29.7.18

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Edisi 1

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Edisi 1

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban Edisi 1

Hai, teman-teman semua, kali ini kita berpindah topik contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan, yaitu kita akan membahasa Uji Kompetensi Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban serta pembahasannya 


Lanjut saja kita pelajari dibawah ini adalah contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas dan Kunci Jawaban serta pembahasannya Lengkap.


1. Perawat mengevaluasi kemampuan ibu dengan hepatitis B positif untuk memberikan susu botol dengan aman kepada BBL selama masa nifas di RS. Contoh tindakan apa yang tepat untuk menggambarkan pengetahuan ibut terkait resiko penularan penyakit pada BBL?

A. Ibu meminta jendela ditutup seblum memberikan susu
B. Ibu menggendong BBL secara tepat Selama memberikan susu dan mengupayakan bayi sendawa
C. Ibu memeriksa suhu susu formula sebelum memberikan ke bayinya
D. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayi
E. Ibu menyimpan botol susu di tempat bersih dan kering

Jawaban : D. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayi.
Rasional: Virus hepatitis B merupakan virus yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi hepatitis B. Rasional dari identifikasi ibu nifas dengan penyakit ini adalah untuk memberikan perlindungan bagi BB, maupun untuk meminimalkan penularan pada orang lain, dan untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait penularan penyakit. Pilihan A tidak akan mempengaruhi penularan. Pilihan B, C, dan E lebih kepada teknik pemberian susu botol yang tepat. Namun tidak meminimalkan penularan penyakit hepatitis B.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada kata kunci “tepat.” Fokuskan pada subjek pertanyaan penularan penyakit kepada BBL. Fokus ini akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.
Review: Tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif



2. Ketika melakukan pengkajian pos partum pada seorang klien, perawat menemukan adanya bekuan darah pada lokia. Perawat memeriksa bekuan darah tersebut dan menemukan bahwa bekau tersebut lebih besar dari 1 cm. Apa tindakan keperawatan yang paling tepat?

A. Mendokumentasikan hasil temuan
B. Melakukan pengkajian ulang dalam 2 jam
C. Memberitahukan kepada petugas kesehatan lain.
D. Meminta klien untuk menambah asupan oral
E. Meminta klien untuk istrahat

Jawaban : C. Memberitahukan kepada petugas kesehatan lain.
Rasional: Suatu keadaan normal, bekuan beberapa darah ditemukan pada lokea hari ke 1 sampai ke 2 setelah melahirkan akibat akumulasi darah dari vagina. Bekuan darah yang lebih besar dari 1 cm dapat dianggap hal  yang tidak normal. Penyebab bekuan ini, antara lain atonia uterus atau jaringan plasenta yang tertinggal menghasilkan lebih banyak kehilangan darah. Meskipun penemuan ini akan dimasukkan ke dalam dokumentasi, tindakan yang paling tepat adalah memberitahukan  pada petugas kesehatan lain. Melakukan pengkajian ulang pada klien dalam dua jam akan menunda penatalaksanaan yang dibutuhkan. Meningkatan asupan cairan oral tidak akan membantu dalam situasi ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci, yang “paling tepat.” Fokus pada kata-kata lebih besar dari 1 cm. Pikirkan arti penting bekuan lokia pada periode post partum untuk dapat menjawab dengan benar.
Review: Hasil pengkajian normal pada post partum
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatn
Domain: Pengetahuan Prosedur



3. Perawat sedang melakukan monitor adanya vulvae hematoma pada klien postpartum yang menerima anestesi epidural untuk persalinanya. Hasil pengkajian seperti apa yang paling tepat mengindikasikan adanya hematoma ?
A. Perubahan tanda-tanda vital
B. Tanda-tanda memar hebat
C. Keluhan nyeri yang intens
D. Keluhan sensasi perih
E. Keluhan mati rasa

Jawaban : A. Perubahan tanda-tanda vital
Rasional: Karena klien mendapatkan anestesi epidural dan sedang dalam anestesi, dia tidak merasakan nyeri intens ataupun perih. Perubahan pada tanda-tanda vital mengindikasikan hipovolemia pada klien postpartum dalam anestesi yang mengalami vulvae hematoma. Pilihan B ( memar hebat ) bisa terlihat, namun perubahan tanda vital mengindikasikan hematoma yang diakibatkan bendungan perdarahan pada jaringan perineal.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci "paling tepat". Juga ingat bahwa klien mendapatkan anestesi epidural. Dengan ini dalam benak Anda, mengeliminasi pilihan C dan D dan untuk pilihan yang tersisa, gunakan ABC - airway, breathing, and circulation untuk mengarahkan pada jawaban yang benar.
Daftar Pustaka: Lowdermilk et al (2012), pp.825,829.



