30.7.18

Kumpulan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Lengkap Edisi 4

Kumpulan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Lengkap Edisi 4

Kumpulan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Lengkap Edisi 4
fight for nursing life

Hai Hai Hai Hai..Para Pembelajar Soal Uji Kompetensi Perawat

Kali ini kita akan membahas Kumpulan Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Lengkap Edisi 4 besera kunci jawaban dan Pembahasannya.


Dibawah ini merupakan Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Lengkap Edisi 4 besera kunci jawaban.


1. Perawat sedang bekerja di klinik prenatal melihat catatan status klien dari tenaga kesehatan lain bahwa klien memiliki jenis panggul gynecoid. Perawat memahami bahwa karakteristik panggul jenis ini adalah:

A. Sulit untuk proses persalinan

B. Jenis panggul yang tidak normal bagi perempuan
C. Merupakan panggul lebar dengan diameter yang pendek
D. Merupakan jenis panggul yang paling disukai untuk proses  persalinan
E. Tidak disukai untuk kelahiran

Jawaban : D. Merupakan jenis panggul yang paling disukai untuk proses  persalinan.

Rasional: Jenis pelvik gynecoid merupakan jenis pelvik normal dan juga paling diharapkan untuk persalinan. Pelvik android tidak disukai untuk persalinan karena mempunyai ukuran panggul sempit. Pelvi anthropoid memiliki outlet yang sesuai, dengan lengkunagan pelvis yang normal, meruoakan jenis pelvis yang disukai untuk keberhasilan proses persalinan yang normal. Pelvik android bukan merupakan jenis favorit karena penampang pelvik yang sempit. Pelvi anthropoid memiliki jalan keluar yang memadai, dengan lengkungan pubik yang agak sempit. Pelvis platypelloid memiliki diameter yang lebar namun diameter antero posterior pendek, membuat jalan keluar outlet menjadi tidak memadai

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah. Ketahui tentang jenis pelvik, untuk menjawab pertanyaan ini. Ingat bahwa jenis gynecoid ini adalah normal pada perempuan.

Review: Jenis pelvik
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 642.



2. Seorang perawat memberikan salep erythromycin (0,5%) pada mata bayi baru lahir dan ibu menanyakan kepada perawat mengapa hal itu dilakukan. Manakah respons perawat yang sebaiknya diberikan kepada klien ?

A. Mencegah terjadinya katarak pada bayi baru lahir dari ibu dengan suspek rubel

B. Mencegah mata bayi dan kemungkinan infeksi nosokomial
C. Meminimalkan penyebaran mikroorganisme pada bayi baru lahir dari prosedur invasif selama proses persalinan
D. Mencegaj terjadinya optalmia neonatorum pada bayi setelah kelahiran dari ibu dengan infeksi gonorea yang tidak terobati
E. Agar penglihatan bayi segera berfungsi dengan baik

Jawaban : D. Mencegaj terjadinya optalmia neonatorum pada bayi setelah kelahiran dari ibu dengan infeksi gonorea yang tidak terobati.

Rasional: Selep Eritromicin oftalmic 0,5% digunakan sebagai pengobatan profilaksis untuk oftalmic neonatrium yang disebabkan oleh Neisseria gonorea. Pengobatan pada pencegahan penyakit gonorea wajib diberikan sesuai aturan hukum. Pilihan A, B, dan C tidak bertujuan pada pemberian obat pada BBL

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada subjek yaitu tujuan pemberian salep Eritromicin oftalmic pada BBl, 0,5% digunakan sebagai dosis pengobatan profilaksis terhadap penyakit Oftalmia neonatrium pada BBL.

Review: Perawatan awal pada BBL
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: pengindraan
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 509-510.



3. Klien postpartum dengan diagnosis cystitis. Manakah rencana tindakan keperawatan yang harus perawat prioritaskan ?

A. Memberikan mandi/rendam duduk

B. Meminta klien untuk meningkatkan asupan cairan
C. Melakukan kompres es pada perineum
D. Memonitor kadar haemoglobin dan hematokrit
E. Meminta klien untuk melakukan toilet training

Jawaban : B. Meminta klien untuk meningkatkan asupan cairan.

