Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban pdf Edisi 5
Dibawah ini adalah contoh soal uji kompetensi keperawatan Medikal Bedah (KMB) D3 & Ners Indonesia disertai kunci jawaban dan pembahasan
Hai teman-teman tetap semangat yaa walau kadang bosan kita untuk belajar soal-soal ukom namun percayalah kalau kita semangat maka akan mengembalikan kekuatan kita untuk belajar soal Uji kompetensi keperawatan. Yuk langsung saja kita pelajari soal-soalnya berikut ini :
1. Seorang perawat sedang meihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal?
A. Penurunan kadar serum kreatinin
B. Peningkatan jumlah trombosit
C. Penurunan jumlah sel darah merah
D. Penurunan jumlah sel darh putih
E. Penurunan kadar BUN dalam darah
Jawaban : C. Penurunan jumlah sel darah merah.
Rasional: Tes BUN sering dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat saat laju filtrasi glomerulus menurun di bawah 40% sampai 60%. Penurunan jumlah sel datah merah menjadi bermakna jika fungsi eritropoetik terganggu. Peningkatan sel darah putih seringkali terjadi pada gangguan ginjal. Jumlah sel trombosit tidak mengindikasikan penurunan fungsi ginjal.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, hasil laboratorium mengindikasikan penurunan fungsi ginjal. Abaikan pilihan B terlebih dahulu karena berhubungan dengan fungsi renal. Peningkatan SDP seringterjadi pada gangguan pada ginjal, BUN dan kreatinin seringkali digunakan pada uji laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal.
Review: Tes laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Ginjal dan saluran kemih
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 767, 770
2. Klien dirawat dengan rheumatoid arthritis selama 3 minggu. Selama pemberian etanercept, apakah data yang paling penting untuk dikumpulkan oleh perawat?
A. Area injeksi untuk gatal-gatal dan udem
B. Jumlah sel darah putih dan trombosit
C. Adanya rasa logam di mulut, dengan hilangnya nafsu makan
D. Apakah klien mengalami kelelahan
E. Apakah klien mengalami nyeri sendi
Jawaban : B. Jumlah sel darah putih dan trombosit.
Rasional:
Infeksi dan supresi dapat terjadi akibat pemberian etanercept. Pemeriksaan laboratorium digunakan sebelum dan selama proses pengobatan. Adanya jumlah sel darah putih dan trombosit yang abnormal harus memicu perawat untuk siaga terhadap infeksi yang mengancam jiwa atau potensial perdarahan. Area injeksi yang terasa gatal dan udem adalah hal yang biasa terjadi akibat pengobatan. Rasa logam pada pengobatan tidak berhubungan dengan pengobatan ini. Kelelahan dan nyeri sendi dapat terjadi pada rhematoid arthritis.
Infeksi dan supresi dapat terjadi akibat pemberian etanercept. Pemeriksaan laboratorium digunakan sebelum dan selama proses pengobatan. Adanya jumlah sel darah putih dan trombosit yang abnormal harus memicu perawat untuk siaga terhadap infeksi yang mengancam jiwa atau potensial perdarahan. Area injeksi yang terasa gatal dan udem adalah hal yang biasa terjadi akibat pengobatan. Rasa logam pada pengobatan tidak berhubungan dengan pengobatan ini. Kelelahan dan nyeri sendi dapat terjadi pada rhematoid arthritis.
Strategi Mengerjakan Soal:
Catat kata penting “paling penting.” Pilihan C dapat diabaikan karena tidak berhubungan dengan pengobatan ini. Pada awal pengobatan, kelelahan dan nyeri sendi dapat muncul. Pilihan B memonitori gangguan hematologi, yang dapt terjadi inidikasi alasan penghentian obat ini dan harus dilaporkan.
Catat kata penting “paling penting.” Pilihan C dapat diabaikan karena tidak berhubungan dengan pengobatan ini. Pada awal pengobatan, kelelahan dan nyeri sendi dapat muncul. Pilihan B memonitori gangguan hematologi, yang dapt terjadi inidikasi alasan penghentian obat ini dan harus dilaporkan.
Review: Obatetanercept
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Muskuluskeletal
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 455-456; Lewis et al (2014), p. 1573
3. Perawat sedang menjelaskan klien pasca operasi yang mendapat sodium warfarin (cumadin). Manakah dari pernyataan ini yang merupakan bahwa klien perlu penjelasan lebih lanjut?
A. “Saya akan minum obat setiap hari pada waktu yang sama”
B. “Saya sudah yakin akan menghindari konsumsi alkohol”
C. “Saya sudah menelpon keluarga untuk mengambil gelang kewaspadaan”
D. “Saya akan mengambil ecotrin (aspirin bersalut) untuk mengobati”
E. “Saya akan minum obat setiap hari sebelum makan”
Jawaban : D. “Saya akan mengambil ecotrin (aspirin bersalut) untuk mengobati”.
Rasional:
Ecotrin merupakan obat yang terdapat kandungan aspirin di dalamnya dan harus dihindari. Konsumsi alkohol padaproduk yang mengandung aspirin harus dihindari. Konsumsi alkohol harus dihindari oleh klien yang mendapat sodium warfarin. Minum obat pada satu waktu bersamaan tiap hari akan meningkatkan compliance. Galang identifikasi kewaspadaan memberikan informasi emergency. Warfarin dapat diminum baik dengan atau tanpa makan.
Ecotrin merupakan obat yang terdapat kandungan aspirin di dalamnya dan harus dihindari. Konsumsi alkohol padaproduk yang mengandung aspirin harus dihindari. Konsumsi alkohol harus dihindari oleh klien yang mendapat sodium warfarin. Minum obat pada satu waktu bersamaan tiap hari akan meningkatkan compliance. Galang identifikasi kewaspadaan memberikan informasi emergency. Warfarin dapat diminum baik dengan atau tanpa makan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Catat kata penting “perlu penjelasan lebih lanjut.” Kata-kata ini mengindikasikan pencarian kejadian negatif dan meminta anda mengambil pilihan yang kurang tepat. Ingat bahwa warfarin adalah antikoagulandan ecotrin merupakn produk yang mengandung aspirin akan menunjukan anda memilih jawaban yang tepat.
Catat kata penting “perlu penjelasan lebih lanjut.” Kata-kata ini mengindikasikan pencarian kejadian negatif dan meminta anda mengambil pilihan yang kurang tepat. Ingat bahwa warfarin adalah antikoagulandan ecotrin merupakn produk yang mengandung aspirin akan menunjukan anda memilih jawaban yang tepat.
Review: Pemberian warfarin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh, darah, dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Hod
4. Rifabutin (Mycobutin) diresepkan untuk klien dengan penyakit Mycobacterium avian complex dan TBC yang aktif. Manakah efek pengobatan di bawah ini yang harus dimonitor oleh perawat?
A. Tanda-tanda hepatitis
B. Sindrom nyeri
C. Jumlah neutrofil meningkat
D. Kekurangan vitamin B6
E. Rasa baal dan kesemutan pada jari-jari
Jawaban : A. Tanda-tanda hepatitis.
Rasional:
Rifabutin(Mycobutin) dapat diresepkan untuk klien yang ketergantungan dapat diresepkan bagi klien MAC dan TBC aktif. Obat tersebut dapat menghambat DNA mikrobakteri melalui DNA dependen RNA pelymerase menghambat dan menekan sintesis protein. Efek samping yang muncul adalh bintik kemerahan, gangguan pencernaan, neutropenia (penurunan jumlah neutrofil), sekresi warna merah terang, uveitis (pandangan kabur dan nyeri pada mata), miositis atralgia (nyeri sendi), hepatitis, nyeri dada dan sesak, gejal seperti flu. Defisiensi vitamin B6 dan rasa kesemutan dan baal pada ektremitas karena konsumsi INH. Etambutol juga menyebabkan neuritis perifer.
Rifabutin(Mycobutin) dapat diresepkan untuk klien yang ketergantungan dapat diresepkan bagi klien MAC dan TBC aktif. Obat tersebut dapat menghambat DNA mikrobakteri melalui DNA dependen RNA pelymerase menghambat dan menekan sintesis protein. Efek samping yang muncul adalh bintik kemerahan, gangguan pencernaan, neutropenia (penurunan jumlah neutrofil), sekresi warna merah terang, uveitis (pandangan kabur dan nyeri pada mata), miositis atralgia (nyeri sendi), hepatitis, nyeri dada dan sesak, gejal seperti flu. Defisiensi vitamin B6 dan rasa kesemutan dan baal pada ektremitas karena konsumsi INH. Etambutol juga menyebabkan neuritis perifer.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah, efek samping pengobatan ini. Catat nama obat untuk memudahkan menjawab pertanyaan. Ingat kembali bahwa defisiensi vitamin B6 dan kesemutan dan Baal pada ektremitas adalah akibat penggunaan INH bukan rifabutin, akan membantu anda menjawab pertanyaan.
Fokus pada pokok masalah, efek samping pengobatan ini. Catat nama obat untuk memudahkan menjawab pertanyaan. Ingat kembali bahwa defisiensi vitamin B6 dan kesemutan dan Baal pada ektremitas adalah akibat penggunaan INH bukan rifabutin, akan membantu anda menjawab pertanyaan.
Review: Efek samping pemberian rifabutin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 1051-1052; Lehne (2013), p. 1124
5. Phenazopyridine hydrochloride (Pyridium) diresepkan bagi klien untuk mengurangi nyeri akibat ISK bagian bawah. Manakah dari pernyataan klien berikut ini yang harus didukung perawat?
A. Minum obat sebelum tidur
B. Minum obat sebelum makan
C. Hentikan obat bila timbul sakit kepala
D. Warna urine menjadi orange kemerahan
E. Minum obat setelah makan
Jawaban : D. Warna urine menjadi orange kemerahan.
Rasional:
Perawat seharusnya menjelaskan klien bahwa akan terjadi warna orange kemerahan pada urine. Perawat juga seharusnya memberitahu bahwa warna yang timbulakan melunturnya pada bahan. Obat harus diminum setelah makan untuk mengurangi gangguan saluran cerna. Sakit kepala merupakan efek samping yang sering terjadi dan sebaiknya pengobatan dihentikan.
Perawat seharusnya menjelaskan klien bahwa akan terjadi warna orange kemerahan pada urine. Perawat juga seharusnya memberitahu bahwa warna yang timbulakan melunturnya pada bahan. Obat harus diminum setelah makan untuk mengurangi gangguan saluran cerna. Sakit kepala merupakan efek samping yang sering terjadi dan sebaiknya pengobatan dihentikan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Abaikan pilihan A, B, dan E lebih dulu karena hampir serupa sama-sama menanyatakan jadwal minum obat. Berdasarkan pilihan lainnya, abaikan pilihan C karena perawat akan menyarankan klien untuk berhenti minum obat.
Abaikan pilihan A, B, dan E lebih dulu karena hampir serupa sama-sama menanyatakan jadwal minum obat. Berdasarkan pilihan lainnya, abaikan pilihan C karena perawat akan menyarankan klien untuk berhenti minum obat.
Review: Penjelasan pada klien mengenai Phenazopyridine hydrochloride (Pyridium)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Ginjal dan saluran kemih
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 949-950
6. Phenytoin (dilantin) 100 mg peroral 3x sehari telah diresepkan untuk klien dengan kejang. Perawat memberikan penjelasan tentang pengobatan klien. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang menunjukkan bahwa klien sudah memahami intruksi?
A. “saya akan menggunakan sikat gigi yang lembut untuk menyikat gigi saya”
B. “Tidak mengapa membuka kapsul untuk memudahkan menelan”
C. “jika saya lupa minum obat, saya dapat menunggu sampai waktu minum obat berikutnya dan mengabaikan dosis tersebut”
D. “tenggorokan saya menjadi luka, efek yang normal dari pengobatan dan ada yang perlu dicemaskan”
E. “Saya akan tetap minum obat jika saya lupa”
Jawaban : A. “saya akan menggunakan sikat gigi yang lembut untuk menyikat gigi saya”.
Rasional:
Phenytoin (Dilantin) merupakan antikonvulsan. Hiperplasia pada gusi, perdarahan dan pembengkakan dan rasa tenderness pada gusi dapat terjadi akibat penggunaan obat ini. Klien perlu diajarkan tentang higiene oral, massage gusi dan perlunya kontrol ke dokter gigi secara teratur. Klien tidak boleh melewatkan satu dosis obat karena dapat memicu kejang. Kapsul tidak boleh dikunyah atau dirusak, harus ditelan. Klien harus diajarkan untuk melapor bila mengeluh nyeri tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar atau reaksi kulit karena mengindikasikan keracunan darah.
Phenytoin (Dilantin) merupakan antikonvulsan. Hiperplasia pada gusi, perdarahan dan pembengkakan dan rasa tenderness pada gusi dapat terjadi akibat penggunaan obat ini. Klien perlu diajarkan tentang higiene oral, massage gusi dan perlunya kontrol ke dokter gigi secara teratur. Klien tidak boleh melewatkan satu dosis obat karena dapat memicu kejang. Kapsul tidak boleh dikunyah atau dirusak, harus ditelan. Klien harus diajarkan untuk melapor bila mengeluh nyeri tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar atau reaksi kulit karena mengindikasikan keracunan darah.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah, pemahaman terhadap intruksi perawat. Abaikan pilihan C karena klien harus didorong untuk minum obat tepat waktu. Abaikan pilihan D karena klien perlu melaporkan gejala-gejala kepada tim medis. Berdasarkan pilihan jawaban yang ada, ingat kembali bahwa kapsul tidak boleh rusak sebelum diminum, akan mengarahkan anda pada pilihan A.
Fokus pada pokok masalah, pemahaman terhadap intruksi perawat. Abaikan pilihan C karena klien harus didorong untuk minum obat tepat waktu. Abaikan pilihan D karena klien perlu melaporkan gejala-gejala kepada tim medis. Berdasarkan pilihan jawaban yang ada, ingat kembali bahwa kapsul tidak boleh rusak sebelum diminum, akan mengarahkan anda pada pilihan A.
Review: Penjelasan klien yang mendapat Phenytoin (Dilantin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Keseimbangan cairan
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 960
7. Klien telah mendapat pengobatan INH selama 2 bulan. Klien mengeluh kepada perawat tentang kesemutan, parastesia dan kesemutan pada ekstremitas. Masalah apa yang dapat disimpulkan oleh perawat?
A. Hiperkalsemia
B. Neuritis perifer
C. Spame pembuluh darah kecil
D. Gangguan sirkulasi perifer
E. Insomnia
Jawaban : B. Neuritis perifer.
Rasional: Efek samping yang bisa terjadi pada pemebrian INH adalah neuritis perifer. Ditandai dengan adanya kesemutan, baal, parastesia pada ekstremitas. Efek ssamping ini dapat dikurangi dengan pemebrian vitamin B6. Pilihan A, C, D, dan E adalah salah.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah, berkaitan dengan INH. Pilihan C dan D tidak menyebabkan gejala yang ada, namun dapat menimbulkan pucat dan akral dingin. Berdasarkan pilihan yang tersisa, anda harus mengetahui bahwa neuritis perifer merupakan efek sampingpengobatan atau data pada pertanyaan yang berhubungan dengan hiperkalsemia.
Fokus pada pokok masalah, berkaitan dengan INH. Pilihan C dan D tidak menyebabkan gejala yang ada, namun dapat menimbulkan pucat dan akral dingin. Berdasarkan pilihan yang tersisa, anda harus mengetahui bahwa neuritis perifer merupakan efek sampingpengobatan atau data pada pertanyaan yang berhubungan dengan hiperkalsemia.
Review: Efek samping pemberian INH
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajiani
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 645-646
8. Perawat sedang merawat klien dengan gastritis kronik. Perawat mengantisipasi bahwa klien beresiko untuk mengalami defisiensi?
A. Vitamin A
B. Vitamin C
C. Vitamin E
D. Vitamin B12
E. Vitamin B6
Jawaban : D. Vitamin B12.
Rasional:
Kerusakan dan atrofi lambung menyebabkan hilangnya fungsi sel parietal. Saat sekresi asam lambung turun, faktor intrinsik hilang mengakibatkan ketiakmampuan mengabsorbsi vitamin B12. Hal ini akan menyebakan terjadinya anemia pernisioasa. Pilihan A, B, C, dan E salah.
Kerusakan dan atrofi lambung menyebabkan hilangnya fungsi sel parietal. Saat sekresi asam lambung turun, faktor intrinsik hilang mengakibatkan ketiakmampuan mengabsorbsi vitamin B12. Hal ini akan menyebakan terjadinya anemia pernisioasa. Pilihan A, B, C, dan E salah.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada pokok masalah, Defisiensi vitamin karena gastritis kronik. Pengetahuan mengenai patofisiologi yang berkaitan dengan lapisan lambung yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini,
Fokus pada pokok masalah, Defisiensi vitamin karena gastritis kronik. Pengetahuan mengenai patofisiologi yang berkaitan dengan lapisan lambung yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini,
Review: Defisiensi vitamin B12 dan kaitannya dengan gangguan lambung
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajiani
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Nutrisi
Sistem Tubuh: Pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: Cooper, Gospel (2015), p. 1417-1418, 1500
Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah (KMB) pdf Edisi 5
Dibawah ini merupakan versi tabel agar memudahkan teman-teman dalam belajar soal Uji kompetensi KMB Perawat
NO | Pertanyaan | Pilihan Jawaban | Kunci Jawaban |
1 | Seorang perawat sedang meihat catatan klien dan mencatat bahwa tim medis telah mendiagnosa bahwa klien menderita gangguan ginjal. Manakah pemeriksaan laboratorium yang akan memberikan indikasi penurunan fungsi ginjal? | A. Penurunan kadar serum kreatinin B. Peningkatan jumlah trombosit C. Penurunan jumlah sel darah merah D. Penurunan jumlah sel darh putih E. Penurunan kadar BUN dalam darah |
Jawaban : C Rasional: Tes BUN sering dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat saat laju filtrasi glomerulus menurun di bawah 40% sampai 60%. Penurunan jumlah sel datah merah menjadi bermakna jika fungsi eritropoetik terganggu. Peningkatan sel darah putih seringkali terjadi pada gangguan ginjal. Jumlah sel trombosit tidak mengindikasikan penurunan fungsi ginjal. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, hasil laboratorium mengindikasikan penurunan fungsi ginjal. Abaikan pilihan B terlebih dahulu karena berhubungan dengan fungsi renal. Peningkatan SDP seringterjadi pada gangguan pada ginjal, BUN dan kreatinin seringkali digunakan pada uji laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal. Review: Tes laboratorium untuk menentukan fungsi ginjal Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajian Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit Sistem Tubuh: Ginjal dan saluran kemih Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 767, 770 |
2 | Klien dirawat dengan rheumatoid arthritis selama 3 minggu. Selama pemberian etanercept, apakah data yang paling penting untuk dikumpulkan oleh perawat? | A. Area injeksi untuk gatal-gatal dan udem B. Jumlah sel darah putih dan trombosit C. Adanya rasa logam di mulut, dengan hilangnya nafsu makan D. Apakah klien mengalami kelelahan E. Apakah klien mengalami nyeri sendi |
Jawaban : B Rasional: Infeksi dan supresi dapat terjadi akibat pemberian etanercept. Pemeriksaan laboratorium digunakan sebelum dan selama proses pengobatan. Adanya jumlah sel darah putih dan trombosit yang abnormal harus memicu perawat untuk siaga terhadap infeksi yang mengancam jiwa atau potensial perdarahan. Area injeksi yang terasa gatal dan udem adalah hal yang biasa terjadi akibat pengobatan. Rasa logam pada pengobatan tidak berhubungan dengan pengobatan ini. Kelelahan dan nyeri sendi dapat terjadi pada rhematoid arthritis. Strategi Mengerjakan Soal: Catat kata penting “paling penting.” Pilihan C dapat diabaikan karena tidak berhubungan dengan pengobatan ini. Pada awal pengobatan, kelelahan dan nyeri sendi dapat muncul. Pilihan B memonitori gangguan hematologi, yang dapt terjadi inidikasi alasan penghentian obat ini dan harus dilaporkan. Review: Obatetanercept Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajian Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Muskuluskeletal Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 455-456; Lewis et al (2014), p. 1573 |
3 | Perawat sedang menjelaskan klien pasca operasi yang mendapat sodium warfarin (cumadin). Manakah dari pernyataan ini yang merupakan bahwa klien perlu penjelasan lebih lanjut? | A. “Saya akan minum obat setiap hari pada waktu yang sama” B. “Saya sudah yakin akan menghindari konsumsi alkohol” C. “Saya sudah menelpon keluarga untuk mengambil gelang kewaspadaan” D. “Saya akan mengambil ecotrin (aspirin bersalut) untuk mengobati” E. “Saya akan minum obat setiap hari sebelum makan” |
Jawaban : D Rasional: Ecotrin merupakan obat yang terdapat kandungan aspirin di dalamnya dan harus dihindari. Konsumsi alkohol padaproduk yang mengandung aspirin harus dihindari. Konsumsi alkohol harus dihindari oleh klien yang mendapat sodium warfarin. Minum obat pada satu waktu bersamaan tiap hari akan meningkatkan compliance. Galang identifikasi kewaspadaan memberikan informasi emergency. Warfarin dapat diminum baik dengan atau tanpa makan. Strategi Mengerjakan Soal: Catat kata penting “perlu penjelasan lebih lanjut.” Kata-kata ini mengindikasikan pencarian kejadian negatif dan meminta anda mengambil pilihan yang kurang tepat. Ingat bahwa warfarin adalah antikoagulandan ecotrin merupakn produk yang mengandung aspirin akan menunjukan anda memilih jawaban yang tepat. Review: Pemberian warfarin Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Evaluasi Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Jantung pembuluh, darah, dan sistem limfatik Daftar pustaka: Hod |
4 | Rifabutin (Mycobutin) diresepkan untuk klien dengan penyakit Mycobacterium avian complex dan TBC yang aktif. Manakah efek pengobatan di bawah ini yang harus dimonitor oleh perawat? | A. Tanda-tanda hepatitis B. Sindrom nyeri C. Jumlah neutrofil meningkat D. Kekurangan vitamin B6 E. Rasa baal dan kesemutan pada jari-jari |
Jawaban : A Rasional: Rifabutin(Mycobutin) dapat diresepkan untuk klien yang ketergantungan dapat diresepkan bagi klien MAC dan TBC aktif. Obat tersebut dapat menghambat DNA mikrobakteri melalui DNA dependen RNA pelymerase menghambat dan menekan sintesis protein. Efek samping yang muncul adalh bintik kemerahan, gangguan pencernaan, neutropenia (penurunan jumlah neutrofil), sekresi warna merah terang, uveitis (pandangan kabur dan nyeri pada mata), miositis atralgia (nyeri sendi), hepatitis, nyeri dada dan sesak, gejal seperti flu. Defisiensi vitamin B6 dan rasa kesemutan dan baal pada ektremitas karena konsumsi INH. Etambutol juga menyebabkan neuritis perifer. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, efek samping pengobatan ini. Catat nama obat untuk memudahkan menjawab pertanyaan. Ingat kembali bahwa defisiensi vitamin B6 dan kesemutan dan Baal pada ektremitas adalah akibat penggunaan INH bukan rifabutin, akan membantu anda menjawab pertanyaan. Review: Efek samping pemberian rifabutin Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajian Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Pernapasan Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 1051-1052; Lehne (2013), p. 1124 |
5 | Phenazopyridine hydrochloride (Pyridium) diresepkan bagi klien untuk mengurangi nyeri akibat ISK bagian bawah. Manakah dari pernyataan klien berikut ini yang harus didukung perawat? | A. Minum obat sebelum tidur B. Minum obat sebelum makan C. Hentikan obat bila timbul sakit kepala D. Warna urine menjadi orange kemerahan E. Minum obat setelah makan |
Jawaban : D Rasional: Perawat seharusnya menjelaskan klien bahwa akan terjadi warna orange kemerahan pada urine. Perawat juga seharusnya memberitahu bahwa warna yang timbulakan melunturnya pada bahan. Obat harus diminum setelah makan untuk mengurangi gangguan saluran cerna. Sakit kepala merupakan efek samping yang sering terjadi dan sebaiknya pengobatan dihentikan. Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan A, B, dan E lebih dulu karena hampir serupa sama-sama menanyatakan jadwal minum obat. Berdasarkan pilihan lainnya, abaikan pilihan C karena perawat akan menyarankan klien untuk berhenti minum obat. Review: Penjelasan pada klien mengenai Phenazopyridine hydrochloride (Pyridium) Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan prosedur Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajian Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Ginjal dan saluran kemih Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 949-950 |
6 | Phenytoin (dilantin) 100 mg peroral 3x sehari telah diresepkan untuk klien dengan kejang. Perawat memberikan penjelasan tentang pengobatan klien. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang menunjukkan bahwa klien sudah memahami intruksi? | A. “saya akan menggunakan sikat gigi yang lembut untuk menyikat gigi saya” B. “Tidak mengapa membuka kapsul untuk memudahkan menelan” C. “jika saya lupa minum obat, saya dapat menunggu sampai waktu minum obat berikutnya dan mengabaikan dosis tersebut” D. “tenggorokan saya menjadi luka, efek yang normal dari pengobatan dan ada yang perlu dicemaskan” E. “Saya akan tetap minum obat jika saya lupa” |