4. Perawat mengumpulkan data selama pengkajian awal seorang klien yang hamil kembar. Klien mempunyai anak berusia 5 tahun yang dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu dan menceritakan kepada perawat bahwa dirinya tidak mempunyai riwayat abortus maupun kematian fetal yang lain. Dengan menggunakan GAPAH (Gravida, Aterm, Prematur, Abortus, Hidup) apa yang harus perawat tulis pada pendokumentasian catatan kesehatan klien?

A. G = 3, A = 2, P = 0, A = 0, H= 1
B. G = 2, A = 1, P = 0, A = 0, H= 1
C. G = 1, A = 1, P = 1, A = 0, H= 1
D. G = 2, A = 0, P = 0, A = 0, H= 1
E. G = 3, A = 1, P = 1, A = 0, H= 1

Jawaban : B. G = 2, A = 1, P = 0, A = 0, H= 1.
Rasional: Deskripsi untuk status kehamilan dapat dengan singkatan GAPAH. G untuk gravida jumlah kehamilan yang pernah terjadi; A untuk persalinan A term, jumlah persalian yang terjadi pada usia  kehamilan cukup bulan (lebih dari 37 minggu); P untuk prematur, adalh jumlah persalinan kurangdari 37 minggu; untuk abortus adalah jumlah keguguran yang pernah dialami  (termasuk kehamilan yang berakhir sebelum usia kehamilan 20 minggu); H untuk hidup, adalh jumlah anak yang hidup saat ini. Perempuan yang hamil kembar dan mempunyai anak maka jumlah gravida adalah 2. Karena anak dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu jumlah persalinan arem adalah 1, dan jumlah persalinan prematur adalah 0, jumlah abortus adalah 0 dan jumlah anak hidup saat ini adalah 1.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek pertanyaan. Mengingat arti singkatan GAPAH dan fokus pada informasi yang adal pada soal akan mengarahkan anda pada pilihan jawaban yang benar.
Review: GAPAH
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 289-290; p. McKinney et al (2013), p. 246-247



5. Seorang perawat memberikan salep erythromycin (0,5%) pada mata bayi baru lahir dan ibu menanyakan kepada perawat mengapa hal itu dilakukan. Manakah respons perawat yang sebaiknya diberikan kepada klien ?

A. Mencegah terjadinya katarak pada bayi baru lahir dari ibu dengan suspek rubel
B. Mencegah mata bayi dan kemungkinan infeksi nosokomial
C. Meminimalkan penyebaran mikroorganisme pada bayi baru lahir dari prosedur invasif selama proses persalinan
D. Mencegaj terjadinya optalmia neonatorum pada bayi setelah kelahiran dari ibu dengan infeksi gonorea yang tidak terobati
E. Agar penglihatan bayi segera berfungsi dengan baik

Jawaban : D. Mencegaj terjadinya optalmia neonatorum pada bayi setelah kelahiran dari ibu dengan infeksi gonorea yang tidak terobati.
Rasional: Selep Eritromicin oftalmic 0,5% digunakan sebagai pengobatan profilaksis untuk oftalmic neonatrium yang disebabkan oleh Neisseria gonorea. Pengobatan pada pencegahan penyakit gonorea wajib diberikan sesuai aturan hukum. Pilihan A, B, C dan E tidak bertujuan pada pemberian obat pada BBL

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada subjek yaitu tujuan pemberian salep Eritromicin oftalmic pada BBl, 0,5% digunakan sebagai dosis pengobatan profilaksis terhadap penyakit Oftalmia neonatrium pada BBL.
Review: Perawatan awal pada BBL
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: pengindraan
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 509-510.



6. Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ?
A. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis
B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
C. Arteri-arteri yang membawa darah teroksigenasi ke janin
D. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin
E. Dua vena umbilkalis dan dua arteri umbilikalis

Jawaban : B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis.
Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.
Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.



7. Seorang perawat sedang membantu klien yang sedang dalam proses persalianan. Perawat memeriksa tekanan darah klien dan didapatkan tekanan darah menurun. Untuk menurunkan resiko dari hipotensi supine, manakah posisi yang sebaiknya dianjurkan perawat pada klien?
A. Jongkok
B. Miring kiri
C. Duduk dengan menyatukan telapak kaki (tailor sitting)
D. Semi fowler
E. Trendelenberg

Jawaban : B. Miring kiri.
Rasional: Pembesaran uterus akan menekan aorta dan vena cava ketika perempuan denga posisi supine yang mengakibatkan hipotensi. Hal inidapat diatasi dengan posisi miring ke kiri. Pilihan A, C, dan D adalah pilihan yang salah karena pilihan tersebut tidak dapat mencegah terjadinya hipotensi

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek yaitu bagaimana cara menurunkan resiko terjadinya hipotensi supine. Pikirkan tentang anatomi dari uterus perempuan hamil dan respon fisiologis dari tekanan pembuluh darah besar di abdomen. Perhatikan pilihan A, C, dan D memiliki kesamaan makna yaitu klien dengan posisi tegak lurus.
Review: Penilaian perawat terhadap hipotensi ibu hamil
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 237



8. Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar tiga. Klien memiliki anak berusia 3 tahun yang lahir pada usia gestasi 39 minggu. Manakah dokumentasi perawat terhadap status gravid dan para pada klien tersebut?

A. Gravida I, para I
B. Gravida II, para I
C. Gravida II, para II
D. Gravida III, para II
E. Gravida III, para III

Jawaban : B. Gravida II, para I.
Rasional: Gravida adala perempuan yang telah hamil, tanpa memperhatikan usia kehamilan. Parity adalah jumlah kelahiran setelah usia gestasi 20 minggu; tidak menggambarkan jumlah janin atau bayi. Pilihan A, C, D dan E adalah salah berdasarkan definisi dari dua hal tersebut.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek definisi gravida dan paruty diperlukan untuk menjawab pertanyaan secara tepat. Ingat bahwa gravid menunjukkan perempuan yang telah hamil tanpa memperhatikan usia kehamilan. Parity adalah jumlah kelahiran setelah usia gestasi 20 minggu; tidak menggambarkan jumlah janin atau bayi.
Review: Definisi gravida dan party
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 246-247


Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Edisi 1


No Pertanyaan Pilihan Jawaban Kunci Jawaban
1 Perawat mengevaluasi kemampuan ibu dengan hepatitis B positif untuk memberikan susu botol dengan aman kepada BBL selama masa nifas di RS. Contoh tindakan apa yang tepat untuk menggambarkan pengetahuan ibut terkait resiko penularan penyakit pada BBL?


A. Ibu meminta jendela ditutup seblum memberikan susu

B. Ibu menggendong BBL secara tepat Selama memberikan susu dan mengupayakan bayi sendawa

C. Ibu memeriksa suhu susu formula sebelum memberikan ke bayinya

D. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayi

E. Ibu menyimpan botol susu di tempat bersih dan kering
Jawaban : D

Rasional: Virus hepatitis B merupakan virus yang sangat berbahaya dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi hepatitis B. Rasional dari identifikasi ibu nifas dengan penyakit ini adalah untuk memberikan perlindungan bagi BB, maupun untuk meminimalkan penularan pada orang lain, dan untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait penularan penyakit. Pilihan A tidak akan mempengaruhi penularan. Pilihan B, C, dan E lebih kepada teknik pemberian susu botol yang tepat. Namun tidak meminimalkan penularan penyakit hepatitis B

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada kata kunci “tepat.” Fokuskan pada subjek pertanyaan penularan penyakit kepada BBL. Fokus ini akan mengarahkan anda pada pilihan yang tepat.
Review: Tindakan pencegahan penularan penyakit Hepatitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
2 Ketika melakukan pengkajian pos partum pada seorang klien, perawat menemukan adanya bekuan darah pada lokia. Perawat memeriksa bekuan darah tersebut dan menemukan bahwa bekau tersebut lebih besar dari 1 cm. Apa tindakan keperawatan yang paling tepat? A. Mendokumentasikan hasil temuan

B. Melakukan pengkajian ulang dalam 2 jam

C. Memberitahukan kepada petugas kesehatan lain.

D. Meminta klien untuk menambah asupan oral

E. Meminta klien untuk istrahat
Jawaban : C

Rasional: Suatu keadaan normal, bekuan beberapa darah ditemukan pada lokea hari ke 1 sampai ke 2 setelah melahirkan akibat akumulasi darah dari vagina. Bekuan darah yang lebih besar dari 1 cm dapat dianggap hal  yang tidak normal. Penyebab bekuan ini, antara lain atonia uterus atau jaringan plasenta yang tertinggal menghasilkan lebih banyak kehilangan darah. Meskipun penemuan ini akan dimasukkan ke dalam dokumentasi, tindakan yang paling tepat adalah memberitahukan  pada petugas kesehatan lain. Melakukan pengkajian ulang pada klien dalam dua jam akan menunda penatalaksanaan yang dibutuhkan. Meningkatan asupan cairan oral tidak akan membantu dalam situasi ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci, yang “paling tepat.” Fokus pada kata-kata lebih besar dari 1 cm. Pikirkan arti penting bekuan lokia pada periode post partum untuk dapat menjawab dengan benar.
Review: Hasil pengkajian normal pada post partum
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatn
Domain: Pengetahuan Prosedur
3 Perawat sedang melakukan monitor adanya vulvae hematoma pada klien postpartum yang menerima anestesi epidural untuk persalinanya. Hasil pengkajian seperti apa yang paling tepat mengindikasikan adanya hematoma ? A. Perubahan tanda-tanda vital

B. Tanda-tanda memar hebat

C. Keluhan nyeri yang intens

D. Keluhan sensasi perih

E. Keluhan mati rasa
Jawaban : A

Rasional: Karena klien mendapatkan anestesi epidural dan sedang dalam anestesi, dia tidak merasakan nyeri intens ataupun perih. Perubahan pada tanda-tanda vital mengindikasikan hipovolemia pada klien postpartum dalam anestesi yang mengalami vulvae hematoma. Pilihan B ( memar hebat ) bisa terlihat, namun perubahan tanda vital mengindikasikan hematoma yang diakibatkan bendungan perdarahan pada jaringan perineal.


Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci "paling tepat". Juga ingat bahwa klien mendapatkan anestesi epidural. Dengan ini dalam benak Anda, mengeliminasi pilihan C dan D dan untuk pilihan yang tersisa, gunakan ABC - airway, breathing, and circulation untuk mengarahkan pada jawaban yang benar.
Daftar Pustaka: Lowdermilk et al (2012), pp.825,829.
4 Perawat mengumpulkan data selama pengkajian awal seorang klien yang hamil kembar. Klien mempunyai anak berusia 5 tahun yang dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu dan menceritakan kepada perawat bahwa dirinya tidak mempunyai riwayat abortus maupun kematian fetal yang lain. Dengan menggunakan GAPAH (Gravida, Aterm, Prematur, Abortus, Hidup) apa yang harus perawat tulis pada pendokumentasian catatan kesehatan klien? A. G = 3, A = 2, P = 0, A = 0, H= 1

B. G = 2, A = 1, P = 0, A = 0, H= 1

C. G = 1, A = 1, P = 1, A = 0, H= 1

D. G = 2, A = 0, P = 0, A = 0, H= 1

E. G = 3, A = 1, P = 1, A = 0, H= 1
Jawaban : B

Rasional: Deskripsi untuk status kehamilan dapat dengan singkatan GAPAH. G untuk gravida jumlah kehamilan yang pernah terjadi; A untuk persalinan A term, jumlah persalian yang terjadi pada usia  kehamilan cukup bulan (lebih dari 37 minggu); P untuk prem
atur, adalh jumlah persalinan kurangdari 37 minggu; untuk abortus adalah jumlah keguguran yang pernah dialami  (termasuk kehamilan yang berakhir sebelum usia kehamilan 20 minggu); H untuk hidup, adalh jumlah anak yang hidup saat ini. Perempuan yang hamil kembar dan mempunyai anak maka jumlah gravida adalah 2. Karena anak dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu jumlah persalinan arem adalah 1, dan jumlah persalinan prematur adalah 0, jumlah abortus adalah 0 dan jumlah anak hidup saat ini adalah 1.


Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek pertanyaan. Mengingat arti singkatan GAPAH dan fokus pada informasi yang adal pada soal akan mengarahkan anda pada pilihan jawaban yang benar.
Review: GAPAH
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 289-290; p. McKinney et al (2013), p. 246-247
5 Seorang perawat memberikan salep erythromycin (0,5%) pada mata bayi baru lahir dan ibu menanyakan kepada perawat mengapa hal itu dilakukan. Manakah respons perawat yang sebaiknya diberikan kepada klien ?
A. Mencegah terjadinya katarak pada bayi baru lahir dari ibu dengan suspek rubel

B. Mencegah mata bayi dan kemungkinan infeksi nosokomial

C. Meminimalkan penyebaran mikroorganisme pada bayi baru lahir dari prosedur invasif selama proses persalinan

D. Mencegaj terjadinya optalmia neonatorum pada bayi setelah kelahiran dari ibu dengan infeksi gonorea yang tidak terobati

E. Agar penglihatan bayi segera berfungsi dengan baik
Jawaban : D

Rasional: Selep Eritromicin oftalmic 0,5% digunakan sebagai pengobatan profilaksis untuk oftalmic neonatrium yang disebabkan oleh Neisseria gonorea. Pengobatan pada pencegahan penyakit gonorea wajib diberikan sesuai aturan hukum. Pilihan A, B, C dan E tidak bertujuan pada pemberian obat pada BBL


Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan pada subjek yaitu tujuan pemberian salep Eritromicin oftalmic pada BBl, 0,5% digunakan sebagai dosis pengobatan profilaksis terhadap penyakit Oftalmia neonatrium pada BBL.
Review: Perawatan awal pada BBL
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: pengindraan
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 509-510.
6 Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah janin adalah terdiri atas ?
A. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis

B. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis

C. Arteri-arteri yang membawa darah teroksigenasi ke janin

D. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin

E. Dua vena umbilkalis dan dua arteri umbilikalis
Jawaban : B

Rasional: Darah yang dipompa oleh jantung janin meninggal janin melalui arteri umbilikalis. Setelah darah teroksigenasi, selanjutnya akan kembali ke vena umbilikalis. Arteri yang membawa darah tidak teroksigenasi dan sisi metabolisme dari janin dan vena membawa darah teroksigenasi dan menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin.


Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, anatomi peredaran darah klien, anatomi sistem sirkulasi darah. Ingat kembali bahwa ada tiga pembuluh darah umbilikalis (dua arteri dan satu vena) dalam tali pusat.
Review: Sirkulasi darah janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: McKinney (2013), p. 365.
7 Seorang perawat sedang membantu klien yang sedang dalam proses persalianan. Perawat memeriksa tekanan darah klien dan didapatkan tekanan darah menurun. Untuk menurunkan resiko dari hipotensi supine, manakah posisi yang sebaiknya dianjurkan perawat pada klien? A. Jongkok

B. Miring kiri

C. Duduk dengan menyatukan telapak kaki (tailor sitting)

D. Semi fowler

E. Trendelenberg
Jawaban : B

Rasional: Pembesaran uterus akan menekan aorta dan vena cava ketika perempuan denga posisi supine yang mengakibatkan hipotensi. Hal inidapat diatasi dengan posisi miring ke kiri. Pilihan A, C, dan D adalah pilihan yang salah karena pilihan tersebut tidak dapat mencegah terjadinya hipotensi


Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek yaitu bagaimana cara menurunkan resiko terjadinya hipotensi supine. Pikirkan tentang anatomi dari uterus perempuan hamil dan respon fisiologis dari tekanan pembuluh darah besar di abdomen. Perhatikan pilihan A, C, dan D memiliki kesamaan makna yaitu klien dengan posisi tegak lurus.
Review: Penilaian perawat terhadap hipotensi ibu hamil
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 237
8 Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar tiga. Klien memiliki anak berusia 3 tahun yang lahir pada usia gestasi 39 minggu. Manakah dokumentasi perawat terhadap status gravid dan para pada klien tersebut? A. Gravida I, para I

B. Gravida II, para I

C. Gravida II, para II

D. Gravida III, para II

E. Gravida III, para III
Jawaban : B

Rasional: Gravida adala perempuan yang telah hamil, tanpa memperhatikan usia kehamilan. Parity adalah jumlah kelahiran setelah usia gestasi 20 minggu; tidak menggambarkan jumlah janin atau bayi. Pilihan A, C, D dan E adalah salah berdasarkan definisi dari dua hal tersebut.


Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek definisi gravida dan paruty diperlukan untuk menjawab pertanyaan secara tepat. Ingat bahwa gravid menunjukkan perempuan yang telah hamil tanpa memperhatikan usia kehamilan. Parity adalah jumlah kelahiran setelah usia gestasi 20 minggu; tidak menggambarkan jumlah janin atau bayi.
Review: Definisi gravida dan party
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Seksual
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Mc Kinney et al (2013), p. 246-247


Sumber : Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Edisi 1 ini berasal dari beberapa sumber website dan kami cantumkan sumber soal-soal tersebut sebagai rujukan kami, :
KBS UKOM Keperawatan Indonesia 2018
https://perawatkitasatu.blogspot.com

Semoga Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Maternitas Edisi 1 ini dapat bermanfaat dan berguna dalam meningkatkan kompetensi perawat dalam menghadapi Uji Kompetensi Perawat yang sesungguhnya

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon