16.7.18

Contoh UKOM Keperawatan Anak ke 2

Contoh Uji Kompetensi Keperawatan Anak beserta kunci jawabannya dan pembahasan Lengkap!

Contoh UKOM Keperawatan Anak beserta kunci jawabannya dan pembahasan Lengkap!
Uji Kompetensi Keperawatan Anak

lama tak jumpa, kali ini mimin kembali aktif  untuk berbagi mengenai contoh soal-soal UKOM Keperawatan, dan disini mimin bagikan 8 buah contoh soal ukom anak lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya, selamat belajar

1. Perawat home care memberikan instruksi terkait pengendalian infeksi dasar pada orang tua dari bayi dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Kalimat mana dari orang tua yang mengindikasikan kebutuhan akan instruksi lanjutan ?
A. "Saya akan membersihkan semua kotoran yang tercecer dari popok dengan cairan alkohol"
B. "Saya akan mencuci botol bayi, dot, dan pengaman dot di tempat cuci piring atau menggunakan air hangat”
C. "Saya pasti menyiapkan makanan yang tinggi kalori dan protein”
D. "Saya pasti mencuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah merawat bayi saya"
E. "Saya akan membersihkan semua alat yang terkena cairan tubuh bayi dengan larutan klorin”

Jawaban : A
Rasional: HIV ditularkan melalui darah, semen, sekersi vagina dan ASI. Ibu dari bayi yang terinfeksi HIVharus diintrruksikan menggunakan larutan klorin untuk nendesinfeksibenda-benda yang terkontaminasi atu membersihkan ceceran dari popok bayi. Alkohol tidak akn efektif untuk mematikan virus. Pilihan B, C, D, dan E adalah intruksi yang akurat terkait dengan pengendalian infeksi dasar.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kalimat kunci kebutuhan akan intruksi lanjut. Kalimat tersebut mengindikasikan suatu pernyataan negatif dan meminta anda untuk memilih jawaban yang salah. Ingat kembali tentang tindakan pengendalian infeksi dasar dan tindakan pencegahan penularan HIV akan membimbing anda pada jawaban yang benar.
Review: Tindakan perawatan di rumah untuk mencegah penukaran HIV



2. Seorang anak berusia 10 tahun dengan hemofilia telah terpeleset di es dan lututnya terbentur. Apa pengobatan yang harus dipersiapkan oleh perawat?
A. Injeksi faktor X
B. Memberikan infus zat besi
C. Memberikan infus faktor X
D. Memberikan injeksi IM zat besi menggunakan metode Z-track
E. Injeksi IM faktor X

Jawaban : C
Rasional: Hemofilia adalah rangkaian kelainan perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan protein koagulasi spesifik. Penatalaksanaan utamanya adalah pemberian faktor pembekuan darah; obat-obatan seperti pereda nyeri, mungkin akan diberikan berdasarkan asal perdarahan. Seorang anak dengan hemofilia rentan terjadiperdarahan sendi setelah kejadian terjatuh. Faktor VIII akan diberikan secara intravena untuk mengganti ketidakadaan faktor pembekuan dan akan meminimalkan perdarahan. Faktor X dan zat besi tidak digunakan untuk menangani anak dengan hemofilia.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada diagnosis anak. Abaikan pilihan B dabn D karena dua pilihan tersebut serupa. Ingat bahwa anak dengan hemofilia mengalami kekurangan faktor VIII, dengan itu akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar dari pilihan yang tersisa. Ingat bahwa faktor VIII harus diberikan secara intravena. Sehingga jawaban E harus diberikan.
Review: Hemofilia
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Penentuan diagnosa
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Darah dan sistim kekebalan imun
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 1254.



3. Perawat di klinik sedang melakukan tinjauan pada catatan medis soerang anak yang baru saja dikunjungi oleh petugas kesehatan dan terdiagnosis dengan suspek stenosis aorta. Manifestasi klinik spesifik yang diharapankan perawat untuk tertulis terkait dengan kelainan adalah?
A. Pucat
B. Hiperaktivitas
C. Intoleransi terhadap latihan
D. Gangguan pencernaan
E. Kesulitan bernapas

Jawaban : C
Rasional: Stenosis adalah penyempitan atau striktur dari katup aorta, menyebabkan hambatan aliran darah ke ventrikel kiri, menurunkan kardiak output, hipertropi ventrikel kiri, dan tahanan vaskular paru. Anak dengan stenosis aorta menunjukkkan tanda-tanda intoleransi terhadao latihan, nyeri dada, dan pusing saat berdiri dalam jangka waktu yang lama. Pucat mungkin ada, namun tidak spesifik untuk kelainan ini saja. Kesulitan bernapas mungkin terjadi pada anak namun tidak spesifik mengindikasikan suatu stenosis aorta. Pilihan B dan Dtidak terkait kelainan ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, karateristik dari stenosis aorta. Pilihan B dan D dapat diabaikan terlebih dahulu karena pilihan tersebut tidak terkait dengan kelainan yang dimaksud. Dari pilihan yang tersisa, perhatikan kata spesifik pada soal akan mengarahkan anda pada jawaban yang benar.
Review: Stenosis aorta
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1369.



4. Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapsan dan tercatat bahwa frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah yang paling tepat?
A. Berikan oksigen
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 menit
E. Cek TTV

Jawaban : B
Rasional: Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit. Frekuensi nadi apikal adalah 90-130x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg. Perawat akan mendokumentasikanhasil temuannya.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan data yang ada pada pertanyaan dan catat kata penandanya paling tepat. Ingat kembali TTVnormal pada bayi dan mengetahui bahwa frekuensi normal pernapasan yang teridentifikasi pada pertanyaan masih dalam batas normal akan menunjukkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: TTV normal pad bayi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 238. 243.



5. Seorang perawat sedang mempersiapkan perawatn bayi dengan diagnosa bronkiolitis yang disebabkan oleh Respiratory syntycak virus (RSV). Manakah intervensi yang sebaiknya masuk dalam perencanaan keperawatan?
A. Letakkan bayi di ruangan yang dekat dengan ruang perawat
B. Pastikan kepala bayi dalam posisi fleksi
C. Gunakan masker setiap kali kontak dengan bayi
D. Tempatkan bayi pada ruangan yang hangat dan lembab
E. Posisikan bayi tidur miring dengan kepala lebih rendah dari dada

Jawaban : A
Rasional: Bayi dengan RSV harus diisolasi dalam ruangan khusus atau satu ruangan dengan anak lain yang juga RSV. Bayi sebaiknya ditempatkan dalam ruangan dekat ruang perawat agar bisa diobservasi dengan ketat. Bayi sebaikanya diposisikan dengan kepala dan dada lebih tinggi 30-40 derajat. Leher diekstensikan untuk membuka jalan napas dan menurunkan tekanan pada diafragma. Pemberian aliran oksigen yang dingi dan lembab digunakan untuk mengatasi dispnea, hipoksemia, dan pengeluaran keringat berlebih akibat takipnea. Tindakan pencegahan kontak (menggunakan sarung tangan dan baju khusus) dapat menurunkan transmisi infeksi nosokomial dari RSV
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, yaitu perawatan bayi dengan RSV. Ingat kembali cara penularan RSV akan membantu anda menentukan kebutuhan bayi untuk ditempatkan pada ruangan khusus atau satu ruangan dengan anak lain yang juga RSVdan tindakan pencegahan kontak perlu diperhatikan. Ingat kembali alasan untuk tetap menjaga jalan napas paten (edema dan akumulasi mukus dapat menyumbat bronkiolus) akan membantu anda untuk menentukan bahwa bayi membutuhkan observasi ketat, kepala bayi seharusnya ditinggikan,dan sebaiknya menerima aliran oksigen yang dingin dan lembab.
Review: Respiratory syntycak virus
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 725; McKinney et al (2013), p. 1167.



6. Seorang perawat menekankan instruksi pada orang tua dengan anak yang mengalami skoliosis dalam hal penggunaan korset (penyangga tubuh). Manakah pernyataan dari orang tua yang perlu dieduaksi lanjutan?
A. "Saya perlu memakaikan kain lembut dibawah korset"
B. "Saya akan memberikan bedak di bawah korset untuk mencegah gangguan kulit"
C. "Saya perlu memotivasi anak saya untuk latihan sesuai dengan anjuran"
D. "Saya tidak perlu memberikan bedak di bawah korset, karena akan menjadi lengket"
E. "Saya akan menganjurkan anak saya latihan secara teratur"

Jawaban : B
Rasional: Penggunaan lotion atau bedak harus dicegah karena mengakibatkan lengket di bawah korset dan selanjutnya dapat mengakibatkan iritasi. Pilihan A, C, D dan E adalah pernyataan yang tepat untuk perawatan anak yang menggunakan korset.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata-kata penting yaitu perlu edikasi kembali selanjutnya. Pilihan jawaban tersebut mengindikasikan ketidaktahuan orang tua dan menuntun anda untuk memilih jawaban dengan pernyataan yang salah. Ingat kembali bahwa penggunaan lotion atau bedak harus dicegah akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.
Review: Intruksi-intruksi pada anak dengan pemakaina korset
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Muskuluskeletal
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 1355; Potter et al (2014), p. 271.



7. Seorang perawat Sedang mengevaluasi perawatan pada anak dengan penyakit anemia sel sabit yang baru MRS untuk mengatasi penyumbatan pembuuh darah. Apakah dokumentasi tindakan yang harus ditanyakan oleh perawat pada catatan perkembangan anak?
A. Pembatasan asupan cairan
B. Pemberian posisi nyaman
C. Pencegahan ketegangan pada sendi yang sangat nyeri
D. Pemberian oksigen nasal 2 lpm
E. Pemberian nutrisi TKTP

Jawaban : A
Rasional: Anemia sel sabit merupakan salah satu penyakit yang disebut dengan hemoglobinopati dimana sebagian atau seluruh hemoglobin A digantikan oleh hemoglobin S abnormal berbentuk sabit. Hal itu disebabkan kelainan bawaan dari struktur jumlah genetik abnormal pada rantai hemoglobin. Hemoglobin S sensitif dalam mengubah komponen oksigen di dalam sel darah merah dan kurangnya oksigen menyebabkan sel-sel berbentuk sabit; sel-sel tersebut menjadi kaku dan menggumpal, sehingga menyumbat aliran darah perifer. Pemberian cairan secara oral dan intravena merupakan bagian dari terapi yang cukup penting. Oleh karena itu, perawat menanyakan tentang pembatasan cairan. Memberikan posisi nyaman, mencegah ketegangan pada sendi yang sangat nyeri, memberikan oksigen dan memberikan nutrisi TKTP adalah bagian dari perencanaan keperawatan yang cukup penting juga.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek yaitu patofisiologi yang terjadi pada penyakit anemia sel sabit, untuk membantu anda dalam mengidentifikasi intruksi yang  ditanyakan. Ingat kembali bahwa cairan merupakan hal  yang penting terhadap perencanaan terapi, akan membantu anda untuk mengetahui bahwa batasan jumlah cairan sebaiknya perlu ditanyakan.
Review: Anemia sel sabit
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Darah dan sitim kekebalan imun
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson, (2013), p. 875-876



8. Seorang Seorang anak mengalami fraktur basis kranil. Manakah rekomendasi dokter yang seharusnya ditanyakan oleh perawat?
A. Pembatasan asupan jumlah cairan
B. Pemasangan kateter urin yang menetap
C. Jaga kepatenan akses intravena
D. Penghisapan lendir melalui Nasotrakea jika diperlukan
E. Pembatasan konsumsi garam

Jawaban : D
Rasional: Hisap lendir melalui nasotrakel adalah kontraindikasi pada kondisi anak dengan fraktur basis krani. Hal ini dikarenakan lokasi cedera, selang pada hisap lendir dapat menembus ke dalam otak. Ciran dibatasi untuk mencegahkelebihan cairan. Anak mungkin akan membutuhkan kateter urun untuk memantau asupan dan haluaran cairan. Akses IV dipertahankan untuk memberikan cairan dan obat-obatan, jika diperlukan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek yaitu rekomendasi yang seharusnya ditanyakan oleh perawat. Perhatikan bahwa pilihan A, B, dan C memiliki kesamaan makna yaitu semua pilihan tersebut ditujukan untuk pemantauan asupan dan haluaran cairan.
Review: Fraktur basis kranii
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson, (2013), p. 944

Baca Juga :
Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Perawat Anak dan Kunci Jawaban Edisi 1

Semoga contoh soal ukom keperawatan anak ini bermanfaat bagi pejuang ukom untuk dapat lulus didalam uji kompetensi keperawatan yang sesungguhnya, sekian dari kami.

Artikel Terkait

3 komentar

Makasih yaa, saya harap kamu bisa terus posting hal hal yang positif terus bagi perawat Indonesia

sanagt membantu banget, sekedar masukan min, coba dong bisa diklik atau disorot tulisannya biar bisa kita print diword, but thaks atas tulisan-tulisan kreatifnya min


EmoticonEmoticon