Jawaban : A Rasional: Phenytoin (Dilantin) merupakan antikonvulsan. Hiperplasia pada gusi, perdarahan dan pembengkakan dan rasa tenderness pada gusi dapat terjadi akibat penggunaan obat ini. Klien perlu diajarkan tentang higiene oral, massage gusi dan perlunya kontrol ke dokter gigi secara teratur. Klien tidak boleh melewatkan satu dosis obat karena dapat memicu kejang. Kapsul tidak boleh dikunyah atau dirusak, harus ditelan. Klien harus diajarkan untuk melapor bila mengeluh nyeri tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar atau reaksi kulit karena mengindikasikan keracunan darah. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, pemahaman terhadap intruksi perawat. Abaikan pilihan C karena klien harus didorong untuk minum obat tepat waktu. Abaikan pilihan D karena klien perlu melaporkan gejala-gejala kepada tim medis. Berdasarkan pilihan jawaban yang ada, ingat kembali bahwa kapsul tidak boleh rusak sebelum diminum, akan mengarahkan anda pada pilihan A. Review: Penjelasan klien yang mendapat Phenytoin (Dilantin) Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan Prosedur Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Evaluasi Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Keseimbangan cairan Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 960 |
7 | Klien telah mendapat pengobatan INH selama 2 bulan. Klien mengeluh kepada perawat tentang kesemutan, parastesia dan kesemutan pada ekstremitas. Masalah apa yang dapat disimpulkan oleh perawat? | A. Hiperkalsemia B. Neuritis perifer C. Spame pembuluh darah kecil D. Gangguan sirkulasi perifer E. Insomnia |
Jawaban : B Rasional: Efek samping yang bisa terjadi pada pemebrian INH adalah neuritis perifer. Ditandai dengan adanya kesemutan, baal, parastesia pada ekstremitas. Efek ssamping ini dapat dikurangi dengan pemebrian vitamin B6. Pilihan A, C, D, dan E adalah salah. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, berkaitan dengan INH. Pilihan C dan D tidak menyebabkan gejala yang ada, namun dapat menimbulkan pucat dan akral dingin. Berdasarkan pilihan yang tersisa, anda harus mengetahui bahwa neuritis perifer merupakan efek sampingpengobatan atau data pada pertanyaan yang berhubungan dengan hiperkalsemia. Review: Efek samping pemberian INH Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajiani Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman Sistem Tubuh: Pernapasan Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 645-646 |
8 | Perawat sedang merawat klien dengan gastritis kronik. Perawat mengantisipasi bahwa klien beresiko untuk mengalami defisiensi? | A. Vitamin A B. Vitamin C C. Vitamin E D. Vitamin B12 E. Vitamin B6 |
Jawaban : D Rasional: Kerusakan dan atrofi lambung menyebabkan hilangnya fungsi sel parietal. Saat sekresi asam lambung turun, faktor intrinsik hilang mengakibatkan ketiakmampuan mengabsorbsi vitamin B12. Hal ini akan menyebakan terjadinya anemia pernisioasa. Pilihan A, B, C, dan E salah. Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, Defisiensi vitamin karena gastritis kronik. Pengetahuan mengenai patofisiologi yang berkaitan dengan lapisan lambung yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini, Review: Defisiensi vitamin B12 dan kaitannya dengan gangguan lambung Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan Domain: Pengetahuan kognitif Keilmuan: KMB Proses Keperawatan: Pengkajiani Upaya Kesehatan: Kuratif Kebutuhan Dasar: Nutrisi Sistem Tubuh: Pencernaan dan hepatobilier Daftar pustaka: Cooper, Gospel (2015), p. 1417-1418, 1500 |
Baca Juga :
Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban Edisi 4
Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban Edisi 3
Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban Edisi 2
Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah dan Kunci Jawaban Edisi 1
Sumber : Contoh soal-soal uji kompetensi KMB/ medikal bedah ini berasal dari beberapa sumber swebsite yang kami cantumkan sumbernya dibawah ini :
- https://kumpulanukom.blogspot.com
- https://perawatkitasatu.blogspot.com
- KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018
Sekian dulu perjumpaan dan pertemuan pembelajaran soal uji kompetensi keperawatan medikal bedah ini, sampai jumpa pada pertemuan soal UKOM selanjutnya.
EmoticonEmoticon