Soal Uji Kompetensi Keperawatan Anak dan Kunci Jawabannya Serta Pembahasannya Lengkap Edisi 6
Haloo apakabar semua, kita lanjut lagi membagikan soal-soal Uji Kompetensi keperawatan, kita masih fokus untuk membagikan contoh UKOM Keperawatan Anak, disini kita membagiak 9 buah contoh soal beserta kunci jawaban dan pembahsannya. Selamat belajar
1. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit dan dirawat di Ruang Anak dengan keluhan sesak napas. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data tampak pilek, nafsu makan menurun, batuk berdahak dengan sputum berwarna hijau, frekuensi napas 35 x/menit cepat dan dangkal, frekuensi nadi 80 x/menit, tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 39oC.
Apa masalah keperawatan prioritaspada anak tersebut?
A. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
B. Ketidakefektifan pola pernapasan
C. Risiko aspirasi
D. Gangguan pertukaran gas
E. Ketidakefektifan termoregulasi
Kunci jawabannya A
Kata kuncinya : batuk berdahak, pilek, sesak napas..
"Setiap orang mempunyai trik masing2 dalam memahami soal"
2. Seorang anak laki-laki berusia 4 bulan dibawa orang tuanya ke rumah sakit dan dirawat di Ruang Anak karena mengalami BAB mencret dan muntah terus menerus selama 3 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data anak tampak lemas dan rewel, terdapat kemerahan di sekitar anus, hasil auskultasi bunyi peristaltik usus 15x/menit, perkusi abdomen hipertimpani (kembung), BAB lebih dari 4x dengan konsistensi cair berampas, berat badan anak sebelum BAB mencret 5,3 Kg dan berat badan anak saat BAB mencret 4,9 Kg.
Apa masalah keperawatan utama yang dihadapi oleh anak tersebut?
A. Kekurangan kebutuhan nutrisi
B. Kelebihan kebutuhan nutrisi
C. Kerusakan integritas kulit
D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
E. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
Kunci jawabannya D.
Kata kuncinya bab mencret lebih 4x, muntah, lemas
3. Seorang anak mengalami kekurangan cairan. Data apakah yang ditemukan perawat saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak menglami peningkatan serta kekurangan cairan teratasi ?
A. Anak tidak mengeluarkan air mata
B. Berat jenis urine 1.030
C. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
E. Anak lemah
Jawaban : D
Rasional: Indikator bahwa kekurangan volume cairan teratasi adalah Capilarry refill time (CRT) kurang dari dua detik, berat jenis urin antara 1,002 sampai 1,025, pengeluaran urine sekurang-kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak dapat mengeluarkan air mata. CRT kurang dari dua detik adalah satu-satunya indikator bahwa kondisi anak mengalami peningkatan. Pengeluaran urin kurang dari 1 mL/kg.jam, berat jenis urine 1,030 dan anak tidak mengeluarkan air mata mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan belum membaik. Kondisi lemah merupakan indikasi lain daria adanya kekurangan cairan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, data pengkajian mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan teratasi. Ingat parameter yang mengindikasikan status hidrasi adekuat. Satu-satunya pilihan yang mengindikasikan peningkatan keseimbangan cairan adalah pilihan D. Pilihan jawaban lain mengindikasikan keseimbangan volume cairan.
Review: Kekurangan volume cairan dan kelebihan volume cairan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1059.
4. Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan mencurigai adanya strabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?
A. Anak mengalami gangguan pendengaran
B. Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat
C. Anak tidak memberikan respons saat diajak berbicara
D. Anak selalu menggerakkan kepala untuk mendengar
E. Anak tidak dapat memgokuskan pandangan pada perawat
Jawaban : B
Rasional: Strabismus merupakan kondisi di mana mata tidak simetris karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular. Perawat dapat mencurigai adanya strabismus pada anak ketika anak mengeluh sakit kepala yang berulang, pegerakan mata yang asimetris, memiringkan kepala ketika melihat. Manifestasi lain termasuk mata asimetris, menutup satu mata untuk melihat, diplopia, fotopobia, kehilngan pandang binokular, atau kelainan persepsi pandangan. Pilihan A, C, D dan E, tidak mengindikasikan kondisi ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan A dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan berkaitan dengan pendengaran. Untuk memilih sisa pilihan, ingat bahwa kondisi ini adalah kondisi di mana mata tidak berada pada titik yang seimbang karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular.
Review: Strabismus
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pengindraan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 930.
5. Perawat di unit medikal bedah sedang menangani klien gagal jantung. Klien tiba-tiba mengalami sesak napas, takikardi, crackles, dan perawat mencurigai ada udem paru. Perawat segera melaporkan kepada perawat senior dan mengharapkan anjuran apa intervensinya ?
A. Berikan oskigen
B. Pasang infus
C. Berikan obat digitalis
D. Pindahkan klien ke unit rawat jantung
E. Posisikan klien pada posisi Fowler
Jawaban : A
Rasional: Edema paru merupakan kondisi mengancam jiwa yang berasal dari gagal jantung berat. Pada udem paru ventrikel kiri gagal memompa darah yang mencukupi, dan tekanan meningkat pada paru akibat akumulasi darah. Oksigen selalu diberikan dan klien ditempatkan pada posisi fowler untuk memudahkan fungsi pernapasan. Furosemid, diuretik kerja cepat, akan mengeluarkan cairan. Foley kateter dipasang untuk mengukur secara outpit urin. Pemberian morvin sulvat intravena mengurangi Venous return (preload) mengurangi kecemasan, dan mengurangi fungsi pernapasan. Memindahkan klien ke ruangrawat jantung bukan tindakan prioritas. Kenyataanya tidak harus semua tindakan mendapat respon yang seperti diharapkan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, diagnosa klien.Ingat kembali patofisiologi yang berkaitan dengan udem paru dengan pernapasan ABC yang akan membantu menentukan intervensi utama.
Review: Tindakan pada klien udem paru
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawtaan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013) p. 314; Cooper, Gosnell (2015). P. 1571, 1653-1655.
6. Seorang perawat sedang merawat anak dengan penyakit invaginasi. Manakah gejala yang sebaiknya perawat perhatikan pada anak tersebut ?
A. Diare
B. Feses terbentuk panjang seperti pita
C. Muntah proyektif yang berlebihan
D. Adanya darah dan lendir pada feses
E. Diare bercampur lendir
Jawaban : D
Rasional: Anak dengan penyakit invaginasi umumnya mengalami nyeri perut hebat seperti kram perut tang hilang timbul san membuat anak menekuk lututnya samlai menyentuh dada. Muntah mungkin akan timbul, Tapi tidak proyektil Darah segar dan berlendir melewati rektum sehingga feses sering digambarkan seperti agar-agar /jelly. Feses berbentuk panjang seperti pita bukan bukan manifestasi klinis dari penyakit ini.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL : pengetahuan tentang manifestasi klinis yang berhubungan dengan subjek yaitu penyakit invaginasi, dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini ingat kembali manifestasi umum yang terjadi yaitu feses seperti agar-agar / jelly akan membantu anda mengaeahkan pada pilihan jawaban yang tepat.
REVIEW : invaginasi
KOMPETENSI: asuhan dan manejemen asuhan keperawatan
DOMAIN: pengetahuan aktif ( konatif)
KEILMUAN : Anak
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : kuratif
KEBUTUHAN DASAR: aman dan nyaman
SISTEM TUBUH : pencernaan dan hepatobilier
DAFTAR PUSTAKA : Hockenbarry, Wilson (2013).p 780
7. Review dokumentasi bayi baru lahir tercatat suspek atresia esofagus dengan fistula thracheoesophageal. Perawat mencatat kondisi klien, apakah yang lebih sering di dokumentasikan di dalam catatan klien?
A. Posisi tengkurep
B. Posisi abdomen
C. Posisi lateral kiri
D. Posisi lateral kanan
E. Posisi terlentang
Jawaban : C
Rasional: bibir sumbing adalah kelainan kongietal yang terjadi sebagai akibat kegagalan jaringan lunak atau struktur tulang selama perkembangan embrio. Setelah perbaikan bibir sumbing, perawat menghindari posisi bayi di sisi perbaikan atau dalam posisi tengkurap karen posisi ini dapat menyebabkan gesekan permukaan kasur. Perawat memposisikan bayi di sisi lateral daerah luka atau tegak kebelakang dan memposisikan bayi untuk mencegah obstruksi jalan nafas karena sekresi. Darah atau lidah. Dari pilihan yamg disediakan, menempatkan bayi di sisi sebelah kiri dengan segera setelah operasi adalah yang terbaik untuk mencegah resiko aspirasi jika bayi muntah.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan kata strategi " lebih sering " pertama singkirkan pilihan A, B dan E karena pilihannya sebanding atau sama. Pertimbangkan lokasi anatomi dari letak pembedahan dan perhatikan kata-kata sisi kanan dalam pertnyaan secara langsung mengarahkan anda ke pilihan yang benar
Review: pedoman posisi perbaikan bibir sumbing
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aktivitas dan iatirahat
Sistem Tubuh: pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson ( 2011), p.343
8. Seorang Seorang anak mengalami fraktur basis kranil. Manakah rekomendasi dokter yang seharusnya ditanyakan oleh perawat?
A. Pembatasan asupan jumlah cairan
B. Pemasangan kateter urin yang menetap
C. Jaga kepatenan akses intravena
D. Penghisapan lendir melalui Nasotrakea jika diperlukan
E. Pembatasan konsumsi garam
Jawaban : D
Rasional: hisap lendir melalui naso traceal adalah kontraindikasi pada kondisi anak pada fraktur basis kranii, Hal itu di karenakan lokasis cidera. Selang pada hisap lendir dapat menembus kedalam otak. Cairan di batsi untuk mencegah kelebihan cairan. Anak mungkin akan membutuhkan kateter urine untuk memantau asupan dan haluaran cairan. Akese IV di pertahankan untuk memberikan cairan dan obat-obatan, jika di perlukan.
Strategi Mengerjakan soal: fokus pada subjek, yaiti rekomendasi yang seharusnya ditanyakan oleh perawat. Perhatikan bahwa pilihan A, B dan C memiliki kesamaan makna yaitu semua pilihan tersebut ditujukan untuk pemantauan asupan dan haluaran cairan.
Review: fraktur basis kranii
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: saraf dan prilaku
Daftar pustaka: hockenbarry wilson (2013), p 944.
9. Sulfisoxazole 1 g per oral empat kali sehari diresepkan untuk remaja dengan infeksi saluran kemih. Label obat berbunyi "tablet 500 mg " perawat telah menetapkan bahwa dosis pemberian adalah aman. Berapa banyak tablet perdosis yang di berikan perawata kepada remaja
A. 1/2 tablet
B. 1 tablet
C. 2 tablet
D. 3 tablet
E. 2 1/2 tablet
Jawaban : C
Rasional: mengubah 1 gram ke miligram, di ketahui bahwa 1000 mg = 1g ketika mengkonversi dari gram ke miligram (besar ke kecil ), pindahkan titik desimal tiga digit kekanan : 1 gram = 1000 mg. Selanjutnya gunakan rumus untuk menghitung dosis yg tepat.
Rumus= yang dibutuhkan : yang tersedia X tablet =
1000mg : 500mg X tablet = 2.
Strategi Mengerjakan soal: fokus pada subjek, tablet per dosis. Pertama konversikan gram ke miligram. Selanjutnya gunakan rumus untuk menentukan dosis yang tepat dan verifikasi jawaban menggunakan kalkulator.
Review: perhitungan obat
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: ginjal dan saluran kemih
Daftar pustaka: potter et al ( 2013), pp.574-575
B. Kelebihan kebutuhan nutrisi
C. Kerusakan integritas kulit
D. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
E. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
Kunci jawabannya D.
Kata kuncinya bab mencret lebih 4x, muntah, lemas
3. Seorang anak mengalami kekurangan cairan. Data apakah yang ditemukan perawat saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak menglami peningkatan serta kekurangan cairan teratasi ?
A. Anak tidak mengeluarkan air mata
B. Berat jenis urine 1.030
C. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
E. Anak lemah
Jawaban : D
Rasional: Indikator bahwa kekurangan volume cairan teratasi adalah Capilarry refill time (CRT) kurang dari dua detik, berat jenis urin antara 1,002 sampai 1,025, pengeluaran urine sekurang-kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak dapat mengeluarkan air mata. CRT kurang dari dua detik adalah satu-satunya indikator bahwa kondisi anak mengalami peningkatan. Pengeluaran urin kurang dari 1 mL/kg.jam, berat jenis urine 1,030 dan anak tidak mengeluarkan air mata mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan belum membaik. Kondisi lemah merupakan indikasi lain daria adanya kekurangan cairan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, data pengkajian mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan teratasi. Ingat parameter yang mengindikasikan status hidrasi adekuat. Satu-satunya pilihan yang mengindikasikan peningkatan keseimbangan cairan adalah pilihan D. Pilihan jawaban lain mengindikasikan keseimbangan volume cairan.
Review: Kekurangan volume cairan dan kelebihan volume cairan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1059.
4. Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan mencurigai adanya strabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?
A. Anak mengalami gangguan pendengaran
B. Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat
C. Anak tidak memberikan respons saat diajak berbicara
D. Anak selalu menggerakkan kepala untuk mendengar
E. Anak tidak dapat memgokuskan pandangan pada perawat
Jawaban : B
Rasional: Strabismus merupakan kondisi di mana mata tidak simetris karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular. Perawat dapat mencurigai adanya strabismus pada anak ketika anak mengeluh sakit kepala yang berulang, pegerakan mata yang asimetris, memiringkan kepala ketika melihat. Manifestasi lain termasuk mata asimetris, menutup satu mata untuk melihat, diplopia, fotopobia, kehilngan pandang binokular, atau kelainan persepsi pandangan. Pilihan A, C, D dan E, tidak mengindikasikan kondisi ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan A dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan berkaitan dengan pendengaran. Untuk memilih sisa pilihan, ingat bahwa kondisi ini adalah kondisi di mana mata tidak berada pada titik yang seimbang karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular.
Review: Strabismus
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pengindraan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 930.
5. Perawat di unit medikal bedah sedang menangani klien gagal jantung. Klien tiba-tiba mengalami sesak napas, takikardi, crackles, dan perawat mencurigai ada udem paru. Perawat segera melaporkan kepada perawat senior dan mengharapkan anjuran apa intervensinya ?
A. Berikan oskigen
B. Pasang infus
C. Berikan obat digitalis
D. Pindahkan klien ke unit rawat jantung
E. Posisikan klien pada posisi Fowler
Jawaban : A
Rasional: Edema paru merupakan kondisi mengancam jiwa yang berasal dari gagal jantung berat. Pada udem paru ventrikel kiri gagal memompa darah yang mencukupi, dan tekanan meningkat pada paru akibat akumulasi darah. Oksigen selalu diberikan dan klien ditempatkan pada posisi fowler untuk memudahkan fungsi pernapasan. Furosemid, diuretik kerja cepat, akan mengeluarkan cairan. Foley kateter dipasang untuk mengukur secara outpit urin. Pemberian morvin sulvat intravena mengurangi Venous return (preload) mengurangi kecemasan, dan mengurangi fungsi pernapasan. Memindahkan klien ke ruangrawat jantung bukan tindakan prioritas. Kenyataanya tidak harus semua tindakan mendapat respon yang seperti diharapkan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, diagnosa klien.Ingat kembali patofisiologi yang berkaitan dengan udem paru dengan pernapasan ABC yang akan membantu menentukan intervensi utama.
Review: Tindakan pada klien udem paru
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawtaan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013) p. 314; Cooper, Gosnell (2015). P. 1571, 1653-1655.
6. Seorang perawat sedang merawat anak dengan penyakit invaginasi. Manakah gejala yang sebaiknya perawat perhatikan pada anak tersebut ?
A. Diare
B. Feses terbentuk panjang seperti pita
C. Muntah proyektif yang berlebihan
D. Adanya darah dan lendir pada feses
E. Diare bercampur lendir
Jawaban : D
Rasional: Anak dengan penyakit invaginasi umumnya mengalami nyeri perut hebat seperti kram perut tang hilang timbul san membuat anak menekuk lututnya samlai menyentuh dada. Muntah mungkin akan timbul, Tapi tidak proyektil Darah segar dan berlendir melewati rektum sehingga feses sering digambarkan seperti agar-agar /jelly. Feses berbentuk panjang seperti pita bukan bukan manifestasi klinis dari penyakit ini.
STRATEGI MENGERJAKAN SOAL : pengetahuan tentang manifestasi klinis yang berhubungan dengan subjek yaitu penyakit invaginasi, dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ini ingat kembali manifestasi umum yang terjadi yaitu feses seperti agar-agar / jelly akan membantu anda mengaeahkan pada pilihan jawaban yang tepat.
REVIEW : invaginasi
KOMPETENSI: asuhan dan manejemen asuhan keperawatan
DOMAIN: pengetahuan aktif ( konatif)
KEILMUAN : Anak
PROSES KEPERAWATAN : implementasi
UPAYA KESEHATAN : kuratif
KEBUTUHAN DASAR: aman dan nyaman
SISTEM TUBUH : pencernaan dan hepatobilier
DAFTAR PUSTAKA : Hockenbarry, Wilson (2013).p 780
7. Review dokumentasi bayi baru lahir tercatat suspek atresia esofagus dengan fistula thracheoesophageal. Perawat mencatat kondisi klien, apakah yang lebih sering di dokumentasikan di dalam catatan klien?
A. Posisi tengkurep
B. Posisi abdomen
C. Posisi lateral kiri
D. Posisi lateral kanan
E. Posisi terlentang
Jawaban : C
Rasional: bibir sumbing adalah kelainan kongietal yang terjadi sebagai akibat kegagalan jaringan lunak atau struktur tulang selama perkembangan embrio. Setelah perbaikan bibir sumbing, perawat menghindari posisi bayi di sisi perbaikan atau dalam posisi tengkurap karen posisi ini dapat menyebabkan gesekan permukaan kasur. Perawat memposisikan bayi di sisi lateral daerah luka atau tegak kebelakang dan memposisikan bayi untuk mencegah obstruksi jalan nafas karena sekresi. Darah atau lidah. Dari pilihan yamg disediakan, menempatkan bayi di sisi sebelah kiri dengan segera setelah operasi adalah yang terbaik untuk mencegah resiko aspirasi jika bayi muntah.
Strategi Mengerjakan Soal: perhatikan kata strategi " lebih sering " pertama singkirkan pilihan A, B dan E karena pilihannya sebanding atau sama. Pertimbangkan lokasi anatomi dari letak pembedahan dan perhatikan kata-kata sisi kanan dalam pertnyaan secara langsung mengarahkan anda ke pilihan yang benar
Review: pedoman posisi perbaikan bibir sumbing
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aktivitas dan iatirahat
Sistem Tubuh: pencernaan dan hepatobilier
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson ( 2011), p.343
8. Seorang Seorang anak mengalami fraktur basis kranil. Manakah rekomendasi dokter yang seharusnya ditanyakan oleh perawat?
A. Pembatasan asupan jumlah cairan
B. Pemasangan kateter urin yang menetap
C. Jaga kepatenan akses intravena
D. Penghisapan lendir melalui Nasotrakea jika diperlukan
E. Pembatasan konsumsi garam
Jawaban : D
Rasional: hisap lendir melalui naso traceal adalah kontraindikasi pada kondisi anak pada fraktur basis kranii, Hal itu di karenakan lokasis cidera. Selang pada hisap lendir dapat menembus kedalam otak. Cairan di batsi untuk mencegah kelebihan cairan. Anak mungkin akan membutuhkan kateter urine untuk memantau asupan dan haluaran cairan. Akese IV di pertahankan untuk memberikan cairan dan obat-obatan, jika di perlukan.
Strategi Mengerjakan soal: fokus pada subjek, yaiti rekomendasi yang seharusnya ditanyakan oleh perawat. Perhatikan bahwa pilihan A, B dan C memiliki kesamaan makna yaitu semua pilihan tersebut ditujukan untuk pemantauan asupan dan haluaran cairan.
Review: fraktur basis kranii
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: saraf dan prilaku
Daftar pustaka: hockenbarry wilson (2013), p 944.
9. Sulfisoxazole 1 g per oral empat kali sehari diresepkan untuk remaja dengan infeksi saluran kemih. Label obat berbunyi "tablet 500 mg " perawat telah menetapkan bahwa dosis pemberian adalah aman. Berapa banyak tablet perdosis yang di berikan perawata kepada remaja
A. 1/2 tablet
B. 1 tablet
C. 2 tablet
D. 3 tablet
E. 2 1/2 tablet
Jawaban : C
Rasional: mengubah 1 gram ke miligram, di ketahui bahwa 1000 mg = 1g ketika mengkonversi dari gram ke miligram (besar ke kecil ), pindahkan titik desimal tiga digit kekanan : 1 gram = 1000 mg. Selanjutnya gunakan rumus untuk menghitung dosis yg tepat.
Rumus= yang dibutuhkan : yang tersedia X tablet =
1000mg : 500mg X tablet = 2.
Strategi Mengerjakan soal: fokus pada subjek, tablet per dosis. Pertama konversikan gram ke miligram. Selanjutnya gunakan rumus untuk menentukan dosis yang tepat dan verifikasi jawaban menggunakan kalkulator.
Review: perhitungan obat
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: aman dan nyaman
Sistem Tubuh: ginjal dan saluran kemih
Daftar pustaka: potter et al ( 2013), pp.574-575
Baca Juga :
Deimianlah Postingan Kita Kali ini, Semoga Bermanfaat untuk Ilmu Keperawatan dan yang ingin lulus UKOM saya doakan agar Lulus, aamiin. Like dan Share Jika ini Bermanfaat.
Sekian dari kami, terimakasih
EmoticonEmoticon