7.8.18

Contoh Uji Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah (KMB) dan Kunci Jawaban Edisi 16

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah (KMB) dan Kunci Jawaban Edisi 16 Lengkap.


Berikut ini adalah contoh soal uji kompetensi keperawatan medikal bedah disertai kunci jawabannya.

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) Keperawatan Medikal Bedah (KMB) dan Kunci Jawaban Edisi 16 Lengkap., soal uji kompetensi perawat, contoh ukom perawat, soal kmb, contoh ukom kmb, soal ners, soal keperawatan
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)

Halo teman-teman semua, kali ini saya masih tetap posting tentang contoh soal uji kompetensi keperawatan medikal bedah ya, semoga apa yang saya sajikan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua, selamat belajar.


1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan utama batuk berdahak. Dari hasil pemeriksaan didapat penumpukan sputum di trachea, produksi sputum banyak, pasien tampak kelelahan dan tidak nafsu makan, pasien tinggal bersama keluarganya, jarang bekerja di sawah karena cepat cape, pasien mengatakan malu dengan penyakitnya sekarang. TD 130/90mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,2oC.
Pertanyaan: Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban:
A.  Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
B.  Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
C.  Gangguan bersihan jalan nafas
D.  Resiko penyebaran infeksi
E.  Intoleransi aktivitas

Jawaban E.  Intoleransi aktivitas



2. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak gelisah dan sesak, penggunaan otot asesoris pernafasan, pernapasan, sianosis central. TD 110/85mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, (+).  Hasil AGD menunjukan Asidosis Respiratorik, saturasi oksigen 93%.
Pertanyaan: Apakah alat yang dipergunakan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban :
A.  Kanule
B.  Rebreathing mask
C.  Non rebreathing mask
D.  Venturi mask
E.  Face mask

Jawaban B.  Rebreathing mask



3. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke poli klinik penyakit dalam untuk melakukan pemeriksaan secara umum. Hasil pengkajian pasien mengatakan dua bulan yang lalu pernah batuk berdahak lebih dari 2 minggu. Pasien menginginkan diperiksa karena akan melamar pekerjaan yang mengharuskan pasien di test tuberculin.
Pertanyaan: Kapan pemeriksaan tersebut bisa dilihat hasilnya?

Pilihan Jawban:
A.  52 jam
B.  62 jam
C.  72 jam
D.  82 jam
E.  92 jam

Jawaban C.  72 jam



4. Seorang pasien perempuan berusia 20 tahun di rawat di ruang penyakit syaraf dengan keluhan sakit kepala yang disertai kejang. Hasil pengkajian GCS 12, gelisah, sering menjambak rambutnya dan mengatakan nyeri, skala 7 (0-10). TD 120/90mmHg. frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 37,8oC. Pasien direncanakan untuk menjalani lumbal punktie. 
Pertanyaan: Apakah pemeriksaan reflek yang utama pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban:
A.  Brudzinski I
B.  Brudzinski II
C.  Kernig positif
D.  Babinski positif
E.  Kaku kuduk positif

Jawaban C.  Kernig positif



5. Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di ruang penyakit bedah syaraf dengan cedera kepala. Hasil pengkajian GCS 10, muntah setelah kejadian, terdapat bekas jejas darah di hidung dan telinga, serta tanda raccoon eye. Terpasang kateter, NGT dan Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu 37,2oC. Hasil pemeriksaan CT Scan menunjukan terdapat perdarahan di lobus temporal.
Pertanyaan: apakah tindakan keperawatan pada kasu tesebut?

Pilihan Jawaban:
A.  Monitoring tanda vital
B.  Berikan posisi head up
C.  Persiapkan pemeriksaan EEG
D.  Lakukan pemeriksaan syaraf kranial
E.  Persiapkan pemeriksaan lumbal fungtie

Jawaban B.  Berikan posisi head up



6. Klien telah mendapat pengobatan INH selama 2 bulan. Klien mengeluh kepada perawat tentang kesemutan, parastesia dan kesemutan pada ekstremitas. Masalah apa yang dapat disimpulkan oleh perawat?