Rasional: Cystitis adalah infeksi pada kandung kemih, Klien harus mengonsumsi 3000 ml cairan per hari jika tidak ada kontraindikasi. Rendam duduk dan kompres air es adalah intervensi yang tepat untuk mengatasi ketidaknyamanan perineal. Kadar hemoglobin dan hematokrit akan ada pemonitorian pada perdarahan.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, penatalaksanaan Cystitis dan perhatikan kata kunci prioritas. Ingat bahwa meningkatkan asupan cairan merupakan intervensi prioritas.

Review: Intervensi pada klien dengan Cystitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Eliminasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 731-732.



4. Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ?

A. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis

B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
C. Arteri-arteri yang membawa darah teroksigenasi ke janin
D. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin
E. Dua vena umbilkalis dan dua arteri umbilikalis

Jawaban : B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis.

Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.

Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.



5. Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinanpada usia kehamilan 41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3 menit, dengan durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah terpasang. Rata-rata denyut jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit  selama satu jam. Apakah tindakan prioritas?

A. Memberitahukan pada petugas kesehatan yang lain

B. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)
C. Memebrikan oksigen masker 8 sampai 10 lpm
D. Menghubungi keluarga klien jika keluarga belum ada ditempat
E. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus

Jawaban : B. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin).

Rasional: Tindakan keperawatan prioritas adalah menghentikan infus oksitoksin. Oksitoksin dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan penurunan oksigen plasenta, menyebabkan penurunan beberapa kondisi. Setelah menghentikan oksitoksin perawat harus mengatur posisi klien. Memberikan oksigen, meningkatkan tetesan cairaran IV (cairan infus tanpa oksitoksin), dan meberotahukan pada petugas kesehatan yang lain adalah tindakan yang dapat diambil dalam situasi ini. Menghubungi keluarga klien bukan tindakan prioritas saat ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata kunci “prioritas.” Fokus pada data pertanyaan dan perhatikan kalimat sedang melakukan induksi persalinan dan pilihan yang tepat. Serta ingat kembali kebutuhan fisiologis merupakan prioritas di atas kebutuhan psikologis.

Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.



6. Seorang intruktur perawat meminta mahasiswa perawat menyebutkan fungsi-fungsi cairan amnion. Mahasiwa menjawab denga benar tentang fungsi cairan amnion jika membuat pernyataan yang mana?

A. Membolehkan ibu untuk bergerak

B. Merupakan ukuran keseimbangan cairan
C. Mepertahankan temperatur tubuh janin
D. Mencegah partikel besar seperti bakteri memasuki janin
E. Menyediakan pertukaran zat gizi sisa metabolisme antara ibu dan janin

Jawaban : C. Mepertahankan temperatur tubuh janin.

Rasional: Cairan aminion melingkupi, mencegah benturan dan melindungi janin. Amnion memungkinkan janin dapat bergerak bebas, memepertahankan suhu tubuh, menjaga fungsi ginjal karena jumlah cairan amnion berdasarkan jumlah urine janin. Plasenta mencegah partikel besar seperti bakteri dapat masuk ke janin, dan juga memungkinkan pertukaran nutrisi dan sisa metabolismen antara ibu dan janin

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah fungsi cairan amnion. Bayangkan lokasi cairan amnion akan mengarahkan anda pada jawaban yang tepat.

Review: Fungsi cairan amnion
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 228-2290



7. Perawat mengevaluasi kemampuan ibu dengan hepatitis B positif untuk memberikan susu botol dengan aman pada BBL selama masa nifas di RS. Contoh tindakan apa yang tepat untuk menggambarkan pengetahuan ibut terkait potensial penularan penyakit pad BBL?

A. Ibu meminta jendela ditutup seblum memberikan susu

B. Ibu menggendong BBL secara tepat Selama memberikan susu dan mengupayakan bayi sendawa
C. Ibu memeriksa suhu susu formula sebelum memberikan ke bayinya
D. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayi
E. Ibu menyompan botol susu di tempat bersih dan kering

Jawaban : D. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayi.

Rasional: Virus hepatitis B merupakan yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi hepatitis B. Rasional dari identifikasi ibu nifas dengan penyakit ini adalah untuk memberikan perlindungan bagi janin maupun BBL, untuk meminimalkan penularan pada orang lain, dan untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait penularan penyakit. Pilihan A tidak akan mempengaruhi penularan. Pilihan B, C, dan E lebih kepada teknik pemberian susu botol yang tepat. Namun tidak meminimalkan penularan penyakit hepatitis B.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada kata kunci “tepat.” Fokuskan pada subjek pertanyaan penularan penyakit kepada BBL. Fokus ini akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.

Review: Tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif



8. Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar dua. Klien memiliki anak usia 5 tahun yang sehat dan lahir pada usia gestasi 38 minggu, dan klien mengatakan kepada perawat bahwa dia tidak punya riwayat abortus atau kematian janin. Manakas dokumentasi perawat terhadap status GTPAL pada pasien tersebut?

A. G = 3, T = 2, P = 0, A = 0, L = 1

B. G = 2, T = 1, P = 0, A = 0, L = 1
C. G = 1, T = 1, P = 1, A = 0, L = 1
D. G = 2, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1
E. G = 3, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1

Jawaban : B. G = 2, T = 1, P = 0, A = 0, L = 1.

Rasional: Status kehamilan dapat digambarkan dengan GTPAL, yaitu G = gravidity (jumlah kehamilan); T = Term birth (jumlah kelahiran setelah usia gestasi); P = Preterm birth (jumlah kelahiran sebelum usia gestasi); A = Abortus/ miscarriages (Jumlah abortus); L = Live birth (jumlah ank yang hidup). Oleh karena itu perempuan yang hamil kembar dan telah mempunyai seorang anak menunjukkan jumlah gravidity 2. Karena anak yang hidup lahir pada usia 38 minggu, maka jumlah kelahiran preterm birth adalah 0 dan jumlah kelahiran term adalah 1. Jumlah abortus adalah 0 dan jumlah live birth adalah 1.

Strategi Mengerjakan Soal: Pengetahuan spesifik pada subjek, GTPAL dubutuhkan untuk menjawab pertanyaan. Pengetahuan dan pemahaman anda akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.

Review: Metode GTPAL untuk menggambarkan status kehamilan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 246-247

Kumpulan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Lengkap Edisi 4


NO Pertanyaan Soal Pilihan Jawaban Kunci Jawaban
1 Perawat sedang bekerja di klinik prenatal melihat catatan status klien dari tenaga kesehatan lain bahwa klien memiliki jenis panggul gynecoid. Perawat memahami bahwa karakteristik panggul jenis ini adalah: A. Sulit untuk proses persalinan

B. Jenis panggul yang tidak normal bagi perempuan

C. Merupakan panggul lebar dengan diameter yang pendek

D. Merupakan jenis panggul yang paling disukai untuk proses  persalinan

E. Tidak disukai untuk kelahiran
Jawaban : D

Rasional: Jenis pelvik gynecoid merupakan jenis pelvik normal dan juga paling diharapkan untuk persalinan. Pelvik android tidak disukai untuk persalinan karena mempunyai ukuran panggul sempit. Pelvi anthropoid memiliki outlet yang sesuai, dengan lengkunagan pelvis yang normal, meruoakan jenis pelvis yang disukai untuk keberhasilan proses persalinan yang normal. Pelvik android bukan merupakan jenis favorit karena penampang pelvik yang sempit. Pelvi anthropoid memiliki jalan keluar yang memadai, dengan lengkungan pubik yang agak sempit. Pelvis platypelloid memiliki diameter yang lebar namun diameter antero posterior pendek, membuat jalan keluar outlet menjadi tidak memadai

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah. Ketahui tentang jenis pelvik, untuk menjawab pertanyaan ini. Ingat bahwa jenis gynecoid ini adalah normal pada perempuan.
Review: Jenis pelvik
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 642.
2 Seorang perawat memberikan salep erythromycin (0,5%) pada mata bayi baru lahir dan ibu menanyakan kepada perawat mengapa hal itu dilakukan. Manakah respons perawat yang sebaiknya diberikan kepada klien ? A. Mencegah terjadinya katarak pada bayi baru lahir dari ibu dengan suspek rubel

B. Mencegah mata bayi dan kemungkinan infeksi nosokomial

C. Meminimalkan penyebaran mikroorganisme pada bayi baru lahir dari prosedur invasif selama proses persalinan

D. Mencegaj terjadinya optalmia neonatorum pada bayi setelah kelahiran dari ibu dengan infeksi gonorea yang tidak terobati

E. Agar penglihatan bayi segera berfungsi dengan baik
Jawaban : D

Rasional: Selep Eritromicin oftalmic 0,5% digunakan sebagai pengobatan profilaksis untuk oftalmic neonatrium yang disebabkan oleh Neisseria gonorea. Pengobatan pada pencegahan penyakit gonorea wajib diberikan sesuai aturan hukum. Pilihan A, B, dan C tidak bertujuan pada pemberian obat pada BBL

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada subjek yaitu tujuan pemberian salep Eritromicin oftalmic pada BBl, 0,5% digunakan sebagai dosis pengobatan profilaksis terhadap penyakit Oftalmia neonatrium pada BBL.
Review: Perawatan awal pada BBL
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: pengindraan
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 509-510.
3 Klien postpartum dengan diagnosis cystitis. Manakah rencana tindakan keperawatan yang harus perawat prioritaskan ? A. Memberikan mandi/rendam duduk

B. Meminta klien untuk meningkatkan asupan cairan

C. Melakukan kompres es pada perineum

D. Memonitor kadar haemoglobin dan hematokrit

E. Meminta klien untuk melakukan toilet training
Jawaban : B

Rasional: Cystitis adalah infeksi pada kandung kemih, Klien harus mengonsumsi 3000 ml cairan per hari jika tidak ada kontraindikasi. Rendam duduk dan kompres air es adalah intervensi yang tepat untuk mengatasi ketidaknyamanan perineal. Kadar hemoglobin dan hematokrit akan ada pemonitorian pada perdarahan.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, penatalaksanaan Cystitis dan perhatikan kata kunci prioritas. Ingat bahwa meningkatkan asupan cairan merupakan intervensi prioritas.
Review: Intervensi pada klien dengan Cystitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Eliminasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 731-732
4 Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ? A. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis

B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis

C. Arteri-arteri yang membawa darah teroksigenasi ke janin

D. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin

E. Dua vena umbilkalis dan dua arteri umbilikalis
Jawaban : B

Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.
Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.
5 Perawat sedang membantu klien yang sedang dilakukan induksi persalinanpada usia kehamilan 41 minggu. Klien mengalami kontraksi sedang dan muncul setiap 2 sampai 3 menit, dengan durasi kontraksi 60 detik. Sebuah monitor denyut jantung janin telah terpasang. Rata-rata denyut jantung janin antara 120 sampai 122 kali per menit  selama satu jam. Apakah tindakan prioritas? A. Memberitahukan pada petugas kesehatan yang lain

B. Menghentikan infus oksitoksin (pitocin)

C. Memebrikan oksigen masker 8 sampai 10 lpm

D. Menghubungi keluarga klien jika keluarga belum ada ditempat

E. Meningkatkan jumlah tetes cairan infus
Jawaban : B

Rasional: Tindakan keperawatan prioritas adalah menghentikan infus oksitoksin. Oksitoksin dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan penurunan oksigen plasenta, menyebabkan penurunan beberapa kondisi. Setelah menghentikan oksitoksin perawat harus mengatur posisi klien. Memberikan oksigen, meningkatkan tetesan cairaran IV (cairan infus tanpa oksitoksin), dan meberotahukan pada petugas kesehatan yang lain adalah tindakan yang dapat diambil dalam situasi ini. Menghubungi keluarga klien bukan tindakan prioritas saat ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada kata kunci “prioritas.” Fokus pada data pertanyaan dan perhatikan kalimat sedang melakukan induksi persalinan dan pilihan yang tepat. Serta ingat kembali kebutuhan fisiologis merupakan prioritas di atas kebutuhan psikologis.
Review: Perawatan pada klien yang mendapatkan oksitoksin (Pitocin)
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 804-805.
6 Seorang intruktur perawat meminta mahasiswa perawat menyebutkan fungsi-fungsi cairan amnion. Mahasiwa menjawab denga benar tentang fungsi cairan amnion jika membuat pernyataan yang mana? A. Membolehkan ibu untuk bergerak

B. Merupakan ukuran keseimbangan cairan

C. Mepertahankan temperatur tubuh janin

D. Mencegah partikel besar seperti bakteri memasuki janin

E. Menyediakan pertukaran zat gizi sisa metabolisme antara ibu dan janin
Jawaban : C

Rasional: Cairan aminion melingkupi, mencegah benturan dan melindungi janin. Amnion memungkinkan janin dapat bergerak bebas, memepertahankan suhu tubuh, menjaga fungsi ginjal karena jumlah cairan amnion berdasarkan jumlah urine janin. Plasenta mencegah partikel besar seperti bakteri dapat masuk ke janin, dan juga memungkinkan pertukaran nutrisi dan sisa metabolismen antara ibu dan janin

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah fungsi cairan amnion. Bayangkan lokasi cairan amnion akan mengarahkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: Fungsi cairan amnion
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 228-2290
7 Perawat mengevaluasi kemampuan ibu dengan hepatitis B positif untuk memberikan susu botol dengan aman pada BBL selama masa nifas di RS. Contoh tindakan apa yang tepat untuk menggambarkan pengetahuan ibut terkait potensial penularan penyakit pad BBL? A. Ibu meminta jendela ditutup seblum memberikan susu

B. Ibu menggendong BBL secara tepat Selama memberikan susu dan mengupayakan bayi sendawa

C. Ibu memeriksa suhu susu formula sebelum memberikan ke bayinya

D. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayi

E. Ibu menyompan botol susu di tempat bersih dan kering
Jawaban : D

Rasional: Virus hepatitis B merupakan yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi hepatitis B. Rasional dari identifikasi ibu nifas dengan penyakit ini adalah untuk memberikan perlindungan bagi janin maupun BBL, untuk meminimalkan penularan pada orang lain, dan untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait penularan penyakit. Pilihan A tidak akan mempengaruhi penularan. Pilihan B, C, dan E lebih kepada teknik pemberian susu botol yang tepat. Namun tidak meminimalkan penularan penyakit hepatitis B.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada kata kunci “tepat.” Fokuskan pada subjek pertanyaan penularan penyakit kepada BBL. Fokus ini akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.
Review: Tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
8 Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar dua. Klien memiliki anak usia 5 tahun yang sehat dan lahir pada usia gestasi 38 minggu, dan klien mengatakan kepada perawat bahwa dia tidak punya riwayat abortus atau kematian janin. Manakas dokumentasi perawat terhadap status GTPAL pada pasien tersebut? A. G = 3, T = 2, P = 0, A = 0, L = 1

B. G = 2, T = 1, P = 0, A = 0, L = 1

C. G = 1, T = 1, P = 1, A = 0, L = 1

D. G = 2, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1

E. G = 3, T = 0, P = 0, A = 0, L = 1
Jawaban : B

Rasional: Status kehamilan dapat digambarkan dengan GTPAL, yaitu G = gravidity (jumlah kehamilan); T = Term birth (jumlah kelahiran setelah usia gestasi); P = Preterm birth (jumlah kelahiran sebelum usia gestasi); A = Abortus/ miscarriages (Jumlah abortus); L = Live birth (jumlah ank yang hidup). Oleh karena itu perempuan yang hamil kembar dan telah mempunyai seorang anak menunjukkan jumlah gravidity 2. Karena anak yang hidup lahir pada usia 38 minggu, maka jumlah kelahiran preterm birth adalah 0 dan jumlah kelahiran term adalah 1. Jumlah abortus adalah 0 dan jumlah live birth adalah 1.

Strategi Mengerjakan Soal: Pengetahuan spesifik pada subjek, GTPAL dubutuhkan untuk menjawab pertanyaan. Pengetahuan dan pemahaman anda akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.
Review: Metode GTPAL untuk menggambarkan status kehamilan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney et al (2013), p. 246-247

Baca Juga :
Contoh Soal UKOM Keperawatan Maternitas Edisi 3
Contoh Soal UKOM Keperawatan Maternitas Edisi 2
Contoh Soal UKOM Keperawatan Maternitas Edisi 1

Sumber : Kumpulan Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Lengkap Edisi 4 ini berasal dari beberapa refrensi soal website, berikut ini website tersebut :
KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018
kumpulanukom.blogspot.com
perawatkitasatu.blogspot.com

Demikianlah, semoga apa yang telah saya berikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon