18.10.18

CHF - KMB (Rangkuman Materi UKOM)

CHF - KMB (Rangkuman Materi UKOM)


Berikut ini penjelasan singkat mengenai rangkuman materi UKOM sub bidang Keperawatan Medikal Beda / KMB yaitu CHF


CHF - KMB (Rangkuman Materi UKOM), rangkuman materi ukom : ukomperawat.blogspot.com
rangkuman materi ukom : ukomperawat.blogspot.com

CHF

a) Tanda gejala
  1. Peningkatan volume intravaskular. 
  2. Terjadi kongesti jaringan yang diakibatkan tekanan arteri dan juga peningkatan vena akibat turunnya curah jantung. 
  3. Edema pulmonal yang disebabkan oleh peningkatan tekanan vena pulmonalis sehingga menyebabkan cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli; ditandai dengan batuk dan nafas pendek.  
  4. Pusing, kekacauan mental, keletihan, intoleransi jantung pada latihan dan juga suhu panas, suhu ekstremitas yang dingin, serta oliguria akibat perfusi darah dari jantung ke jaringan dan juga organ yang rendah. 
  5. Sekresi aldosteron, terjadi retensi natrium dan cairan, serta terjadi peningkatan jumlah volume intravaskuler yang diakibatkan tekanan perfusi ginjal menurun (pelepasan renin ginjal).


b) Klasifikasi
  1. kelas 1 : Pasien dapat melakukan aktifitas berat tampa keluhan
  2. kelas 2 : Pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari aktivitas sehari-hari tanpa keluhan.
  3. kelas 3 : Pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan.
  4. kelas 4 : Pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun dan harus tirah baring.


c) Pemeriksaan penunjang
  1. EKG : Hipertrofi atrial dan / atau ventrikuler, terjadi penyimpangan aksis, infark, iskemia dan kerusakan pola mungkin juga terlihat. Disritmia seperti : takikardi, fibrilasi atrial. Kenaikan segmen ST/ T persisten 6 minggu atau lebih setelah infark miokard jantung melihatkan aneurisme ventricular.
  2. Sonogram : Menunjukkan pembesaran bilik, perubahan dalam fungsi dan /struktur katup atau area penurunan kontraktilitas ventricular.
  3. Scan jantung : Tindakan penyuntikan fraksi dan melihat pergerakan dinding.
  4. Kateterisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan sangat membantu membedakan gagal jantung sisi kanan atau sisi kiri, dan stenosis katup atau insufisiensi, kateterisasi janting juga dapat mengkaji potensi arteri koroner. Adapun cara kerjanya yaitu dengan memasukkan Zat kontras disuntikkan kedalam ventrikel dan akan menunjukkan ukuran yang abnormal dan ejeksi fraksi/perubahan kontraktilitas.

d) Penatalaksanaan
    Terapi Non Farmakologis
  1. Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
  2. Oksigenasi
  3. Dukungan diit : pembatasan konsumsi natrium dalam mencegah, mengontrol atau menghilangkan oedema.
     Terapi Farmakologis :
  1. Glikosida jantung. Digitalis, akan meningkatkan kekuatan kontraksi miokard jantung serta akan memperlambat frekuensi jantung. Efek yang dihasillkan yaitu terjadi peningkatan curah jantung (cardiac output), penurunan tekanan vena dan juga volume darah serta peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.
  2. Terapi diuretic, terapi ini akan memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan terapi diuresis harus dilakukan secara hati-hati karena efek sampingnya seperti hiponatremia dan hipokalemia
  3. Terapi vasodilator, obat-obat fasoaktif yang digunakan untuk mengurangi impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini akan memperbaiki pengosongan ventrikel dan akan meningkatkan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.

e) Diagnosa keperawatan
  1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan inotropik / perubahan kontraktilitas miokardial,  Perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik,  Perubahan struktural,
  2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antar suplai oksigen. Kelemahan umum, Tirah baring lama
  3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (menurunnya curah jantung)
  4. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolus.

Sumber : www.perawatkitasatu.com dan Rangkuman UKOM Indonesia

Baca Juga :

Demikianlah artikel yang kami buat, semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua yang sebentar lagi menghadapi Uji Kompetensi (UKOM). Termakasih atas kunjungan ke blog kecil kami ini, dan sampai jumpa lagi pada pembahasan kita selanjutnya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon