada area pinggang.
Strategi mengerjakan soal:
Eliminasi pilihan A, B, dan E karena mirip dan serupa, dan mengingat penyakit inflamasi atau infeksi dapat desertai demam. Karena klien ini tidak mengalami demam, pilihan-pilihan tersebut tidak terjadi. Gunakan pemahaman anatomis dan pemeriksaan nyeri untuk mendapatkan jawaban yang benar. Nyeri akibat kanker ginjal adalah temuan lanjut terokalisir di area pinggang.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
3. Seorang perawat melakukan pemeriksaan neurologis terhadap seorang klien dan menyatakan bahwa hasilnya klien tersebut Romberg's positif. Hasil pengamatan manakah yang digunakan perawat untuk menentukan hasil Romberg's positif ?
A. Gerakan bola mata yang tidak terkendali ritmis, cepat, dan berkedut.
B. Dorsofleksi pergelangan kaki dan ibu jari kaki, diikuti gerakan mengipas jari-jari kaki yang lain
C. Klien cenderung berayun dan limbung, tidak dapat berdiri tegak dengan tangan lurus di samping tubuh dan kedua mata tertutup.
D. Klien tampak kebingungan ketika diminta untuk mengarahkan lengan dan tangan ke titik yang ditujukan perawat
E. Menekuk kedua kaki penuh sehingga penggul dan lutut mendekat ke badan, dan mengeluh nyeri pada sepanjang area tulang belakang saat kedua kaki diluruskan.
Jawaban : C. Klien cenderung berayun dan limbung, tidak dapat berdiri tegak dengan tangan lurus di samping tubuh dan kedua mata tertutup..
Rasional: Pada pemeriksaan romberg, klien diminta untuk berdiri tegak, kedua lengan lurus menjuntai ke bawah di samping tubuh, dann menutup kedua mata. Klien yang normal (tanpa gangguan vestibular) akan mempertahankan posisi dan keseimbangan dalam keadaan tersebut. Tanda Romberg positif adalah tanda adanya gangguan vestibular dan persarafan yang ditemukan jikan klien terlihat kehilangan keseimbangan ketika kedua matanya ditutup. Tanda ini mungkin muncul bersamaan dengan ataksia serebelar, gangguan propriosepsi, dan kerusakan fungsi vestibular. Gejal kebingungan yang diikut dengan ketidakmampuan untuk mengarahkan jari ke titik yang ditunjukkan mengindikasikan adanya gangguan koordinasi. Hasil pemeriksaan nistagmus positif ditegakkan jika terjadi gerakan bola matatidak terkendali, ritmis, cepat, dan berkedut. Hasil positif pemeriksaan babinski ditemukan pada klien dengan pergelangan kakidan ibu jari yang dorsofleksi diikuti gerakan mengipas oleh jari kaki lain; jika tanda ini ditemukan pada klien berusia di atas 2 tahun hal ini mengindikasikan adanya penyakityang menyerang SSP. Hasil pemeriksaan kernig posyif didapat dari gerkan menekuk kaki sehingga oaha menyentuh lutut, dan klien mengeluhkan nyeri di sepanjang tulang belakang saat kembali diluruskan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Pahami subjeknya, pemeriksaan Romberg. Anda akan dapat menjawab dengan mudah jika dapat mengingat bahwa keseimbangan klien diuji dengan pemeriksaan ini.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
4. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ?
A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
E. Gula darah puasa
Jawaban : C. Suhu tubuh.
Rasional:
Peningkatan suhu tubuh dapt mengindikasikan adanya infeksi. Infeksi dapat menimbulkan sindrom nonketotik, hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik. Hasil temuan lai yang ada dipertanyaan semua dalam batas normal.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan nata penanda paling. Gunakan pengetahuan tentang batas normal dari TTV akan menunjukkan anda jawaban yang tepat. Hanya suhu tubuh klien yang tidak normal. Ingat bahwa peningkatan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya proses infeksi yang bisa memicu komplikasi pada klien dengan DM
5. Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan karena pesawat jatuh ke sungai. Apa tindakan awal yang harus dilakukan perawat ?
A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana
B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage
C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat
D. Memanggil departemen laundry dan meminta agar disediakan banyak selimut hangat di ruang gawat darurat
E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan
Jawaban : A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana.
Rasional:
Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat untuk menfdapatkan perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat adalah mengaktifakan prosedur respon bencana. Meskipun pilihan B, C, D, dan Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal adalah mengaltifkan prosedur respon bencana.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan kalimat strategis Awal. Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar adalah payung. Sebagai tambahan, ingat bahwa prosedur respon bencan harus diaktifkan sebelum intervensi lainnya.
6. Klien dalam tahap penyembuhan dari cedera kepala baru sadar dan berespon erhadap tindakan
keperawatan. Perawat menilai bahwa klien dapat memahami tanda dan gejala mencegah
peningkatan TIK jika dalam observasi klien dapat melakukan aktivitas mana?
A. Napas dalam dengan hidung
B. Latihan isometrik
C. Batuk dengan kuat
D. Bernapas selama peribahan posisi
E. Latihan
berjalan
Jawaban : D
Rasional: Kegiatan-kegiatan dpat meningkatkan tekanan intraabdomen dan intatoraks secara
tidak langsung akan meningkatkan TIK. Beberapa aktivitas di antaranya adalah latihan,
isometrik, mengejan, batuk, bersin, dan membuang napas dari hidung. Menghenbuskan napas
saat merubah posisi akan membuka glotis yang akan mencegah peningkatan tekanan intratoraks.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah, aktivitas yang akan meningkatkan
tekanan intrakranial. Pikirkan kembali tiap pilihan jawaban dalam kaitannya dengan tekanan
pada tubuh yang akan membantu anda mengabaikan tiap jawaban salah.
Review: Peningkatan TIK
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan:Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 508-509
7. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa gagal ginjal kronik stage IV. Hasil pemeriksaan diperoleh pernapasan cepat dan dalam (kussmaul), edema pada ekstremitas, dan asites.
Bagaimanakah gambaran AGD yang mungkin sesuai dengan kondisi di atas?
A. PH : 7,12, PaO2 : 86, pCO2 : 28, HCO3 : 13
B. PH : 7,20, PaO2 : 75, PaCO2 : 55, HCO3 : 24
C. PH : 7,55, PaO2 : 88, PaCO2 : 25, HCO3 : 20
D. PH : 7,59, PaO2 : 85, PaCO2 : 25, HCO3 : 30
Jawaban A. PH : 7,12, PaO2 : 86, pCO2 : 28, HCO3 : 13.
8. Seorang klien menerima 20 unit insulin Humulin N subkutan pada jam 08:00. pada waktu jam brapakah perawat harus merencanakan untuk menilai reaksi hipoglikemik klien.?
A. 10:00
B. 11:00
C. 17:00
D. 23:00
E. 01.00
Jawaban C. 17:00.
Rasional :
Humulin N adalah insulin intermediate-acting. onset adalah 1.5 jam, memuncak dalam 4 sampai 12 jam. dan durasi adalah 16 sampai 24 jam. reaksi hipoglikemik kemungkinan besar terjadi selama waktu puncak. 4- 12 jam
sumber UKNI 2016
A. Duduk dan bersandar pada meja
B. Berdiri dan bersandar di dinding
C. Duduk dengan siku bertumpu pada lutu
D. Berbaring pada punggung dengn posisi low fowler
E. Posisi semi fowler
Jawaban : D. Berbaring pada punggung dengn posisi low fowler.
Rasional:
Klien harus menggunakan posisi yang diuraikan dalam pilihan A, B, C dan E. Hal ini memungkinkan ekspansi dada maksimal. Klien tidak harus berbaring pada punggung karena mengurangi pergerakan daerah yang lebih besar dari dinding dada klien. Posisi duduk lebih baik dari berdiri, bila memungkinkan. Jika tidak ada kursi yang tersedia, bersandar di dinding selama berdiri memungkinkan otot aksesori yang akan digunakan untuk bernapas dan bukan mengendalikan postur tubuh. Posisi semi Fowler yang memungkinkan ekspansi dada maksimal.
Strategi mengerjakan soal :
Fokus pada subjek, posisi untuk menghindari hal yang bisa memperburuk pernapasan. Juga, perhatikan bahwa Pilihan A, B, C dan E yang mirip atau sama yaitu berbicara tentang posisi tegak.
Daftar pustaka : Ignatavicius, Workman (2013), p. 618
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
2. Seorang klien masuk unit gawat darurat dengan keluhan nyeri bagian bawah dan hematuria. Klien tidak mengalami demam. Kondisi riwayat manakah yang perlu dikaji oleh perawat?
A. Pielonefritis
B. Glomerulonefritis
C. Trauma abdomen atau kandung kemih
D. Riwayat kanker renal pada keluarga klien
E. Uretritis
Jawaban : C. Trauma abdomen atau kandung kemih.
Rasional: Trauma pada kandung kemih perlu diwaspadai pada klien yang mengeluh nyeri perut bagian bawah dan hematuria. Glomerulofritis, pielonefritis dan uretritis mungkin disertai demam, dan karenanya tidak sesuai dengan kondisi klien dalam soal. Kanker renal tidak menimbulkan nyeri pada perut bawah, tetapi menimbulkan nyeri pada area pinggang.
Strategi mengerjakan soal:
Eliminasi pilihan A, B, dan E karena mirip dan serupa, dan mengingat penyakit inflamasi atau infeksi dapat desertai demam. Karena klien ini tidak mengalami demam, pilihan-pilihan tersebut tidak terjadi. Gunakan pemahaman anatomis dan pemeriksaan nyeri untuk mendapatkan jawaban yang benar. Nyeri akibat kanker ginjal adalah temuan lanjut terokalisir di area pinggang.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
3. Seorang perawat melakukan pemeriksaan neurologis terhadap seorang klien dan menyatakan bahwa hasilnya klien tersebut Romberg's positif. Hasil pengamatan manakah yang digunakan perawat untuk menentukan hasil Romberg's positif ?
A. Gerakan bola mata yang tidak terkendali ritmis, cepat, dan berkedut.
B. Dorsofleksi pergelangan kaki dan ibu jari kaki, diikuti gerakan mengipas jari-jari kaki yang lain
C. Klien cenderung berayun dan limbung, tidak dapat berdiri tegak dengan tangan lurus di samping tubuh dan kedua mata tertutup.
D. Klien tampak kebingungan ketika diminta untuk mengarahkan lengan dan tangan ke titik yang ditujukan perawat
E. Menekuk kedua kaki penuh sehingga penggul dan lutut mendekat ke badan, dan mengeluh nyeri pada sepanjang area tulang belakang saat kedua kaki diluruskan.
Jawaban : C. Klien cenderung berayun dan limbung, tidak dapat berdiri tegak dengan tangan lurus di samping tubuh dan kedua mata tertutup..
Rasional: Pada pemeriksaan romberg, klien diminta untuk berdiri tegak, kedua lengan lurus menjuntai ke bawah di samping tubuh, dann menutup kedua mata. Klien yang normal (tanpa gangguan vestibular) akan mempertahankan posisi dan keseimbangan dalam keadaan tersebut. Tanda Romberg positif adalah tanda adanya gangguan vestibular dan persarafan yang ditemukan jikan klien terlihat kehilangan keseimbangan ketika kedua matanya ditutup. Tanda ini mungkin muncul bersamaan dengan ataksia serebelar, gangguan propriosepsi, dan kerusakan fungsi vestibular. Gejal kebingungan yang diikut dengan ketidakmampuan untuk mengarahkan jari ke titik yang ditunjukkan mengindikasikan adanya gangguan koordinasi. Hasil pemeriksaan nistagmus positif ditegakkan jika terjadi gerakan bola matatidak terkendali, ritmis, cepat, dan berkedut. Hasil positif pemeriksaan babinski ditemukan pada klien dengan pergelangan kakidan ibu jari yang dorsofleksi diikuti gerakan mengipas oleh jari kaki lain; jika tanda ini ditemukan pada klien berusia di atas 2 tahun hal ini mengindikasikan adanya penyakityang menyerang SSP. Hasil pemeriksaan kernig posyif didapat dari gerkan menekuk kaki sehingga oaha menyentuh lutut, dan klien mengeluhkan nyeri di sepanjang tulang belakang saat kembali diluruskan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Pahami subjeknya, pemeriksaan Romberg. Anda akan dapat menjawab dengan mudah jika dapat mengingat bahwa keseimbangan klien diuji dengan pemeriksaan ini.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
4. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ?
A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
E. Gula darah puasa
Jawaban : C. Suhu tubuh.
Rasional:
Peningkatan suhu tubuh dapt mengindikasikan adanya infeksi. Infeksi dapat menimbulkan sindrom nonketotik, hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik. Hasil temuan lai yang ada dipertanyaan semua dalam batas normal.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan nata penanda paling. Gunakan pengetahuan tentang batas normal dari TTV akan menunjukkan anda jawaban yang tepat. Hanya suhu tubuh klien yang tidak normal. Ingat bahwa peningkatan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya proses infeksi yang bisa memicu komplikasi pada klien dengan DM
5. Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan karena pesawat jatuh ke sungai. Apa tindakan awal yang harus dilakukan perawat ?
A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana
B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage
C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat
D. Memanggil departemen laundry dan meminta agar disediakan banyak selimut hangat di ruang gawat darurat
E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan
Jawaban : A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana.
Rasional:
Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat untuk menfdapatkan perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat adalah mengaktifakan prosedur respon bencana. Meskipun pilihan B, C, D, dan Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal adalah mengaltifkan prosedur respon bencana.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan kalimat strategis Awal. Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar adalah payung. Sebagai tambahan, ingat bahwa prosedur respon bencan harus diaktifkan sebelum intervensi lainnya.
6. Klien dalam tahap penyembuhan dari cedera kepala baru sadar dan berespon erhadap tindakan
keperawatan. Perawat menilai bahwa klien dapat memahami tanda dan gejala mencegah
peningkatan TIK jika dalam observasi klien dapat melakukan aktivitas mana?
A. Napas dalam dengan hidung
B. Latihan isometrik
C. Batuk dengan kuat
D. Bernapas selama peribahan posisi
E. Latihan
berjalan
Jawaban : D
Rasional: Kegiatan-kegiatan dpat meningkatkan tekanan intraabdomen dan intatoraks secara
tidak langsung akan meningkatkan TIK. Beberapa aktivitas di antaranya adalah latihan,
isometrik, mengejan, batuk, bersin, dan membuang napas dari hidung. Menghenbuskan napas
saat merubah posisi akan membuka glotis yang akan mencegah peningkatan tekanan intratoraks.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah, aktivitas yang akan meningkatkan
tekanan intrakranial. Pikirkan kembali tiap pilihan jawaban dalam kaitannya dengan tekanan
pada tubuh yang akan membantu anda mengabaikan tiap jawaban salah.
Review: Peningkatan TIK
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan:Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 508-509
7. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa gagal ginjal kronik stage IV. Hasil pemeriksaan diperoleh pernapasan cepat dan dalam (kussmaul), edema pada ekstremitas, dan asites.
Bagaimanakah gambaran AGD yang mungkin sesuai dengan kondisi di atas?
A. PH : 7,12, PaO2 : 86, pCO2 : 28, HCO3 : 13
B. PH : 7,20, PaO2 : 75, PaCO2 : 55, HCO3 : 24
C. PH : 7,55, PaO2 : 88, PaCO2 : 25, HCO3 : 20
D. PH : 7,59, PaO2 : 85, PaCO2 : 25, HCO3 : 30
Jawaban A. PH : 7,12, PaO2 : 86, pCO2 : 28, HCO3 : 13.
8. Seorang klien menerima 20 unit insulin Humulin N subkutan pada jam 08:00. pada waktu jam brapakah perawat harus merencanakan untuk menilai reaksi hipoglikemik klien.?
A. 10:00
B. 11:00
C. 17:00
D. 23:00
E. 01.00
Jawaban C. 17:00.
Rasional :
Humulin N adalah insulin intermediate-acting. onset adalah 1.5 jam, memuncak dalam 4 sampai 12 jam. dan durasi adalah 16 sampai 24 jam. reaksi hipoglikemik kemungkinan besar terjadi selama waktu puncak. 4- 12 jam
sumber UKNI 2016
Soal UJi Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah D3 Perawat & Ners dan Kunci Jawaban Edisi 6 Versi Tabel
Berikut ini contoh soal Uji Kompetensi Keperawtan Medikal Bedah (KMB) dan juga kunci Jawabannya.
NO | Pertanyaan | Pilihan Jawaban | Kunci Jawaban |
1 | Perawat mengajarkan klien emfisema tentang posisi yang membantu pernapasan selama episode dispnea. Perawat menginstruksikan klien untuk menghindari yang manakah yang bisa memperburuk pernapasan ? | A. Duduk dan bersandar pada meja B. Berdiri dan bersandar di dinding C. Duduk dengan siku bertumpu pada lutu D. Berbaring pada punggung dengn posisi low fowler E. Posisi semi fowler |
Jawaban : D Rasional: Klien harus menggunakan posisi yang diuraikan dalam pilihan A, B, C dan E. Hal ini memungkinkan ekspansi dada maksimal. Klien tidak harus berbaring pada punggung karena mengurangi pergerakan daerah yang lebih besar dari dinding dada klien. Posisi duduk lebih baik dari berdiri, bila memungkinkan. Jika tidak ada kursi yang tersedia, bersandar di dinding selama berdiri memungkinkan otot aksesori yang akan digunakan untuk bernapas dan bukan mengendalikan postur tubuh. Posisi semi Fowler yang memungkinkan ekspansi dada maksimal. Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek, posisi untuk menghindari hal yang bisa memperburuk pernapasan. Juga, perhatikan bahwa Pilihan A, B, C dan E yang mirip atau sama yaitu berbicara tentang posisi tegak. Daftar pustaka : Ignatavicius, Workman (2013), p. 618 Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
2 | Seorang klien masuk unit gawat darurat dengan keluhan nyeri bagian bawah dan hematuria. Klien tidak mengalami demam. Kondisi riwayat manakah yang perlu dikaji oleh perawat? | A. Pielonefritis B. Glomerulonefritis C. Trauma abdomen atau kandung kemih D. Riwayat kanker renal pada keluarga klien E. Uretritis |
Jawaban : C Rasional: Trauma pada kandung kemih perlu diwaspadai pada klien yang mengeluh nyeri perut bagian bawah dan hematuria. Glomerulofritis, pielonefritis dan uretritis mungkin disertai demam, dan karenanya tidak sesuai dengan kondisi klien dalam soal. Kanker renal tidak menimbulkan nyeri pada perut bawah, tetapi menimbulkan nyeri pada area pinggang. Strategi mengerjakan soal: Eliminasi pilihan A, B, dan E karena mirip dan serupa, dan mengingat penyakit inflamasi atau infeksi dapat desertai demam. Karena klien ini tidak mengalami demam, pilihan-pilihan tersebut tidak terjadi. Gunakan pemahaman anatomis dan pemeriksaan nyeri untuk mendapatkan jawaban yang benar. Nyeri akibat kanker ginjal adalah temuan lanjut terokalisir di area pinggang. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
3 | Seorang perawat melakukan pemeriksaan neurologis terhadap seorang klien dan menyatakan bahwa hasilnya klien tersebut Romberg's positif. Hasil pengamatan manakah yang digunakan perawat untuk menentukan hasil Romberg's positif ? | A. Gerakan bola mata yang tidak terkendali ritmis, cepat, dan berkedut. B. Dorsofleksi pergelangan kaki dan ibu jari kaki, diikuti gerakan mengipas jari-jari kaki yang lain C. Klien cenderung berayun dan limbung, tidak dapat berdiri tegak dengan tangan lurus di samping tubuh dan kedua mata tertutup. D. Klien tampak kebingungan ketika diminta untuk mengarahkan lengan dan tangan ke titik yang ditujukan perawat E. Menekuk kedua kaki penuh sehingga penggul dan lutut mendekat ke badan, dan mengeluh nyeri pada sepanjang area tulang belakang saat kedua kaki diluruskan. |
Jawaban : C Rasional: Pada pemeriksaan romberg, klien diminta untuk berdiri tegak, kedua lengan lurus menjuntai ke bawah di samping tubuh, dann menutup kedua mata. Klien yang normal (tanpa gangguan vestibular) akan mempertahankan posisi dan keseimbangan dalam keadaan tersebut. Tanda Romberg positif adalah tanda adanya gangguan vestibular dan persarafan yang ditemukan jikan klien terlihat kehilangan keseimbangan ketika kedua matanya ditutup. Tanda ini mungkin muncul bersamaan dengan ataksia serebelar, gangguan propriosepsi, dan kerusakan fungsi vestibular. Gejal kebingungan yang diikut dengan ketidakmampuan untuk mengarahkan jari ke titik yang ditunjukkan mengindikasikan adanya gangguan koordinasi. Hasil pemeriksaan nistagmus positif ditegakkan jika terjadi gerakan bola matatidak terkendali, ritmis, cepat, dan berkedut. Hasil positif pemeriksaan babinskiditemukan pada klien dengan pergelangan kakidan ibu jari yang dorsofleksi diikuti gerakan mengipas oleh jari kaki lain; jika tanda ini ditemukan pada klien berusia di atas 2 tahun hal ini mengindikasikan adanya penyakityang menyerang SSP. Hasil pemeriksaan kernig posyif didapat dari gerkan menekuk kaki sehingga oaha menyentuh lutut, dan klien mengeluhkan nyeri di sepanjang tulang belakang saat kembali diluruskan. Strategi Mengerjakan Soal: Pahami subjeknya, pemeriksaan Romberg. Anda akan dapat menjawab dengan mudah jika dapat mengingat bahwa keseimbangan klien diuji dengan pemeriksaan ini. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
4 | Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa darah puasa 120 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ? | A. Nadi B. Pernapasan C. Suhu tubuh D. Tekanan darah E. Gula darah puasa |
Jawaban : C Rasional: Peningkatan suhu tubuh dapt mengindikasikan adanya infeksi. Infeksi dapat menimbulkan sindrom nonketotik, hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik. Hasil temuan lai yang ada dipertanyaan semua dalam batas normal. Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan nata penanda paling. Gunakan pengetahuan tentang batas normal dari TTV akan menunjukkan anda jawaban yang tepat. Hanya suhu tubuh klien yang tidak normal. Ingat bahwa peningkatan suhu tubuh bisa mengindikasikan adanya proses infeksi yang bisa memicu komplikasi pada klien dengan DM |
5 | Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan karena pesawat jatuh ke sungai. Apa tindakan awal yang harus dilakukan perawat ? | A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat D. Memanggil departemen laundry dan meminta agar disediakan banyak selimut hangat di ruang gawat darurat E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan |
Jawaban : A Rasional: Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat untuk menfdapatkan perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat adalah mengaktifakan prosedur respon bencana. Meskipun pilihan B, C, D, dan Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal adalah mengaltifkan prosedur respon bencana. Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kalimat strategis Awal. Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar adalah payung. Sebagai tambahan, ingat bahwa prosedur respon bencan harus diaktifkan sebelum intervensi lainnya. |
6 | Klien dalam tahap penyembuhan dari cedera kepala baru sadar dan berespon erhadap tindakan keperawatan. Perawat menilai bahwa klien dapat memahami tanda dan gejala mencegah peningkatan TIK jika dalam observasi klien dapat melakukan aktivitas mana? |
A. Napas dalam dengan hidung B. Latihan isometrik C. Batuk dengan kuat D. Bernapas selama peribahan posisi E. Latihan berjalan |
Jawaban : D Rasional: Kegiatan-kegiatan dpat meningkatkan tekanan intraabdomen dan intatoraks secara tidak langsung akan meningkatkan TIK. Beberapa aktivitas di antaranya adalah latihan, isometrik, mengejan, batuk, bersin, dan membuang napas dari hidung. Menghenbuskan napas saat merubah posisi akan membuka glotis yang akan mencegah peningkatan tekanan intratoraks. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, aktivitas yang akan meningkatkan tekanan intrakranial. Pikirkan kembali tiap pilihan jawaban dalam kaitannya dengan tekanan pada tubuh yang akan membantu anda mengabaikan tiap jawaban salah. Review: Peningkatan TIK Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Prosedur Keilmuan: KMB Proses Keperawatan:Evaluasi Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 508-509 |
7 | Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa gagal ginjal kronik stage IV. Hasil pemeriksaan diperoleh pernapasan cepat dan dalam (kussmaul), edema pada ekstremitas, dan asites. Bagaimanakah gambaran AGD yang mungkin sesuai dengan kondisi di atas? |
A. PH : 7,12, PaO2 : 86, pCO2 : 28, HCO3 : 13 B. PH : 7,20, PaO2 : 75, PaCO2 : 55, HCO3 : 24 C. PH : 7,55, PaO2 : 88, PaCO2 : 25, HCO3 : 20 D. PH : 7,59, PaO2 : 85, PaCO2 : 25, HCO3 : 30 |
Jawaban A |
8 | Seorang klien menerima 20 unit insulin Humulin N subkutan pada jam 08:00. pada waktu jam brapakah perawat harus merencanakan untuk menilai reaksi hipoglikemik klien.? | A. 10:00 B. 11:00 C. 17:00 D. 23:00 E. 01.00 |
Jawaban C. rasional : Humulin N adalah insulin intermediate-acting. onset adalah 1.5 jam, memuncak dalam 4 sampai 12 jam. dan durasi adalah 16 sampai 24 jam. reaksi hipoglikemik kemungkinan besar terjadi selama waktu puncak. 4- 12 jam sumber UKNI 2016 |
Baca Juga :
Contoh Soal UKOM KMB dan Kunci Jawaban Edisi 5
Contoh Soal UKOM KMB dan Kunci Jawaban Edisi 4
Contoh Soal UKOM KMB dan Kunci Jawaban Edisi 3Contoh Soal UKOM KMB dan Kunci Jawaban Edisi 2
Sumber : contoh soal-soal ini berasal dari beberapa sumber website yang kami rangkum kedalam contoh soal ini, berikut ini merupakan sumbernya :
- https://kumpulanukom.blogspot.com
- https://perawatkitasatu.blogspot.com
- KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018
Demikianlah contoh soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah kali ini semoga apa yang kami berikan pada edisi 6 ini dapat bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
EmoticonEmoticon