Kumpulan Contoh Soal Vignette Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban Edisi 4
Dibawah ini merupakan contoh soal uji kompetensi perawat medikal bedah beserta kunci jawaban lengkap.
Halo semuanya, kali ini saya ingin shareing kembali conoth soal uji kompetensi keperawatan medikal bedah disertai kunci nya, selamat belajar.
1. Klien datang ke unit gawat darurat dengan keluhan spasme punggung. Klien menyatakan “Saya sudah meminum dua sampai tiga aspirin setiap empat jam selama seminggu terakhir ini, tapi tidak banyak mengurangi nyeri punggung saya.” Klien dicurigai mengalami intoksikasi aspirin. Manisfestasi manakah yang harus dicurigai perawat?
A. Tinnitus
B. Diare
C. Konstipasi
D. Fotosensitivitas
E. Pruritus
Jawaban : A. Tinnitus.
Rasional:
Intoksikasi ringan terhadap asam asetilsalisilat (aspirin) disebut salicilisme dan umumnya dialami jika dosisnya lebih tinggi dari 4 g. Tinnitus (telinga berdengung) sering dikeluhkan pada kondisi intoksikasi. Hiperventilisasi mungkin terjadi karena salisilat merangsang pusat pernapasan. Demam mungkin juga dapat terjadi, karena salisilat berinteraksi dengan jalur metabolik, meningkatkan ikatan oksigendan produksi panas. Pilihan B, C, D dan E tidak berhubungan dengan toksisitas aspirin.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek keracunan aspirin. Pilihan B dan C berhubungan dengan keluhan gastroinstestinal, serupa dan mirip, harus disingkirkan terlebih dahulu. Dari sisa pilihan yang ada, anda akan tahu bahwa kemungkinan yang terjadi adalah tinnitus.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
2. Seorang laki-laki berusia 56 tahun di rawat di ruangan bedah dengan keluhan luka pada digiti manus II-III destra, saat ini pasien telah dilakukan operasi hari ke -8 dengan pemasangan K-Wire. Saat pengkajian ditemukan nyeri lokal, pembengkakan, eritema, keluar pus dari sinus, skala nyeri 6, diaphoresis, bibir tampak kering. Tanda-tanda vital Tek. Darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 96 kali/ mnt, suhu : 38,5 C, frekuensi napas : 24 kali/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama ?
A. Tinnitus
B. Diare
C. Konstipasi
D. Fotosensitivitas
E. Pruritus
Jawaban : A. Tinnitus.
Rasional:
Intoksikasi ringan terhadap asam asetilsalisilat (aspirin) disebut salicilisme dan umumnya dialami jika dosisnya lebih tinggi dari 4 g. Tinnitus (telinga berdengung) sering dikeluhkan pada kondisi intoksikasi. Hiperventilisasi mungkin terjadi karena salisilat merangsang pusat pernapasan. Demam mungkin juga dapat terjadi, karena salisilat berinteraksi dengan jalur metabolik, meningkatkan ikatan oksigendan produksi panas. Pilihan B, C, D dan E tidak berhubungan dengan toksisitas aspirin.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek keracunan aspirin. Pilihan B dan C berhubungan dengan keluhan gastroinstestinal, serupa dan mirip, harus disingkirkan terlebih dahulu. Dari sisa pilihan yang ada, anda akan tahu bahwa kemungkinan yang terjadi adalah tinnitus.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
2. Seorang laki-laki berusia 56 tahun di rawat di ruangan bedah dengan keluhan luka pada digiti manus II-III destra, saat ini pasien telah dilakukan operasi hari ke -8 dengan pemasangan K-Wire. Saat pengkajian ditemukan nyeri lokal, pembengkakan, eritema, keluar pus dari sinus, skala nyeri 6, diaphoresis, bibir tampak kering. Tanda-tanda vital Tek. Darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 96 kali/ mnt, suhu : 38,5 C, frekuensi napas : 24 kali/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama ?
Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Hipertermia
C. Risiko infeksi
D. Kerusakan integritas kulit
E. Risiko ketidakseimbangan kebutuhan cairan
Jawaban A. Nyeri akut
3. Seorang pria berusia 70 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan nyeri pada pinggang. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat hidronefrosis terjadi karena batu renal, batu tersebut sudah dikeluarkan dan pasien masuk pada fase diuresis pasca obstruksi.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Monitor tanda vital setiap 8 jam sekali
b. Menimbang BB setiap dua hari sekali
c. Mengatur posisi semi fowler
d. Memonitor kadar elektrolit pasien
e. Menilai keluaran urine setiap ganti shift
Jawaban e. Menilai keluaran urine setiap ganti shift
4. Seorang laki-laki berusia 25 tahun sedang menjalani terapi hemodialisa. Klien mengeluh cemas dengan penusukan fistula. Pasien 2 bulan ini di diagnosis gagal ginjal kronis. Hasil pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 98 x/menit, respirasi 22x/menit, suhu, 37 C.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan perawat yang tepat untuk dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gagal ginjal
b. Memberikan penjelasan prosedur hemodialisa
c. Berkomunikasi dengan klen untuk distraksi
d. Mengurangi kecemasan klien
e. Mengkaji cemas klien
Jawabanya b. Memberikan penjelasan prosedur hemodialisa.
Rasional :
Karena sblm dilakukan tindakan proesdur hrs diberikan penjelasan ttg prosedur tindakan HD dgn supaya pasien tahu maksd dan tujuan tindakan HD
Dengan begitu kecemesan pasien berkurang
5. Seorang perawat sedang merawat klien dengan peningkatan tekanan intrakranial. Tanda vital manakah yang perlu diperhatikan perawat sebagai manifestasi peningkatan tekanan intrakarnial?
A. Peningkatan suhu tubuh, kecepatan nadi dan irama nafas, dan penurunan tekanan darah
B. Peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, peningkatan kecepatan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah
C. Penurunan suhu tubuh, penurunan nadi dan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah
D. Penurunan suhu tubuh, peningkatan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas dan peningkatan tekanan darah
E. Peningkatan suhu tubuh dan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas dan penurunan tekanan darah
Jawaban : B. Peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, peningkatan kecepatan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah.
Rasional:
Perubahan pada tanda-tanda vital mungkin merupakan tanda lanjutan peningkatan tekanan intracranial. Gejalanya meliputi peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah, penurunan kecepatan nadi dan irama nafas. Irama nafas tidak teratur juga dapat terjadi.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. jika diingat peningkatan suhu tubuh, akan memudahkan untuk mengesampingkan pilihan C dan D. jika diketahui klien mengalami brakardia, atau tekanan darah meningkat, anda akan dapat memilih jawaban yang benar.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
6. Seorang klien yang mengalami pemulihan dari trauma kepala berpartisipasi dalam asuhan keperawatan. Aktivitas manakah yang menunjukkan pemahaman klien terhadap upaya pencegahan peningkatan tekanan intrakranial?
A. Mengeluarkan ingus melalui hidung
B. Latihan isometric
C. Batuk sekuat tenaga
D. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi
E. Valsava maneuver
Jawaban : D. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi.
Rasional: Aktivitas yang meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial secara tidak langsung. Beberapa contoh aktivitas ini diantaranya latihan isometrik, valsalva manuver, batuk, bersin, dan mengeluarkan ingus. Menghembuskan nafas saat beraktivitas seperti berpindahposisi atau bergerak di tempat tidur, membuat celah suara yang mencegah peningkatkan tekanan intratoraks.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, mencegah peningkatan tekanan intracranial. Evaluasi setiap pilihan berhubungan dengan tekanan yang diakibatkan kepada tubuh. Dengan demikian akan memudahkan untuk tidak mengabaikan pilihan yang tidak sesuai dengan mudah.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
7. Seorang klien mengeluarkan cairan jernih keluar dari lubang hidung setelah terjadi fraktur basis kranialis. Temuan manakah yang perlu dicurigai perawat sebagai cairan serebrospinal?
A. Cairan jernih dan tes kandungan glukosa negatif
B. Cairan bercampur darah dengan pH 6
C. Cairan bergumpal pada pembalut luka dengan pH 7
D. Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif
E. Cairan bercampur darah dengan hasil tes kandungan gula positif
Jawaban : D. Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif.
Rasional: Terjadinya keluaran cairan serebrospinal (cerebrosfinal fluid/CSF) dari hidung atau telinga merupakan tanda fraktur basis kranii. CSF dapat dibedakan dari bentuk cairan tubuh lain karena ia akan terpisah menjadi substansi berwarna kemerahan kekunungan dengan batas tegas pada balutan luka, disebut sebagai halo sign. Cairan ini juga positif memiliki kandungan gula.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, karakterik CSF. Ingat bahwa CSF mengandung gula, sedang sekresi lainseperti mucus tidak. Dengan memahami bahwa CSF akan terpisah membentuk cincin akan membantu memilih jawaban yang tepat.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
8. Seorang perawat sedang merawat klien yang mengalami kejang di tempat tidur. Tindakan perawat manakah yang merupakan kontraindikasi penatalaksanaan kejang?
A. Mengendurkan pakaian yang ketat
B. Mengekang ekstremitas klien
C. Memindahkan guling dan memindahkan palang pengaman tempat tidur
D. Memiringkan posisi klien, jika mungkin, memposisikan kepala fleksi kedepan
E. Memfasilitasi kemungkinan muntah
Jawaban : B. Mengekang ekstremitas klien.
Rasional:
Tindakan keperawatan selama klien mengalami kejang diantaranya memberikan ruang privat untuk klien, mengendurkan pakaian yang ketat, meminggirkan guling dan menaikkan palang pengaman tempat tidur dan menempatkan klien miring dengan kepala menekuk kedepan, jika memungkinkan, membuat lidah jatuh keluar dan memfasilitasi kemunggkinan muntah. Ekstremitas tidak diperbolehkan untuk dikekang, karena kontraksi otot yang kuat mungkin terjadi dan dapat mencederai klien. Jika klien tidak diatas tempat tidur saat kejang, perwat harus memposisikan klien serendah mungkin , dan jika mungkin, untuk menjaga klien dari cidera kepala dan menjaughkan perabot furniture yang dapat mencelakai klien.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, intervensi yang dilarangsaat terjadi kejang. Kaji kembali pertanyaan ini menggunakan sudut pandang kemungkinan penyebab trauma. Aktivitas dalam pilihan tidak menimbulkan cedera kecuali tindakan mengekang ekstremitas klien. Ingatlah untuk tidak mengekah klien selama kejang.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
A. Nyeri akut
B. Hipertermia
C. Risiko infeksi
D. Kerusakan integritas kulit
E. Risiko ketidakseimbangan kebutuhan cairan
Jawaban A. Nyeri akut
3. Seorang pria berusia 70 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan nyeri pada pinggang. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat hidronefrosis terjadi karena batu renal, batu tersebut sudah dikeluarkan dan pasien masuk pada fase diuresis pasca obstruksi.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Monitor tanda vital setiap 8 jam sekali
b. Menimbang BB setiap dua hari sekali
c. Mengatur posisi semi fowler
d. Memonitor kadar elektrolit pasien
e. Menilai keluaran urine setiap ganti shift
Jawaban e. Menilai keluaran urine setiap ganti shift
4. Seorang laki-laki berusia 25 tahun sedang menjalani terapi hemodialisa. Klien mengeluh cemas dengan penusukan fistula. Pasien 2 bulan ini di diagnosis gagal ginjal kronis. Hasil pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 98 x/menit, respirasi 22x/menit, suhu, 37 C.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan perawat yang tepat untuk dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gagal ginjal
b. Memberikan penjelasan prosedur hemodialisa
c. Berkomunikasi dengan klen untuk distraksi
d. Mengurangi kecemasan klien
e. Mengkaji cemas klien
Jawabanya b. Memberikan penjelasan prosedur hemodialisa.
Rasional :
Karena sblm dilakukan tindakan proesdur hrs diberikan penjelasan ttg prosedur tindakan HD dgn supaya pasien tahu maksd dan tujuan tindakan HD
Dengan begitu kecemesan pasien berkurang
5. Seorang perawat sedang merawat klien dengan peningkatan tekanan intrakranial. Tanda vital manakah yang perlu diperhatikan perawat sebagai manifestasi peningkatan tekanan intrakarnial?
A. Peningkatan suhu tubuh, kecepatan nadi dan irama nafas, dan penurunan tekanan darah
B. Peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, peningkatan kecepatan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah
C. Penurunan suhu tubuh, penurunan nadi dan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah
D. Penurunan suhu tubuh, peningkatan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas dan peningkatan tekanan darah
E. Peningkatan suhu tubuh dan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas dan penurunan tekanan darah
Jawaban : B. Peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, peningkatan kecepatan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah.
Rasional:
Perubahan pada tanda-tanda vital mungkin merupakan tanda lanjutan peningkatan tekanan intracranial. Gejalanya meliputi peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah, penurunan kecepatan nadi dan irama nafas. Irama nafas tidak teratur juga dapat terjadi.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. jika diingat peningkatan suhu tubuh, akan memudahkan untuk mengesampingkan pilihan C dan D. jika diketahui klien mengalami brakardia, atau tekanan darah meningkat, anda akan dapat memilih jawaban yang benar.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
6. Seorang klien yang mengalami pemulihan dari trauma kepala berpartisipasi dalam asuhan keperawatan. Aktivitas manakah yang menunjukkan pemahaman klien terhadap upaya pencegahan peningkatan tekanan intrakranial?
A. Mengeluarkan ingus melalui hidung
B. Latihan isometric
C. Batuk sekuat tenaga
D. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi
E. Valsava maneuver
Jawaban : D. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi.
Rasional: Aktivitas yang meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial secara tidak langsung. Beberapa contoh aktivitas ini diantaranya latihan isometrik, valsalva manuver, batuk, bersin, dan mengeluarkan ingus. Menghembuskan nafas saat beraktivitas seperti berpindahposisi atau bergerak di tempat tidur, membuat celah suara yang mencegah peningkatkan tekanan intratoraks.
Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, mencegah peningkatan tekanan intracranial. Evaluasi setiap pilihan berhubungan dengan tekanan yang diakibatkan kepada tubuh. Dengan demikian akan memudahkan untuk tidak mengabaikan pilihan yang tidak sesuai dengan mudah.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
7. Seorang klien mengeluarkan cairan jernih keluar dari lubang hidung setelah terjadi fraktur basis kranialis. Temuan manakah yang perlu dicurigai perawat sebagai cairan serebrospinal?
A. Cairan jernih dan tes kandungan glukosa negatif
B. Cairan bercampur darah dengan pH 6
C. Cairan bergumpal pada pembalut luka dengan pH 7
D. Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif
E. Cairan bercampur darah dengan hasil tes kandungan gula positif
Jawaban : D. Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif.
Rasional: Terjadinya keluaran cairan serebrospinal (cerebrosfinal fluid/CSF) dari hidung atau telinga merupakan tanda fraktur basis kranii. CSF dapat dibedakan dari bentuk cairan tubuh lain karena ia akan terpisah menjadi substansi berwarna kemerahan kekunungan dengan batas tegas pada balutan luka, disebut sebagai halo sign. Cairan ini juga positif memiliki kandungan gula.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, karakterik CSF. Ingat bahwa CSF mengandung gula, sedang sekresi lainseperti mucus tidak. Dengan memahami bahwa CSF akan terpisah membentuk cincin akan membantu memilih jawaban yang tepat.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
8. Seorang perawat sedang merawat klien yang mengalami kejang di tempat tidur. Tindakan perawat manakah yang merupakan kontraindikasi penatalaksanaan kejang?
A. Mengendurkan pakaian yang ketat
B. Mengekang ekstremitas klien
C. Memindahkan guling dan memindahkan palang pengaman tempat tidur
D. Memiringkan posisi klien, jika mungkin, memposisikan kepala fleksi kedepan
E. Memfasilitasi kemungkinan muntah
Jawaban : B. Mengekang ekstremitas klien.
Rasional:
Tindakan keperawatan selama klien mengalami kejang diantaranya memberikan ruang privat untuk klien, mengendurkan pakaian yang ketat, meminggirkan guling dan menaikkan palang pengaman tempat tidur dan menempatkan klien miring dengan kepala menekuk kedepan, jika memungkinkan, membuat lidah jatuh keluar dan memfasilitasi kemunggkinan muntah. Ekstremitas tidak diperbolehkan untuk dikekang, karena kontraksi otot yang kuat mungkin terjadi dan dapat mencederai klien. Jika klien tidak diatas tempat tidur saat kejang, perwat harus memposisikan klien serendah mungkin , dan jika mungkin, untuk menjaga klien dari cidera kepala dan menjaughkan perabot furniture yang dapat mencelakai klien.
Strategi mengerjakan soal:
Fokus pada subjek, intervensi yang dilarangsaat terjadi kejang. Kaji kembali pertanyaan ini menggunakan sudut pandang kemungkinan penyebab trauma. Aktivitas dalam pilihan tidak menimbulkan cedera kecuali tindakan mengekang ekstremitas klien. Ingatlah untuk tidak mengekah klien selama kejang.
Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
Soal Vignette ujikom UKOM Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban
i'm jobseeker |
Dibawah ini adalah versi tabel soal uji kompetensi mendikal bedah perawat edisi 4
NO | Pertanyaan | Pilihan Jawaban | Kunci Jawaban |
1 | Klien datang ke unit gawat darurat dengan keluhan spasme punggung. Klien menyatakan “Saya sudah meminum dua sampai tiga aspirin setiap empat jam selama seminggu terakhir ini, tapi tidak banyak mengurangi nyeri punggung saya.” Klien dicurigai mengalami intoksikasi aspirin. Manisfestasi manakah yang harus dicurigai perawat? | A. Tinnitus B. Diare C. Konstipasi D. Fotosensitivitas E. Pruritus |
Jawaban : A Rasional: Intoksikasi ringan terhadap asam asetilsalisilat (aspirin) disebut salicilisme dan umumnya dialami jika dosisnya lebih tinggi dari 4 g. Tinnitus (telinga berdengung) sering dikeluhkan pada kondisi intoksikasi. Hiperventilisasi mungkin terjadi karena salisilat merangsang pusat pernapasan. Demam mungkin juga dapat terjadi, karena salisilat berinteraksi dengan jalur metabolik, meningkatkan ikatan oksigendan produksi panas. Pilihan B, C, D dan E tidak berhubungan dengan toksisitas aspirin. Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek keracunan aspirin. Pilihan B dan C berhubungan dengan keluhan gastroinstestinal, serupa dan mirip, harus disingkirkan terlebih dahulu. Dari sisa pilihan yang ada, anda akan tahu bahwa kemungkinan yang terjadi adalah tinnitus. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
2 | Seorang laki-laki berusia 56 tahun di rawat di ruangan bedah dengan keluhan luka pada digiti manus II-III destra, saat ini pasien telah dilakukan operasi hari ke -8 dengan pemasangan K-Wire. Saat pengkajian ditemukan nyeri lokal, pembengkakan, eritema, keluar pus dari sinus, skala nyeri 6, diaphoresis, bibir tampak kering. Tanda-tanda vital Tek. Darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 96 kali/ mnt, suhu : 38,5 C, frekuensi napas : 24 kali/mnt. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan utama ? |
Pilihan jawaban A. Nyeri akut B. Hipertermia C. Risiko infeksi D. Kerusakan integritas kulit E. Risiko ketidakseimbangan kebutuhan cairan |
Jawaban A. Nyeri akut |
3 | Seorang pria berusia 70 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan nyeri pada pinggang. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat hidronefrosis terjadi karena batu renal, batu tersebut sudah dikeluarkan dan pasien masuk pada fase diuresis pasca obstruksi. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? |
a. Monitor tanda vital setiap 8 jam sekali b. Menimbang BB setiap dua hari sekali c. Mengatur posisi semi fowler d. Memonitor kadar elektrolit pasien e. Menilai keluaran urine setiap ganti shift |
Jawaban e. Menilai keluaran urine setiap ganti shift |
4 | Seorang laki-laki berusia 25 tahun sedang menjalani terapi hemodialisa. Klien mengeluh cemas dengan penusukan fistula. Pasien 2 bulan ini di diagnosis gagal ginjal kronis. Hasil pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 98 x/menit, respirasi 22x/menit, suhu, 37 C. Pertanyaan soal Apakah tindakan perawat yang tepat untuk dilakukan pada kasus tersebut? |
Pilihan jawaban a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gagal ginjal b. Memberikan penjelasan prosedur hemodialisa c. Berkomunikasi dengan klen untuk distraksi d. Mengurangi kecemasan klien e. Mengkaji cemas klien |
Jawabanya B Karena sblm dilakukan tindakan proesdur hrs diberikan penjelasan ttg prosedur tindakan HD dgn supaya pasien tahu maksd dan tujuan tindakan HD Dengan begitu kecemesan pasien berkurang |
5 | Seorang perawat sedang merawat klien dengan peningkatan tekanan intrakranial. Tanda vital manakah yang perlu diperhatikan perawat sebagai manifestasi peningkatan tekanan intrakarnial? | A. Peningkatan suhu tubuh, kecepatan nadi dan irama nafas, dan penurunan tekanan darah B. Peningkatan suhu tubuh, penurunan kecepatan nadi, peningkatan kecepatan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah C. Penurunan suhu tubuh, penurunan nadi dan irama nafas, dan peningkatan tekanan darah D. Penurunan suhu tubuh, peningkatan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas dan peningkatan tekanan darah E. Peningkatan suhu tubuh dan kecepatan nadi, penurunan kecepatan nafas dan penurunan tekanan darah |
Jawaban : B Rasional: Perubahan pada tanda-tanda vital mungkin merupakan tanda lanjutan peningkatan tekanan intracranial. Gejalanya meliputi peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah, penurunan kecepatan nadi dan irama nafas. Irama nafas tidak teratur juga dapat terjadi. Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. jika diingat peningkatan suhu tubuh, akan memudahkan untuk mengesampingkan pilihan C dan D. jika diketahui klien mengalami brakardia, atau tekanan darah meningkat, anda akan dapat memilih jawaban yang benar. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
6 | Seorang klien yang mengalami pemulihan dari trauma kepala berpartisipasi dalam asuhan keperawatan. Aktivitas manakah yang menunjukkan pemahaman klien terhadap upaya pencegahan peningkatan tekanan intrakranial? | A. Mengeluarkan ingus melalui hidung B. Latihan isometric C. Batuk sekuat tenaga D. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi E. Valsava maneuver |
Jawaban : D Rasional: Aktivitas yang meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial secara tidak langsung. Beberapa contoh aktivitas ini diantaranya latihan isometrik, valsalva manuver, batuk, bersin, dan mengeluarkan ingus. Menghembuskan nafas saat beraktivitas seperti berpindahposisi atau bergerak di tempat tidur, membuat celah suara yang mencegah peningkatkan tekanan intratoraks. Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, mencegah peningkatan tekanan intracranial. Evaluasi setiap pilihan berhubungan dengan tekanan yang diakibatkan kepada tubuh. Dengan demikian akan memudahkan untuk tidak mengabaikan pilihan yang tidak sesuai dengan mudah. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
7 | Seorang klien mengeluarkan cairan jernih keluar dari lubang hidung setelah terjadi fraktur basis kranialis. Temuan manakah yang perlu dicurigai perawat sebagai cairan serebrospinal? | A. Cairan jernih dan tes kandungan glukosa negatif B. Cairan bercampur darah dengan pH 6 C. Cairan bergumpal pada pembalut luka dengan pH 7 D. Cairan yang tidak menyatu dengan tes kandungan glukosa yang positif E. Cairan bercampur darah dengan hasil tes kandungan gula positif |
Jawaban : D Rasional: Terjadinya keluaran cairan serebrospinal (cerebrosfinal fluid/CSF) dari hidung atau telinga merupakan tanda fraktur basis kranii. CSF dapat dibedakan dari bentuk cairan tubuh lain karena ia akan terpisah menjadi substansi berwarna kemerahan kekunungan dengan batas tegas pada balutan luka, disebut sebagai halo sign. Cairan ini juga positif memiliki kandungan gula. Strategi mengerjakan soal: Fokus pada subjek, karakterik CSF. Ingat bahwa CSF mengandung gula, sedang sekresi lainseperti mucus tidak. Dengan memahami bahwa CSF akan terpisah membentuk cincin akan membantu memilih jawaban yang tepat. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
8 | Seorang perawat sedang merawat klien yang mengalami kejang di tempat tidur. Tindakan perawat manakah yang merupakan kontraindikasi penatalaksanaan kejang? | A. Mengendurkan pakaian yang ketat B. Mengekang ekstremitas klien C. Memindahkan guling dan memindahkan palang pengaman tempat tidur D. Memiringkan posisi klien, jika mungkin, memposisikan kepala fleksi kedepan E. Memfasilitasi kemungkinan muntah |
Jawaban : B Rasional: Tindakan keperawatan selama klien mengalami kejang diantaranya memberikan ruang privat untuk klien, mengendurkan pakaian yang ketat, meminggirkan guling dan menaikkan palang pengaman tempat tidur dan menempatkan klien miring dengan kepala menekuk kedepan, jika memungkinkan, membuat lidah jatuh keluar dan memfasilitasi kemunggkinan muntah. Ekstremitas tidak diperbolehkan untuk dikekang, karena kontraksi otot yang kuat mungkin terjadi dan dapat mencederai klien. Jika klien tidak diatas tempat tidur saat kejang, perwat harus memposisikan klien serendah mungkin , dan jika mungkin, untuk menjaga klien dari cidera kepala dan menjaughkan perabot furniture yang dapat mencelakai klien. Strategi mengerjakan soal: focus pada subjek, intervensi yang dilarangsaat terjadi kejang. Kaji kembali pertanyaan ini menggunakan sudut pandang kemungkinan penyebab trauma. Aktivitas dalam pilihan tidak menimbulkan cedera kecuali tindakan mengekang ekstremitas klien. Ingatlah untuk tidak mengekah klien selama kejang. Sumber: Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier). |
Baca Juga :
Sumber : contoh soal tersebut berasal dari ebberapa sumber informasi contoh soal dan berikut ini merupakan sumber soal tersebut :
- https://kumpulanukom.blogspot.com
- https://perawatkitasatu.blogspot.com
- KBS UKOM Keperawatan Indoneisa 2018
Demikianlah perjumpaan kita kali ini, semoga artikel soal edisi ke 4 ukom KMB ini dapat bermanfaat, dan saya doakan semua pembaca dan pejuang ukom dapat lulus ukom dengan lancar dan mudah, serta saya minta doakan agar saya cepat mendapat kerja, aamiin. Sampai jumpa lagi.
EmoticonEmoticon