A. Hiperkalsemia
B. Neuritis perifer
C. Spame pembuluh darah kecil
D. Gangguan sirkulasi perifer
E. Insomnia

jawaban : B. Neuritis perifer.
Rasional: Efek samping yang bisa terjadi pada pemebrian INH adalah neuritis perifer. Ditandai dengan adanya kesemutan, baal, parastesia pada ekstremitas. Efek ssamping ini dapat dikurangi dengan pemebrian vitamin B6. Pilihan A, C, D, dan E adalah salah.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, berkaitan dengan INH. Pilihan C dan D tidak menyebabkan gejala yang ada, namun dapat menimbulkan pucat dan akral dingin. Berdasarkan pilihan yang tersisa, anda harus mengetahui bahwa neuritis perifer merupakan efek sampingpengobatan atau data pada pertanyaan yang berhubungan dengan hiperkalsemia.
Review: Efek samping pemberian INH
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajiani
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 645-646



7. Seorang klien didiagnosa miokardial akut dan mendapat aktivator plasminogen, alteplase (Activase tPA). Manakah tindakan yang prioritas pada intervensi keperawatan?

A.  Monitor terjadinya gagal ginjal
B.  Monitor status psikososial
C.  Monitor tanda-tanda pendarahan
D.  Sediakan natrium heparin
E.  Monitor intake dan output

Jawaban : C.  Monitor tanda-tanda pendarahan.
Rasional: Aktivator plasminogen adalah  trombolitik. Pendarahan adalah komplikasi dari berbagai pengobatan trombolitik. Klien dimonitor terhadap pendarahan. Monitoring terhadap gagal ginjal dan monitoring status psikososial penting namun bukan intervensi yang paling kritis. Heparin diberikan setelah terapi trombolitik, tapi pertanyaan bukan tentang pengobatan yang akan datang.

Strategi mengerjakan soal: Catat kata penting  yaitu ‘prioritas’. Pikirkan tindakan pengobatan dan ingat bahwa pendarahan merupakan prioritas.  
sumber: Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).



8. Saat perawat sedang menjelaskan pada klien yang didiagnosa diabetes tipe 1, penyataan manakah yang mengindikasikan bahwa penjelasan telah efektif?

A. “Saya akan berhenti menggunkan insulin jika saya tidak bisa makan karena sakit parah”
B. “Saya akan menurunkan dosis insulin selama saya sakit”
C. “Saya akan menyesuaikan dosis insulin menurut kadar glukosa dalam urin”
D. “Saya akan melaporkan kepada tim medis, jika kadar glukosa darah saya konsisten lebih dari 250 mg/dL
E. “Saya akan raji berolahraga”

Jawaban : D. “Saya akan melaporkan kepada tim medis, jika kadar glukosa darah saya konsisten lebih dari 250 mg/dL.
Rasional: Selama masa sakit, klien harus memonitor gula darah, ia harus melaporkan kepada tim medis jika kadar gula darah lebih dari 250 mg/dL. Insulin tidak boleh dihentikan. Pada kenyataannya insulin harus ditingkatkan selama masa sakit. Dosis insulin tidak boleh diubah tanpa anjuran medis.

Strategi Mengerjakan Soal: catat kata penting “efektif.” Catat bahwa pilihan jawaban yang berkaitan dengan penghentian atau penurunan dosis insulin adakah dapat dibandingkan atau mirip; karena itu abaikanpilihan tersebut. Ingat bahwa kadar serum glukosa darah harus dimonitor lebih utama dari kadar glukosa urin tidak akurat sebagai indikator.
Review: Manajemen glukosa darah
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 827-828; Linton (2012), p. 1064-1065


Berikut ini adalah contoh soal uji kompetensi keperawatan medikal bedah disertai kunci jawabannya.

No Pertanyaan Soal Pilihan Jawaban Kunci Jawaban Soal
1 Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan utama batuk berdahak. Dari hasil pemeriksaan didapat penumpukan sputum di trachea, produksi sputum banyak, pasien tampak kelelahan dan tidak nafsu makan, pasien tinggal bersama keluarganya, jarang bekerja di sawah karena cepat cape, pasien mengatakan malu dengan penyakitnya sekarang. TD 130/90mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,2oC.
Pertanyaan: Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
A.  Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
B.  Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
C.  Gangguan bersihan jalan nafas
D.  Resiko penyebaran infeksi
E.  Intoleransi aktivitas
Jawaban E.  Intoleransi aktivitas
2 Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak gelisah dan sesak, penggunaan otot asesoris pernafasan, pernapasan, sianosis central. TD 110/85mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, (+).  Hasil AGD menunjukan Asidosis Respiratorik, saturasi oksigen 93%.
Pertanyaan: Apakah alat yang dipergunakan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
A.  Kanule
B.  Rebreathing mask
C.  Non rebreathing mask
D.  Venturi mask
E.  Face mask
Jawaban B.  Rebreathing mask
3 Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke poli klinik penyakit dalam untuk melakukan pemeriksaan secara umum. Hasil pengkajian pasien mengatakan dua bulan yang lalu pernah batuk berdahak lebih dari 2 minggu. Pasien menginginkan diperiksa karena akan melamar pekerjaan yang mengharuskan pasien di test tuberculin.
Pertanyaan: Kapan pemeriksaan tersebut bisa dilihat hasilnya?
Pilihan Jawban:
A.  52 jam
B.  62 jam
C.  72 jam
D.  82 jam
E.  92 jam
Jawaban C.  72 jam
4 Seorang pasien perempuan berusia 20 tahun di rawat di ruang penyakit syaraf dengan keluhan sakit kepala yang disertai kejang. Hasil pengkajian GCS 12, gelisah, sering menjambak rambutnya dan mengatakan nyeri, skala 7 (0-10). TD 120/90mmHg. frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu 37,8oC. Pasien direncanakan untuk menjalani lumbal punktie. 
Pertanyaan: Apakah pemeriksaan reflek yang utama pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
A.  Brudzinski I
B.  Brudzinski II
C.  Kernig positif
D.  Babinski positif
E.  Kaku kuduk positif
Jawaban C.  Kernig positif
5 Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di ruang penyakit bedah syaraf dengan cedera kepala. Hasil pengkajian GCS 10, muntah setelah kejadian, terdapat bekas jejas darah di hidung dan telinga, serta tanda raccoon eye. Terpasang kateter, NGT dan Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu 37,2oC. Hasil pemeriksaan CT Scan menunjukan terdapat perdarahan di lobus temporal.
Pertanyaan: apakah tindakan keperawatan pada kasu tesebut?
Pilihan Jawaban:
A.  Monitoring tanda vital
B.  Berikan posisi head up
C.  Persiapkan pemeriksaan EEG
D.  Lakukan pemeriksaan syaraf kranial
E.  Persiapkan pemeriksaan lumbal fungtie
Jawaban B.  Berikan posisi head up
6 Klien telah mendapat pengobatan INH selama 2 bulan. Klien mengeluh kepada perawat tentang kesemutan, parastesia dan kesemutan pada ekstremitas. Masalah apa yang dapat disimpulkan oleh perawat? A. Hiperkalsemia
B. Neuritis perifer
C. Spame pembuluh darah kecil
D. Gangguan sirkulasi perifer
E. Insomnia
jawaban : B
Rasional: Efek samping yang bisa terjadi pada pemebrian INH adalah neuritis perifer. Ditandai dengan adanya kesemutan, baal, parastesia pada ekstremitas. Efek ssamping ini dapat dikurangi dengan pemebrian vitamin B6. Pilihan A, C, D, dan E adalah salah.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada pokok masalah, berkaitan dengan INH. Pilihan C dan D tidak menyebabkan gejala yang ada, namun dapat menimbulkan pucat dan akral dingin. Berdasarkan pilihan yang tersisa, anda harus mengetahui bahwa neuritis perifer merupakan efek sampingpengobatan atau data pada pertanyaan yang berhubungan dengan hiperkalsemia.
Review: Efek samping pemberian INH
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajiani
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hodgson, Kizior (2015), p. 645-646
7 Seorang klien didiagnosa miokardial akut dan mendapat aktivator plasminogen, alteplase (Activase tPA). Manakah tindakan yang prioritas pada intervensi keperawatan? A.  Monitor terjadinya gagal ginjal
B.  Monitor status psikososial
C.  Monitor tanda-tanda pendarahan
D.  Sediakan natrium heparin
E.  Monitor intake dan output
Jawaban : C
Rasional: Aktivator plasminogen adalah  trombolitik. Pendarahan adalah komplikasi dari berbagai pengobatan trombolitik. Klien dimonitor terhadap pendarahan. Monitoring terhadap gagal ginjal dan monitoring status psikososial penting namun bukan intervensi yang paling kritis. Heparin diberikan setelah terapi trombolitik, tapi pertanyaan bukan tentang pengobatan yang akan datang.

Strategi mengerjakan soal: Catat kata penting  yaitu ‘prioritas’. Pikirkan tindakan pengobatan dan ingat bahwa pendarahan merupakan prioritas.  
sumber: Saunders 360 Review untuk UKOM DIII Kep. Indonesia. (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPViKI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh Silvestri (Elsevier).
8 Saat perawat sedang menjelaskan pada klien yang didiagnosa diabetes tipe 1, penyataan manakah yang mengindikasikan bahwa penjelasan telah efektif? A. “Saya akan berhenti menggunkan insulin jika saya tidak bisa makan karena sakit parah”
B. “Saya akan menurunkan dosis insulin selama saya sakit”
C. “Saya akan menyesuaikan dosis insulin menurut kadar glukosa dalam urin”
D. “Saya akan melaporkan kepada tim medis, jika kadar glukosa darah saya konsisten lebih dari 250 mg/dL
E. “Saya akan raji berolahraga”
Jawaban : D
Rasional: Selama masa sakit, klien harus memonitor gula darah, ia harus melaporkan kepada tim medis jika kadar gula darah lebih dari 250 mg/dL. Insulin tidak boleh dihentikan. Pada kenyataannya insulin harus ditingkatkan selama masa sakit. Dosis insulin tidak boleh diubah tanpa anjuran medis.

Strategi Mengerjakan Soal: catat kata penting “efektif.” Catat bahwa pilihan jawaban yang berkaitan dengan penghentian atau penurunan dosis insulin adakah dapat dibandingkan atau mirip; karena itu abaikanpilihan tersebut. Ingat bahwa kadar serum glukosa darah harus dimonitor lebih utama dari kadar glukosa urin tidak akurat sebagai indikator.
Review: Manajemen glukosa darah
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Dewit, Kumagai (2013), p. 827-828; Linton (2012), p. 1064-1065

Baca Juga :
Contoh Soal Uji Kompetensi KMB dan Kunci Jawaban Edisi 15
Contoh Soal Uji Kompetensi KMB dan Kunci Jawaban Edisi 14
Contoh Soal Uji Kompetensi KMB dan Kunci Jawaban Edisi 6
Contoh Soal Uji Kompetensi KMB dan Kunci Jawaban Edisi 5
Contoh Soal Uji Kompetensi KMB dan Kunci Jawaban Edisi 4

Sumber : Contoh soal-soal uji kompetensi keperawatan ini berasal dari beberapa sumber yang kmai rangkum kedalam website ini, adapun sumbernya yaitu sebagai berikut ini :
  • KBS UKOM Keperawatan D3 & Ners Indonesia 2018 
  • https://kumpulanukom.blogspot.com
  • https://perawatkitasatu.blogspot.com

Semoga apa yang saya sajikan ini memberikan manfaat bagi teman-teman semua, dan semangat terus untuk belajar soal uji kompetensi dari kami, sampai jumpa, sampai ketemu lagi pada soal berikutnya.


Artikel Terkait


EmoticonEmoticon